part 28

126 10 0
                                    

Happy reading




"Melisya ayo bangun, hari ini kamu ada piket kan, ayo cepet bangun" ucap Zahra.

"Iya ma, ini bangun" ucap Melisya.

Tetapi Melisya hanya berbicara saja, dia masih tidur di kasur nya dengan memeluk guling.

"Ayo bangun, gak kasian sama Davian, dia udah nunggu loh" ucap Zahra.

"Iya ma iya"

20 menit berlalu, Melisya sudah siap dengan seragam dan tas nya, berjalan ke bawah dan menuju ke meja makan. Disana terdapat Davian dan keluarga nya, Melisya duduk di samping kanan Davian dan kiri Alkan.

"Pagi semua" sapa Melisya.

"Pagi"

"Sarapan dulu ya baru berangkat" ucap Zahra.

Mereka makan dengan lahap, nasi goreng dengan telur yang menjadi sarapan mereka.

Tidak lama Melisya sudah selesai makan begitu pula dengan Davian, nerka pamit untuk berangkat sekolah.

"Besok selasa sama rabu pada mau belajar bareng, Kamu ikut gak?" tanya Davian.

"Aku bisa ikut kok, kebetulan selasa sama rabu besok les aku libur" ucap Melisya.

"Yaudah nanti aku jemput kamu ya"

"Iya, emang belajarnya di rumah siapa?" tanya Melisya.

"Gak di rumah tapi di cafe" jawab Davian.

"Oooo"

Mereka mengobrol dengan berkendara, Davian berkendara dengan pelan saat mereka berbicara, dia takut jika Melisya tidak mendengarkan nya.

"Makasih ya Dav" ucap Melisya.

"Iya sama-sama, belajar yang rajin ya" ucap Davian.

Davian mengacak rambut Melisya, mereka tertawa bersama menikmati hari-hari bersama mereka.

"Yaudah aku ke sekolah dulu ya" ucap Davian.

"Iya hati-hati ya" ucap Melisya.

Melisya melambaikan tangan nya kearah Davian, Davian menoleh sebentar kearah Melisya lalu menjalankan motor nya untuk ke sekolah nya.

Melisya melangkah kan kaki nya di sekolah, selama di sekolah dia tidak pernah mendapatkan buliy an dan semoga saja tidak.

Melangkahkan ke kelas, disana ternyata masih ada sedikit orang, sekitar 5 orang, meletakan tas nya di bangku dan berjalan kearah belakang untuk mengambil sapu dan menyapu kelas nya.

Melisya memang suka menyapu pagi dari pada sore nya karena setelah pulang sekolah dia pasti akan malas dan capek jadi memilih pagi dan berangkat pagi.

Tidak lama ada yang membantu nya menyapu, ternyata itu gina teman 1 piket nya san setelah itu semua orang yang piket hari itu lengkap. Mereka membagi tugas masing-masing dan tidak memberatkan 1 orang saja.

"Eh besok buat perpisahan kalian mau pake baju apa?" tanya Fani.

"Gue mau baju yang udah gue siapin dan dandan yang cantik karena itu terakhir gue bisa liat kalian" ucap Gina.

Karena setelah lulus gina akan pergi ke luar negri untuk menjalankan sekolah nya disana.

"Kalo gue sih yang gak ribet dan dandan yang natural" ucap Melisya.

"Kalo gue paling ke baya yang di buat mama gue" ucap Finka.

Finka itu anak dari seorang desainer baju, jadi dia akan di buatkan oleh mama nya sendiri.

"Kalo gue paling gaun kado ultah papa" ucap mila.

Setelah bersih mereka mengembalikan alat-alat ke belakang kelas dan duduk di bangku, banyak siswa yang berdatangan dan sahabat Melisya juga sudah datang.


_____

Setelah pulang mereka menunggu Davian dan sahabat-sahabat nya. Mereka berencana untuk belajar bersama.

Tin tin

Bunyi klakson motor terdengar dari arah belakang, ternyata itu Ervi.

"Vian kamu jadi belajar bareng?" tanya Ervi

"Iya Er, ini lagi nunggu Davian sama yang lain" ucap Vian.

"Ooo aku tunggu in ya" ucap Ervi.

Ervi tidak pernah ikut mereka berkumpul karena masalah masa lalu, dulu dia mempunyai sahabat yang berpacaran dengan Davian. Dan meninggalkan nya begitu saja pahanya karena sahabat nya dulu sakit. Ervi masih ingat kata-kata yang di ucapkan Davian.

"Lebih baik cari orang baru dari pada ngurusin lo" ucap Davian.

Dia sangat kecewa dengan Davian hanya karena itu dia memutuskan nya, dulu Ervi mendampingi sahabat nya berobat sampai ke luar negri. Tetapi semakin hari, kondisi nya semakin menurun dan di akhir sahabta nya meninggalkan nya dan menyampaikan sesuatu ke Davian. Dan Ervi menjadi perantara nya.

Ada seseorang yang berhenti di depan nya, dia Davian dan sahabat-sahabat nya. Merasa muak dengan wajah Davian dia pamit ke Vian untuk pulang dan mereka tidak merasa curiga ke Ervi.

"Ayo naik" ucap Ken.

Mereka bergegas menuju cafe dan belajar disana sembari makan dan menghabiskan waktu bersama takut jika mereka akan sibuk mulai dari hari ini.









________

Masih penasaran gak nih sama kelanjutan ceritanya?

Jangan lupa baca part selanjutnya ya, jangan lupa vote dan komen juga. Terimakasih

Astraphobia [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang