Selamat membaca
Melisya bersiap-siap di kamar nya, hari ini dia mengunakan dres selutut berwarna biru dengan high heels berwarna krem.
Tok tok tok
"Masuk" ucap Melisya.
"Udah siap lis?" tanya Dion.
"Eh om, udah kok" ucap Melisya.
Melisya dan Dion turun ke bawah. Mereka menunggu sebentar.
"Om, Alkan kemana?" tanya Melisya.
"Tadi di bawa Tara" ucap Dion.
"Berangkat yuk"
Dion tadi melihat handphone nya dan melihat Dean sudah mengirim kode ke pada nya untuk berangkat apa belum.
Melisya menaiki mobil Dion yang biasa Dion gunakan. Dion mengunakan jas berwarna biru tua.
........
Mereka sampai di hotel, Dion memberitahu jika dia akan menghadiri acara tunangan rekan bisnis nya.
Melisya menggandeng tangan om nya Dion. Melisya memandang kanan dan kiri.
"Om kok sepi?" tanya Melisya.
"Kan acara nya di dalem bukan di sini" ucap om Dion.
Melisya hanya mengangguk saja. Setelah sampai di tempatnya, disini ramai seperti acara tunangan.
"Om kesana dulu ya mau nyamperin rekan kerja" ucap om Dion.
"Iya"
Melisya melihat-lihat tidak ada yang Melisya kenal dan enak di ajak ngomong.
Tiba-tiba ada yang memanggil nya, dia berbalik dan ternyata Dena yang memanggil.
"Kenapa kakak" ucap Melisya.
"Kamu kesini sama siapa?" tanya Dean.
"Biasa lah sama om Dion" ucap Melisya.
"Jomblo sih" ucap Dean.
"Kakak aja jomblo" ucap Melisya.
"Mau jadi pasangan kakak gak? Biar gak jomblo lagi?" tanya Dean.
"Eh"
"Mau gak lis?" tanya Dean.
Semua orang sudah memandang mereka, Melisya memandang sekitar dengan bingung.
"Kenapa pada liat kesini?" tanya Melisya.
"Jawab lis mau apa enggak?" ucap Dean.
Sebenarnya Melisya juga menyukai Dean semenjak hubungan mereka mendekat.
Melisya hanya mengangguk, Dean mengandeng tangan Melisya dan berjalan ke tengah-tengah. Mengambil cincin dan menyempatkan nya di jari Melisya dan Dean menyuruh Melisya untuk menyempatkan cincin di jari nya. Mereka resmi menjadi tunangan.
Alkan berlari dari kursi ke kakak nya, memeluk kaki Melisya. Dia menengok ke bawah, dan menggendong nya.
🎺
Setelah acara selesai mereka pulang, Melisya pulang dengan Dean dan Alkan. Sedangkan Dion pulang sendiri.
"Seneng gak kamu lis?" tanya Melisya.
"Seneng kok, Makasih ya" ucap Melisya.
Melisya tersenyum Dean juga membalas nya tersenyum, menarik tangan Melisya dan menaruh nya di paha nya.
Tidak lama mereka sampai rumah. Dean menggendong Alkan dan Melisya mengekor di belakang Dean.
Untuk pertama kali Dean memasuki kamar Melisya. Setelah meletakan Alkan di kasur Dean ke bawah. Melisya bersih-bersih dan turun ke bawah. Dibawah masih ada Dean yang mengobrol dengan Dion.
"Cie adik om udah gak jomblo lagi" ledek om Dion.
"Iya dong, emang om jomblo terus" ucap Melisya.
Melisya dan Dean tertawa bersama sedangkan Dion masam.
"Melisya kita nikah nya 3 hari lagi ya" ucap Dean.
"Loh kok cepet banget?" tanya Melisya.
"Iya harus dong, nanti kamu di rebut sama orang lagi. Aku udah izin ke om kamu ini kok" ucap Dean.
Dean mengelus rambut Melisya.
"Yaudah aku nurut" ucap nya.
"Kalo gitu aku pamit ya, udah malem" ucap Dean.
"Iya, Makasih" ucap Melisya.
Dean pergi dari sana, Melisya tersenyum dan memeluk Dion. Dion membalas pelukan ponakan nya dan tersenyum.
"Kakak liat Melisya bahagia" ucap Dion dari dalam hati.
"Udah sana tidur, besok ke kantor kan" ucap Dion.
Melisya melepaskan pelukan nya.
"Iya om" ucap Melisya.
Dia berjalan ke kamar nya dengan hati yang berbunga-bunga.
Melisya tidur dengan memeluk guling. Dion berjalan ke atas lalu masuk ke kamar nya menganti baju, gosok gigi dan cuci muka.
🎸
Tidak terasa 3 hari sudah terlewat. Hari ini hari spesial Melisya dan Dean. Dean deg deg an, dia menghafalkan lagi.
Melisya sedangkan dia gugub, dia sedang di rias oleh seseorang. Melisya di temani oleh Alkan dan sahabat-sahabat nya.
"Cie yang udah mau halal" ucap Vian.
"Hehehe"
"Gimana Lis, deg degan gak?" tanya Embun.
"Takut kalo gagal" ucap Melisya.
"Doa aja semoga lancar"
🎺
Mereka berpelukan di ranjang rumah Dean.
Melisya dan Dean sudah sah menjadi suami istri. Alkan akan tinggal bersama mereka, dan Dean sudah setuju akan hal itu.
"Kamu capek ya?" tanya Dean.
"Iya," ucap Melisya.
"Istirahat aja" ucap Dion.
Mereka istirahat, Alkan belum tinggal disini karena di bawa om Dion kata nya takut ganggu acara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astraphobia [Tamat]
Teen Fiction"Aku takut sendiri disini," gumam Melisya. duduk di atas kasur dengan selimut yang menutupi seluruh badan nya, di luar sedang hujan. Kehidupan seorang Melisya tidak semulus yang di bayangkan. Banyak rintangan dan masalah yang di hadapi. "Gue mau pa...