-Sepuluh-

83 12 0
                                    

Kevin melihat sebuah gerobak cukup besar mangkal di lorong itu.

"Anjirr, itu mamang nya mangkal di tempat starategis sekali. Mana ada orang jualan di lorong sepi nan sempit ini." Batin kevin terheran-heran melihat sebuah gerobak dagang berada di tengah-tengah lorong itu.

•••

"Tapi bentar-bentar, mamang nya kemana ya? Mana dagangan nya masih banyak juga masa ditinggalin sih..... Eh dia jualan roti?! Mumpung gue laper ambil satu aja lah sambil ngumpet hehe." Ujar kevin lalu melangkah dengan langkah lebar menuju gerobak itu.

Belum sempat ia mau mengambil satu buah roti, kevin dikagetkan dengan sesosok manusia tengah berjongkok di bawah gerobak itu.

Rambut nya panjang dan baju nya berwarna putih.

Sontak kevin mundur beberapa langkah.

"I-itu setan penunggu si-sini kali ya." Batin kevin seraya menelan ludah nya dengan susah payah.

Kevin menggeleng keras, memberanikan diri untuk mendekati perempuan misterius di belakang gerobak itu. Karena posisi wanita itu menghadap ke belakang kevin, kevin agak susah untuk melihat siapa dia.

Semakin mendekat dan mendekat. Kevin ikut berjongkok dan menyentuh pelan pundak dari wanita tersebut.

Vinka yang merasakan sentuhan lembut dari tangan seseorang sontak membulatkan mata nya.

Kevin akhirnya lega pasal nya ia bisa disentuh, berarti wanita dihadapannya ini bukan setan.

"Mbak?." Sahut kevin kepada vinka yang masih terkejut.

Masih dengan posisi yang sama, yaitu vinka membelakangi kevin.

"Ini Riyan bukan sih, tapi kok suara nya lain.... Tapi kaya aku pernah denger ya.....atau jangan-jangan.... Ini...hantu Penunggu disini !!!!." Ucap vinka dalam hati.

Vinka dengan keras mengenyahkan pikiran-pikiran negative yang ada di benak nya lalu dengan tegas memberanikan diri untuk membalik ke arah belakang seraya membaca doa-doa pendek.

Satu.....

Dua.....

Tiga......







Jreengg

"Aaaaaaaaaa."

Keduanya sama-sama  kaget dan sama sama ketakutan.

"Mbak, tenang dulu saya bukan orang penjahat kok." Ucap kevin sembari mengelus-elus pundak vinka.

Nafas vinka naik turun sangking kaget nya.

"Kok kaya mirip......." Ujar vinka memicingkan mata.

"Mirip siapa?." Balas kevin tak kalah penasaran.

Vinka yang masih belum ngeh kalau di depannya adalah idola nya yang dari dulu ia suka.

"Mirip kevin." Ucap vinka pelan.

"Kok mbak tau nama saya?."

"Jangan panggil aku mbak!."

"Iya-iya."

"Emang nama kamu siapa?." Tanya vinka yang belum yakin kalau ini kevin alatas.

"Kevin alatas." Jawab kevin santai.

"Masaa." Kata vinka tidak percaya.

"Mau bukti?."

"Ga mungkin lah aku ketemu kevin alatas, dia kan penyanyi terkenal. Atau mungkin..... Kamu make topeng yang mirip kevin yaaaa??." Ucap vinka ngasal.

Hanya Sebatas PenggemarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang