part 42

169 13 0
                                    

Selamat membaca

Hari ini Melisya menunggu orang tua nya sendiri sedangkan Tara dan Alkan di rumah. Karena tidak baik jika anak kecil di rumah sakit.

Ini sudah berbulan-bulan tetapi kedua orang tua nya belum bangun. Melisya duduk di kursi samping ranjang papa nya.

"Cepet sadar ya pa, ma. Kasian Alkan dia sendiri" ucap Melisya.

Terdengar ketukan pintu, Melisya berjalan ke arah pintu. Membuka nya, ada seseorang pria. Mempersilahkan masuk.

"Ada apa ya pak?" tanya Melisya.

"Sebelum nya perkenalkan saya Daka tangan kanan nya pak Tion" ucap Daka.

Melisya mendengarkan dengan teliti.

"Disini saya ingin meminta anak nya pak Tion untuk mengantikan pak Tion" ucap Daka.

"Dulu pak Tion bilang jika beliau sudah tua anak nya non Melisya yang akan mengantikan diri nya, jadi saya kesini untuk memberitahu ke non Melisya" jelas Daka.

"Tapi pak, saya kurang mengerti dengan masalah perusahaan dan saya masih kuliah" ucap Melisya.

"Tidak masalah non, nanti saya ajari" ucap Daka.

"Jadi bagaimana non?" tanya Daka.

"Iya sudah pak, besok saya ke perusahaan papa, tapi kalo besok saya ajak Alkan gak papa kan?" tanya Melisya.

"Gak papa non" ucap Daka.

Setelah itu Melisya duduk dan memikirkan sesuatu, bisakah dia memimpin perusahan papa nya? Apakah nanti perusahan nya akan maju atau akan hancur di bawah ke pimpinan nya?.

🎸

Hari ini Melisya berangkat ke kantor nya dengan Alkan. Hari ini Melisya mengunakan baju formal nya dan Alkan mengunakan jeans, kaos dan jaket. Memakai sepatu kest.

"Alkan sini kakak suapin" ucap Melisya.

Alkan berjalan kearah Melisya, Melisya mengangkat Alkan dan mendudukan nya di kursi sebelah nya. Menyuapi makanan yang dia masak tadi.

"Nati ikut kakak ya" ucap Melisya.

Alkan hanya mengangguk-angguk saja dan memakan makanan nya, Melisya menyuapi Alkan dengan perlahan.

Setelah Alkan makan mereka lansung pergi ke mobil dan ke kantor papa nya. Setelah sampai, Melisya parkir di parkiran yang ada dan pergi masuk ke dalam. Semua karyawan sudah tau Melisya anak dari pak Tion jadi mereka tidak melarang Melisya masuk.

"Silahkan non" ucap Daka.

"Al kamu main di sofa ya, ini mainan nya" ucap Melisya.

Melisya meletakan mainan Alkan di meja dan membuka kan nya, Alkan tampak asik bermain, Melisya memperhatikan penjelasan Daka tenang perusahaan ini.

Akhir-akhir ini pendapatan perusahaan tampak turun dan Melisya harus bisa mengembangkan nya.

Perusahaan di bidang perhotelan. Setelah menjelaskan Daka memberikan setumpuk map kepada Melisya. Melisya melihat dan meneliti apa ada yang salah, meskipun begitu setelah Melisya periksa Daka akan periksa lagi biar tidak ada kesalahan.

Melisya membuka map satu-satu dan membaca nya. Dia sudah membaca 5 map dan itu sangat melelah kan.

Dia meminum air nya dan melihat ke Alkan. Dia tampak bosan.

"Alkan kamu bosan ya?" tanya Melisya.

"Iya kak" ucap Alkan.

Melisya berdiri dan berjalan kearah Alkan. Mendudukan diri nya di sana, mengusap pelan rambut Alkan. Mengajak nya berbicara.

Melisya menghidupkan tv yang ada di ruangan ini, menarik sofa nya agar menjadi kasur mini. Berdiri dan masuk ke sebuah ruang, dan mengambil sebuah bantal.

Menutup pintu dan menaruh bantal tadi di belakang Alkan. Alkan menonton tv dengan tiduran dan selimut.

Setelah itu Melisya kembali mengerjakan tugas nya. Pukul 1 Melisya sudah menyelesaikan nya, memberikan map nya ke Daka. Dia turun ke kantin dan membeli makanan untuk diri nya dan Alkan.

Melisya memilih sayur sop untuk makan mereka, dan minum nya air putih.

Setelah semua nya Melisya kembali ke ruangan nya, membangunkan Alkan untuk makan. Sebelum itu Melisya mengantar Alkan untuk mencuci muka dan gosok gigi.

Melisya makan dengan lahap, pertama-tama Melisya menyuapi Alkan baru dia makan-makanan nya.

🎸

Hari ini cukup melelahkan bagi Melisya, mereka pulang ke rumah pukul 8 malam karena setelah pulang mereka berjalan-jalan terlebih dahulu seperti dulu sebelum masalah datang.

"Alkan mandi pake air anget ya" ucap Melisya.

Melisya memandikan Alkan di kamar nya. Setelah mama dan papa nya koma, mereka hanya menempati 1 kamar yaitu kamar Melisya karena Melisya takut jika Alkan tidur sendiri.

Tidur dengan memeluk Alkan san Alkan memeluk Melisya. Alkan masih tidak tau jika orang tua nya sedang sakit.

Astraphobia [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang