-Satu-

221 16 0
                                    

Triiiinggggg

Suara dering handphone berdering keras, lalu cepat-cepat vinka menyambar benda pipih tersebut.

Sekar bau is calling....

"Astaga, ini kan masih jam 18.00 ngapain dia telpon coba." Gerutu vinka dalam hati.

"Halo assalamualaikum."  Ujar sekar yang terdengar ngos-ngosan.

"Wa'alaikumssalam kar, kenapa sihh ini kan masih jam enam."

"Itu apa nama nya, konser nya dimajuin jadi  jam 19.00 vinn."

"Apaa?! Beneran? Kok bisa sih, aku jam 7 ga bisa lah soal nya mau bantuin buat kue sama bunda aku." Balas vinka pelan.

"Ihh, kan besok bisa bantuin nyaaa vinkaaa, cepetan siap-siap bentar lagi konser nya dimulai!! Nanti tiket nya habis baru tau rasa loo! Gue tunggu di depan pintu masuk, cepetann." Ucap sekar panjang lebar.

"Tapi kar---."

Tut.

Telepon putus secara sepihak dan membuat vinka mengumpat.

"Dasar sekar bau! Gimana sih ga ngomong dari siang tadi!!."

Dan cepat-cepat vinka mengambil baju yang sudah ia siapkan sejak kemarin untuk pergi ke konser.

"Untung baju udah ku siapin jadi ga perlu nyari-nyari lagi deh." Batin vinka.

Lalu vinka memakai nya dengan santai, dress bercorak bunga-bunga selutut dan sepatu kets pink membuat vinka jadi sperti anak kecil imut.

Take lupa rambut nya diikat sanggul agar penampilan nya memukau.

"Kevin alatas! Tunggu aku disana!." Ucap vinka  percaya diri sembari memegang foto seseorang pria yang di idola kan nya sejak dulu.

......

"Ihh dimana sih vinka kok lama banget." Ucap sekar yang sedari tadi menunggu vinka datang.

Lalu ia berniat menelfon vinka tetapi niat nya terhenti karna didorong oleh seseorang di belakang nya dan menyebabkan handphone sekar terpental.

"Astaga! Hape kuu!!!. " Ujar sekar keras.

Sekar membalikkan tubuh nya dan melihat sesosok pria jangkung dengan topi dan jaket mahal.

"Woi! Lo ada mata ga sih?! Liat hape gue jatoh gara-gara lo!!." Sahut sekar berkilat-kilat marah kepada pria yang mendorong nya itu.

"Lagian sih lo! Ini kan tempat masuk bukan tempat nongkrong!." Jawab pria itu tidak mau kalah.

"Apa kata lo? Lo kira gue nongkrong disini hah?! Gue lagi nungguin temen!."

Mulai lah perdebatan antara perempuan dan laki-laki di tempat masuk konser, hingga menarik perhatian sebagian orang yang penasaran.

......

Sedari tadi vinka mengecek ulang jam yang melingkar di tangan nya. Sudah menunjukan pukul 18.51, tetapi ia masih di dalam taksi yang sedang mogok.

Karna tidak sabar, akhirnya vinka ke luar dan menghampiri sopir taksi yang sedang mengecek mesin-mesin mobil.

"Pak gimana? Udah bener belum?." Ucap vinka cemas.

"Belum neng, kayak nya ada kabel yang putus deh jadi kaga bisa di nyalain mobil nya." Balas sopir itu sambil membenarkan kabel yang terputus.

"Yaallah pak...." Karna waktu sudah sangat cepat akhirnya vinka memutuskan untuk jalan hingga sampai ke konser.

"Ya udah kalo gitu saya jalan aja pak, ini uang nya." Lalu cepat-cepat vinka bergegas pergi setelah menyodorkan uang 10 ribuan kepada sopir taksi itu.

"Tapi neng!.."

Jawaban sopir itu tidak dihiraukan oleh vinka, ia langsung berlari karna jam sudah menunjukan pukul 18.54.

"Masih ada waktu 6 menit lagi! Aku harus cepet." Batin nya sambil berlari menyusuri jalan yang agak sepi karna memang daerah situ terkenal tidak banyak penduduk nya.

