Hanya Sebatas Penggemar

-Empat puluh empat-

"Jangan kurang ajar lo sama gue." Riyan terlihat emosi dengan sikap kevin yang sangat tidak sopan. Padahal ia adalah kakak nya sendiri.

Kevin berdecih. "Kenapa? Terserah gue lah. Mendingan lo urus aja karier lo diperusahaan daddy kesayangan lo itu." Ucap kevin lalu pergi menuju mobil nya untuk segera meluncur ke taman kota.

Riyan mengeram emosi.

❣❣❣

"Mana sih kevin? Kok lama banget" Vinka melihat jam di tangannya yang sudah menunjukkan waktu lewat dari 10 menit.

Dengan lesu, vinka membuka laci nya lalu segera mencari handphone dan berniat menelfon kevin.

Di lain tempat, kevin mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Ia baru ingat jika ia sudah telat beberapa menit. Padahal, prinsip nya, kevin tidak akan membuat seorang wanita menunggu lama. Apalagi yang menunggu adalah pujaan hati nya.

Tiba-tiba ponsel kevin berderimg.

Ia segera memasangkan earphone di telinga. "Halo?"

"Udah telat 12 menit."

Kevin menepuk jidat nya.

"Maaf vin, nanti aku percepatin mobil nya"

"E-eh jangan. Nanti bahaya. Mendingan kamu pelan-pelan aja tapi pasti! Aku capek nunggu tau. Kamu gak tau ya aku kan lagi dagang" Kesal vinka dengan wajah cemberut.

"Iya-iya. Bentar lagi, kamu yang sabar ya"

Vinka mendengus kesal lalu mematikan sambung telepon nya.

"Aku harus cepetan!" Semangat kevin. Ia mempercepat laju kendaraan nya. Dan pas sekali, tidak banyak alat transportasi di jalan.

❣❣❣

Vinka mulai bosan saat kevin tak muncul-muncul di hadapannya. Ia menopang dagu di kedua tangannya sembari melihat pemandangan jalan raya yang tampak ramai dan bagus menurut vinka.

Tapi suatu pemandangan yang ganjal menarik perhatian vinka.

"Itu kan.... Chelsea?" Tanya vinka tak percaya melihat seorang wanita yang masuk ke dalam sebuah mobil mewah yang dikendarai oleh seorang pemuda yang tidak vinka kenali.

Dan yang lebih parah nya lagi, Chelsea mencium pemuda itu dengan sensual dan pemuda itu juga membalas ciuman Chelsea tak kalah ganas. Kalian tahu kenapa vinka visa tahu? Karna kaca jendela mobil mereka dibuka.

Vinka menutup mulut nya sangking terkejut.

Baru saja ia hendak meneliti lebih jauh, sebuah hentakan di pundak nya membuat vinka berbalik ke belakang.

"Kevin?" Ucap vinka dengan raut kaget.

Kevin menyeringit heran. "Kenapa? Kok kaya kaget gitu?" Tanya nya yang berhasil membuat vinka gelagapan.

"Engga papa... Hehe" Balas vinka yang berusaha menutupi mobil di belakang nya. Vinka tidak tega nantinya kevin melihat bahwa calon istri nya bermesraan dengan pria lain.

Kevin dan vinka segera duduk di bangku panjang taman dengan udara segar yang menerpa kulit wajah mereka.

Kevin tersenyum tipis. Ia jadi ingat saat pertemuan kedua nya dengan vinka di bangku taman panjang rumah sakit. Saat kamila sedang dirawat waktu itu.