Update karena dibuang sayang wkwkwkwkkk
Udah lama ditulis, tapi baru diupdate sekarang karena kemarin akun ini sempet di gembok T-T
Gila, ya? Rajin banget update saya dua hari ini #Plak
###
Jenderal Asoka De Phill memberi salam pada Jenderal Besar!" Asoka memimpin penyambutan Janu serta Odette di atas kapal besarnya. Para prajurit angkatan laut yang tengah bertugas pun memberi hormat secara serentak. Janu membalas hormat mereka semua sebelum membiarkan Odette memeluk pamannya.
"Paman! Apakah paman sudah melihat lumba-lumba? Apakah mereka sudah mulai bermunculan?" dengan riang Odette bertanya.
"Kau datang di saat yang tepat, Nona Manis!" sahut Asoka, berlutut supaya menyamai tinggi Odette. "Tunggulah di ujung dek dan kau akan segera melihat mereka!"
"YEY!!" Odette bergegas berlari menuju sudut yang di tunjuk Asoka.
Begitu di tinggal berdua dengan Janu, sikap Asoka kembali berubah formal.
"Apakah ada yang terjadi hingga anda membawa Odette kemari, sir?""Kurasa, tidak masalah mengabulkan keinginannya sekali-sekali," balas Janu, memperhatikan Odette dengan seksama. Asoka yang mendengar hal itu pun menaikan satu alis heran. "Dia baru saja mengalami hal yang mengerikan."
"APA? Apa yang terjadi?" desak Asoka panik.
"Seseorang berusaha mengacaukanku dengan cara menculiknya."
"Sir!" Asoka tidak mengatakan apa-apa, tapi dia menatap Janu khawatir.
"Rahasiakan ini dari Aona. Aku tidak mau membuatnya ketakutan," ucap Janu sambil melirik Asoka sekilas.
"Tentu saja! Untunglah dia sedang sibuk mengurus pembangunan pusat kesehatan yang baru," balas Asoka. Lelaki itu mengikuti arah pandang Janu, Odette tampak terkesima melihat sekumpulan lumba-lumba yang bermigrasi.
"Selagi aku disini, aku ingin mendiskusikan beberapa hal denganmu." Tanpa mengatakan apapun lagi, Janu berbalik badan dan berjalan menuju ruang kerja Asoka.
"Apa yang anda risaukan, Sir? Apakah saya perlu mencari tau mengenai seseorang yang mencoba menculik Odette?" tanya Asoka begitu mereka sudah sendiri.
"Kau tidak perlu mengkhawatirkan soal itu," sahut Janu tenang. "Justru, aku ingin kau mencari tau mengenai tetangga kita. Kudengar, mereka sedang menyiapkan rencana untuk menyerang kita."
"Siap, Sir!" jawab Asoka seketika.
"Dan, aku ingin membuat Odette menjadi 'angsa hitam'. Kau mengerti maksudku?" Janu mengerling lagi.
"Angsa hitam? Saya rasa, nyonya tidak akan menyukai ide itu, Sir. Kenapa anda menginginkannya?" balas Asoka.
"Asoka, aku yakin benar kau tau dimana sekarang kita--terutama aku berada. Jika Odette lemah, itu akan membahayakan nyawanya sendiri."
"Bukankah ada anda yang akan selalu melindunginya?" sergah Asoka.
"Kau pikir aku tidak bisa mati?" Janu tergelak sengit.
"Setidaknya, anda akan berumur panjang," tukas Asoka lagi. "Saya tidak ingin melihat adik saya maupun keponakan saya merasa sedih atas kehilangan anda, sir. Begitu pula kami yang berada di bawah kepemimpinanmu."
Janu mendengus. "Meskipun itu benar, aku tetap ingin menjadikan Odette sebagai 'angsa hitam'. Aona terlalu memanjakannya hingga aku selalu merasa khawatir. Aku menyerahkan tugas itu padamu."
Asoka menelan ludah dengan susah payah. "Jika nanti saatnya tiba, saya akan melaksanakan perintah anda," jawabnya lemah.
Suara ketukan sepatu membuat Janu menoleh ke arah pintu. Tidak lama kemudian, Odette datang ditemani dua prajurit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry The General
Fiksi PenggemarAdalah sebuah ketidaksengajaan ketika suatu hari Euna Aona bertubrukan dengan seorang lelaki yang memakai seragam militer. Kopi yang ia beli tidak tumpah, hanya dompetnya yang jatuh ke lantai. "Saya minta maaf." Sosok berseragam militer itu berucap...