Sebenarnya vinka agak takut melihat sekeliling nya yang sepi terlebih juga ini sudah malam akhirnya ia terus membaca doa supaya di lindungi dari berbagai macam keburukan.

Jam menunjukan pukul 18.57 dan vinka terhenti karna nafas nya seperti akan hilang.

Lalu ia kembali mengatur nafas nya dan bergegas berlari kembali menuju konser impian nya tersebut.

"Aku harus dateng! Aku mau ketemu sama kevin." Batin vinka sembari menghayal wajah ganteng kevin alatas. Penyanyi terkenal yang dari dulu ia idola kan.

Jam menunjukan pukul 18.59.

Vinka melihat bahwa ia sudah dekat dengan  tempat itu, 5 langkah lagi ia bisa masuk ke dalam ruangan tersebut.

Dengan semangat yang berkoar akhirnya ia sampai ke tempat konser dengan tepat waktu.

Pukul 19.00.

Dengan nafas yang masih ngos-ngosan dan jantung berdenyut 10× lipat dari biasanya, ia menghampiri security yang akan menutup pintu masuk tersebut.

"Paakkkk tunggi!!!." Teriak nya.

Lalu security itu menoleh. Dia memperhatikan penampilan vinka yang amburadul. Rambut sanggul nya sudah lepas membuat rambut vinka berantakan, baju selutut nya ada yang panjang dan ada yang pendek, sepatu kets pink nya kotor terkena tanah dan yang lebih parah nya lagi keringat vinka dimana-mana.

"Ada apa mbak?." Ujar security itu setelah melihat dari atas ke bawah penampilan vinka.

"Anuu, eumm saya mau masuk pak." Ucap vinka sambil celingak celinguk.

"Emang mbak nya ada tiket?."

"Eh tiket ya? Saya beli dulu pak."

Lalu ia menuju tempat untuk membeli tiket.

Tubuh nya lemas melihat papan depan tempat tiket itu bertuliskan 'TUTUP'.

Vinka membuang nafas nya kasar, lalu ia mencari ide supaya bisa masuk ke dalam tempat ini tanpa ketahuan security menyebalkan itu.

Seusai mencari-cari cara supaya bisa masuk, tak sengaja vinka melihat jendela tinggi yang terbuka lebar.

Ia mendapati ide gila dari benaknya. Dengan semangat, vinka langsung menuju ke arah jendela itu dengan mengendap-endap.

"Pokonya aku harus ketemu sama kevin." Batinnya.

Setelah berdiri di bawah jendela tinggi itu, vinka langsung mencari tangga untuk naik ke atas nya.

Dan vinka beruntung menemukan sebuah tangga di dekat pohon besar belakang gedung konser ini.

Ia berdecak karna tangga itu menyangkut di batang pohon besar yang diketahui pohon beringin.

"Ihh, pake nyangkut segala lagi." Vinka berusaha  melepaskan sangkutan nya. "Kok gue jadi merinding ya." Ujar nya pelan setelah Ia berhasil mengambil tangga itu.

Akhirnya rencana gila nya itu berhasil. Vinka bisa masuk dengan lancar walau pun agak merasa sakit karna loncat dari atas sampai bawah.

Terlihat para orang-orang sudah duduk manis. Kebanyakan anak-anak remaja yang datang kesini termasuk vinka dan sekar.

Baru saja vinka ingin beranjak dari situ, dan sialnya ada petugas penjaga yang ingin menuju tempat masuk jendela vinka.

Lalu cepat-cepat Ia bersembunyi di belakang kursi kosong . Untung saja security itu cuman melewati nya saja.

"Fyuhhh, yess ga ketawan." Ucap nya pelan.

Vinka berdiri dari tempat persembunyian nya. Dia berniat untuk duduk di pojok supaya tidak terlalu kelihatan.

Tetapi seperti ada tangan yang menepuk pundak kiri vinka, dia langsung tersentak dan menoleh secara perlahan ke arah belakang nya.

Ternyata sekar, sahabat vinka.

"Se-sekar?." Ujar vinka gelagapan.

                                         •••

Hanya Sebatas PenggemarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang