Happy reading
Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komen ya
Jika ada kesalahan bisa komen
Terimakasih sudah membacaHari minggu mereka sempatkan untuk pergi bersama dengan membeli barang-barang untuk muncak nya.
Melisya, Vian dan Embun sekalian membeli gaun untuk acara perpisahan mereka. Davian dan yang lain menemani nya dan membantu memilih gaun yang cocok.
Pertama-tama mereka beli untuk acara muncak nya lalu membeli gaun dan terakhir makan di restoran yang berada di mall ini.
"Kamu yang ini aja Lis, cocok" ucap Davian.
Davian menyerahkan gaun berwarna pastel yang cocok dengan kulit putih nya dan baju nya tertutup risalah memperlihatkan bagian tubuh Melisya.
Setelah semua nya lengkap mereka berjalan ke restoran. Memesan banyak makan nan dan pergi ke ruang yang pojok dan sedikit bangku.
30 menit makanan datang, mereka menyantap nya dan tidak lupa berdoa.
Mereka menghabiskan waktu 3 jam di mall dan mereka berencana pulang karena Vian ada janji dengan pacar nya.
"Pulang duluan ya gue" ucap Melisya.
Melisya dan Davian pulang bersama, mengunakan motor Davian yang sudah di perbaiki di bengkel dan tadi dia ambil.
"Mau langsung apa singgah dulu?" tanya Melisya.
"Langsung aja ya lis, capek aku" ucap Davian.
"Iya, habis ini langsung istirahat ya biar capek nya hilang" ucap Melisya.
"Cie pacar aku romantis" ucap Davian.
Mencubit pipi Melisya saking gemas nya dengan tingkah nya.
Davian pamit dan pulang ke rumah, dulu sebelum ujian sekitar 2 bulan yang lalu Melisya sering bermain ke rumah Davian karena Davian mengajak nya untuk bermain ke rumah nya.
Jadi dia sudah akrab dengan mama dan papa Davian.
"Kamu beli apa aja lis?" tanya Zahra.
"Aku tadi beli gaun, beli tas, sama beli sepatu ma" ucap Melisya sambil memperlihatkan belanjaan nya.
"Udah siap dong semua nya?" tanya nya.
"Iya ma udah"
"Ma aku ke kamar dulu ya, mau mandi" ucap Melisya.
"Iya"
Zahra melanjutkan menonton tv nya, Alkan sudah tidur jadi Zahra bisa bersantai sebentar.
Perlahan-lahan phobia Melisya diketahui oleh Davian, sekarang dia sedang bingung karena cerita Vian dan setiap kali dia ajak pergi waktu mau hujan tidak tidak mau dan berbagai alasan.
Melisya bukan nya menyembunyikan tetapi dia ingin menyampaikan dengan jujur tapi mesti ada halangan nya, seperti dulu dia ingin mengobrol serius waktu beli es sudah berbicara tetapi di potong oleh penjual es yang berbicara jika es nya sudah jadi.
Dulu waktu ingin berbicara di potong oleh temen-temen yang baru datang dan yang lain. Melisya juga belum tau jika Davian menginginkan sempur na tanpa sedikitpun jelek.
Acara pengumuman sudah di dengar, mereka lulus semua tanpa adanya tinggal kelas dan acara perpisahan akan di adakan di sekolah pada malam hari.
Davian mengikuti perpisahan tersebut karena perpisahan milik sekolah nya sudah terlewat dan Melisya tidak dapat mengikuti nya karena dia ada urusan keluarga.
🎸🎸🎸
Hari berlalu acara perpisahan hari ini, Melisya bersiap-siap dari sore. Entah itu masker dulu dan yang lain.
Melisya tersenyum lebar sedari tadi, dia bisa lulus dan tetap berhubungan dengan Davian. Mereka tidak menyadari bahwa akan ada sesuatu yang memisahkan mereka. Menjauhkan bahkan membuat mereka terpuruk.
Kejadian itu masih belum mereka ketahui karena takdir di tangan autor yang membuat cerita 😂😂
"Sini, mama bantu" ucap Zahra.
Azan magrib berkumandang, mereka menunaikan kewajiban nya sebagai umat islam.
Setelah solat bersama, mereka turun ke bawah untuk makan malam, nanti keluarga Melisya akan hadir di acara perpisahan itu. Karena bukan hanya murit tetapi orang tua turut di undang.
Melisya di bantu Zahra untuk dandan, mulai memakai make up dan gaun. Mereka sudah rapi. Tinggal menunggu Davian saja.
Tidak lupa si kecil Alkan, memakai jas kecil nya yang cocok di tubuh nya, menambah kesan imut.
Ting tong
Bel rumah berbunyi, Melisya berdiri untuk membukakan pintu nya, mempersilahkan Davian masuk terlebih dahulu. Davian mengunakan kemeja berwarna biru gelap yang cocok dengan diri nya.
Setelah mengobrol mereka memutuskan untuk jalan menuju sekolah, mereka mengunakan 2 mobil. Mobil pertama ada Melisya, Davian dan Alkan san mobil ke 2 tinggal Zahra dan Tion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astraphobia [Tamat]
Teen Fiction"Aku takut sendiri disini," gumam Melisya. duduk di atas kasur dengan selimut yang menutupi seluruh badan nya, di luar sedang hujan. Kehidupan seorang Melisya tidak semulus yang di bayangkan. Banyak rintangan dan masalah yang di hadapi. "Gue mau pa...