-Tiga puluh satu-

38 7 0
                                    

Di Caffe Karantania
18.18
----------------------------------

Vinka keluar dari kamar nya untuk pergi menuju kamar kevin. Alasan? Untuk meminta mukenah jika kafe ini menyediakan.

Tok.... Tok.... Tok....

"Kevin..." Panggil vinka di depan pintu kamar kevin.

Tok.... Tok... Tok...

Sudah 5 menit berlalu, tapi kevin tidak kunjung keluar. Vinka menggerutu. "Kemana sih kevin? Kok gak dibuka-buka" Umpat nya kesal lalu pergi.

Vinka memutuskan untuk mengadu ke resepsionis. Dia ingin melaksanakan shalat maghrib.

"Permisi kak, disini apa ada yang menyediakan mukenah?" Tanya vinka sopan kepada petugas resepsionis nya.

"Oh ada mbak. Kalau mau shalat langsung lurus saja ya soalnya disitu ada mushola dan menyediakan mukenah" Balas perempuan yang bernama 'Ayudia' di papan nama nya.

"Oh oke. Terima kasih ya kak"

Perempuan itu menggguk lalu vinka segera pergi menuju mushola di dekat caffe tersebut.

Dalam perjalanan menuju mushola, Tiba-tiba suatu tangan menarik baju yang dikenakan vinka. Otomatis, vinka terseret dengan kasar lalu dibawa di suatu tempat yang kosong dan gelap.

"Aaaaa lepasin!!!" Teriak vinka ketakutan.

Wanita yang menarik tangan vinka itu melepaskan cekalan nya lalu tersenyum miring.

Vinka melotot kaget setengah mati saat mengetahui siapa perempuan itu.

"Kamu kan......... Chelsea vanira pemain film heart love itu kan??" Tanya vinka terkejut bukan main. Chelsea adalah salah satu pemain sinetron di salah satu channel TV. Tapi sayangnya ia tidak menjadi peran utama. Tetapi semua orang banyak tahu dan chelsea ini juga termasuk artis yang dulu nya terkenal.

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi mulus vinka. Vinka amat terkejut dengan perlakuan tersebut. Bahkan pipi nya sudah merah padam akibat pukulan yang keras oleh chelsea.

"Dasar perempuan murahan!" Hina chelsea tepat di depan wajah vinka yang sedang menahan tangis.

"Ak... Aku salah ap... Apa sama ka... Kamu?" Tanya vinka ragu-ragu. Dahulu, ia termasuk menyukai chelsea dalam dunia hiburan. Tapi vinka tidak menyangka beginilah sifat aktris yang cantik dan terkenal. Seenaknya dengan orang biasa!

Chelsea mengakat dagu vinka dengan kasar. "Lo masih juga gak ngeh hah?! Lo itu udah deketin calon suami gue. Inget ya vinka putri isabella. Lo itu hanya orang miskin, jadi gak usah berlagak jadi sok sok deket sama kevin!" Ujar nya yang bikin vinka melebarkan mata.

"Maksud kamu?"

Chelsea mengeluarkan handphone mahal nya dengan angkuh.

"Ini! Liat mata lo baik-baik cewek miskin!"

Vinka melihat isi dari handphone milik chelsea dengan seksama. Terdapat sebuah foto yang memperlihatkan kevin menggendong seseorang dari arah belakang. Dan baju nya..... Sama seperti milik vinka.

Belum juga vinka berkata-kata, chelsea sudah lebih dulu mendorong vinka sampai tersungkur ke lantai.

"Gue ingetin sama lo cewek miskin. Kevin itu c a l o n s u a m i gue! Dia mau dijodohin sama gue bentar lagi. Jadi lo gak usah deket-deket sama dia. Inget! Lo itu gak sederajat sama kami" Ucapan chelsea berhasil menusuk ulu hati vinka yang paling terdalam.

"Satu lagi. Kalo lo berani deketin atau punya hubungan sama kevin. Gue gak bakal segan-segan buat hidup lo gak tenang. Karna gue, udah dapet semua identitas lo dan keluarga lo!" Lanjut nya keras. Lalu segera meninggal kan vinka yang menangis dalam sunyi.

Sejak saat itulah vinka sadar. Jika dia memang tidak pantas untuk kevin. Mati-matian vinka tepis semua perasaan nya kepada kevin. Vinka akan mundur dan pergi dari kehidupan kevin dengan cara yang terlihat egois.

"Maafkan aku kevin...." Ucap vinka lirih dalam tidur nya.

"Kak bangun kak!" Seorang perempuan kecil berusaha membangun kan kakak nya yang tampak menderita di tidur nya. Hanya kata 'maafkan aku kevin' terus yang terlontar dari bibir vinka.

Kamila mencubit pipi vinka dengan kuat sehingga sang empu bangun dengan kaget, kesakitan dan sedih.

"Kamila! Apa-apaan sih kamu!" Teriak vinka murka. Ia kaget plus sakit dicubit keras oleh Kamila.

Kamila yang mendengar itu sontak meneteskan air mata nya. Ia tidak pernah menduga bahwa kakak nya akan semarah ini.

"Hiks... Hiks..."

Vinka menepuk jidat nya. Seharusnya ia tidak berlaku begitu dengan Kamila.

"Mila... Maafin kakak ya" Ucap vinka lembut. Ia tadi refleks karna efek kaget.

"Kakak kenapa bentak mila? Hiks... Mila kan cuman mau bangunin kakak aja.. Hiks tadi kakak nangis, mangkanya mila bangunin..." Balas Kamila masih menangis pelan.

Vinka menyesal. "Maafin kakak ya mila... Tadi kakak cuman kaget aja" Vinka memeluk adik semata wayang nya yang tampak sedikit lebih tenang.

"Ini semua gara-gara kevin!"

• • •

Hanya Sebatas PenggemarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang