part 30

170 12 0
                                    

Happy reading





Hari ini hari senin, kelas 10 dan 11 di liburan karena ada ujian. Hari ini Melisya dan kawan-kawan nya menghadapi ujian.

Melisya dan Davian lagi di perjalanan menuju sekolah, sekarang Davian mengunakan mobil nya karena kemarin motor nya harus di bawa kebengkel karena kemarin motor Davian jatuh karena di pinjam oleh teman nya.

"Semangat ya nanti Dav, sebelum ngerjain beroda dulu biar di lancar kan oleh allah" ucap Melisya.

"Iya, kamu juga ya" ucap Davian.

"Nanti aku gak bisa jemput kamu, selama tes juga aku gak bisa jemput kamu" ucap Davian.

"Tapi kalo anter masih bisa"

"Iya gampang kok, nanti aku minta supir buat jemput" ucap Melisya.

"Udah sampe, selamat berjuang sayang" ucap Davian.

Melisya tersenyum, melepaskan slebet nya dan pamit ke Davian.

Melisya turun, menatap jendela mobil Davian, Davian tersenyum dan menjalankan mobil nya usai ke sekolah.

Sekolah tidak terlalu ramai, hanya ada 1 angkatan yaitu angkatan dia, mengambil handphone nya dan chat sahabat-sahabat nya. Ternyata mereka sudah di sekolah, mereka sedang berada di kantin.

Melisya menghampiri sahabat nya di kantin. Setelah smaapi dia duduk disana, mengeluarkan buku dan membaca nya. Dia takut jika materi nya lupa dan nanti susah menjawab soal.

Tring tring

Bunyi bel menandakan ujian akan dimulai dan semua peserta ujian memasuki ruang masing-masing dengan membawa kartu ujian nya.

Melisya, Vian dan Embun mengambil kartu ujian nya di tas lalu berjalan ke ruangan, kebetulan mereka satu ruangan.

****

Hari ini ujian nya sudah selesai Melisya pulang dengan Embun karena Ken juga tidak bisa menjemputnya. Mereka pulang mengunakan mobil grab kerja patungan untuk menyampai rumah Melisya dan nanti Melisya yang akan mengantar Embun pulang.

"Ini pak, Makasih ya pak" ucap Melisya memberikan uang.

"Iya mbak sama-sama"

Melisya dan Embun turun dan memasuki rumah Melisya, Melisya langsung ke kamar nya untuk menganti baju lalu mengantar Embun pulang.

"Yuk" ucap Melisya.

"Ma Embun pulang dulu ya, kapan-kapan Embun kesini lagi" pamit Embun.

"Iya Em,"

Melisya dan Embun menaiki mobil Melisya, mereka berkendara dengan tenang. Selama perjalanan ramai dengan canda tawa san alunan musik, tidak terasa mereka sudah sampai di rumah Embun.

Melisya tidak singgah karena badan nya capek jadi setelah Embun turun Melisya langsing pulang ke rumah untuk istirahat.

_____

Hari-hari begitu saja, mengikuti ujian, pulang, belajar, tidur dan kembali sekolah.

Hari ini hari terkahir ujian, Melisya sangat senang karena dapat bertemu Davian lagi dan berkumpul bersama-sama.

"Ah senang nya, semoga nilai gue bagus semua. Amin" ucap Melisya.

"Ini mau pulang langsung apa pergi dulu?" tanya Vian.

Karena tadi pagi mereka berangkat bersama mengunakan mobil Vian.

"Pulang aja, besok minggu baru jalan" ucap Melisya.

"Iya gue capek mikir tadi" tambah Embun.

Pertama-tama mereka mengantar Melisya pulang dan setelah itu Embun dan dia pulang sendiri ke rumah. Jarak rumah dengan sekolah itu paling dekat Melisya dan paling jauh Vian, meskipun tidak terlalu jauh.

"Eh kayak nya kalo main hujan enak ya" ucap Arik.

"Sama si Melisya sama temen nya, pas hujan gitu seru, terus kejar-kejaran" ucap Arik.

"Melisya itu punya phobia---"

Hampir saja Ken kelepasan, dia berhenti di kata-kata phobia. Apa saat ini rahasia Melisya terbongkar?, dengan diri nya yang memberi tau Davian?

"Melisya phobia apa?" tanya Davian.

Davian langsung berbicara, karena dia percaya nya jika Melisya sempur na tampa kekurangan sesuatu.

"Bu--bukan gitu, maksud gue itu nanti kalo ada petir terus mereka jadi phobia sama hujan gimana" ralat Ken.

"Ooooo" ucap Davian.

Ken bernafas dengan lega, untung saja Davian tidak menyadari nya dan acuh dengan itu. Dia harus menjaga kata-kata nya agar hubungan mereka baik-baik saja.

"Persiapan muncak nya gimana?" tanya Putra.

"Soal vila gue udah ada, tinggal beli barang-barang aja" ucap Davian.

"Besok minggu aja gimana?, buat beli barang-barang nya" usul Ken.

"Oleh nanti gue ngomong ke Melisya"

"Pulang yuk dah sepi nih" ucap Ken.

Mereka pulang sekolah menunggu sepi karena mereka tidak ingin ber senggol-senggolan.

4 pria mengunakan 1 mobil dan 3 motor pergi menjauhi sakolah.











💙💙💙💙💙💙💙

Hai kalian makasih ya udah mau baca. Kalau ada salah bisa komen aja ya. Terimakasih.

Astraphobia [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang