-Sembilan-

80 11 0
                                    

"Bersalah? Emang kamu ngelakuin apa kevin..... " Balas susi setenang mungkin.

Kevin menunduk. Meratapi kesalahan yang telah ia perbuat.

"Se-sea mom......" Ucap kevin lirih.

"Sea? Kamu ngapain sea, kevin?."

Dengan masih menunduk, kevin menceritakan semua permasalahan nya tanpa ada dusta sedikitpun.

Susi yang mendengar itupun kaget bukan main. walau bagaimanapun chelsea adalah calon menantu nya.

Refleks, susi berdiri tegap yang sukses menyentakkan kevin yang masih bercerita.

"Mommy......" Ujar kevin berusaha mendongak walau berat rasanya.

"Katakan sama mommy! Sekarang apa yang akan kamu lakuin?." Tanya susi datar seraya membuang nafas nya pelan.

Kevin menggeleng lemah, pertanda ia tak tahu harus berbuat apa.

Susi membuang nafas nya sekali lagi. Lalu ia kembali duduk di tepi ranjang dan menarik kepala kevin untuk berbaring di pangkuannya.

Sedangkan kevin hanya menurut.

Susi kembali mengelus-elus puncak kepala anak bungsu nya itu, lalu berkata

"Mommy tau ini sulit bagi kamu kevin..... Tapi kamu tau kan kalau laki-laki harus menyelesaikan masalah nya sendiri?. Mommy hanya ingin kamu bahagia sayang..... Kamu bisa kan mencoba menerima chelsea?. Mommy sangat tau kamu tertekan saat ini, tapi kamu harus coba......" Ujar susi bijaksana.

Kevin membuka mata nya perlahan dan menatap mommy nya dengan mata sendu nan sayu yang membuat siapa saja pasti ingin sekali memilikinya.

"Maksud mommy?..." Tanya kevin yang masih belum mencerna apa maksud dari susi.

"Kevin anakku sayang..... Kamu coba temuin sea terus minta maaf sama dia. Bilangin kamu mau coba menerima nya." Jawab susi sesabar dan setenang mungkin.

"Tapi kalo kevin ga bisa cinta sama sea mom?."

"Ikuti takdir sayang....."

Lalu dengan tiba-tiba, kevin memeluk erat ibu tercinta nya itu. Tak salah ia menceritakan masalah nya terhadap susi. Karna ia bisa memberikan jalan keluar terbaik untuk semua masalah yang dihadapi oleh kevin.

Ibu nya benar, bahwa kevin harusnya lebih menghargai dan menerima chelsea walaupun hati nya terus saja menolak.

Dengan cepat, kevin langsung pergi ke kediaman chelsea. Karna ia sudah dapat alamat lengkap dari susi.

.......

Tepat pukul 10.00 pagi, vinka berangkat dari rumah nya untuk berjualan keliling seperti biasanya.

Pertama tama ia akan mengelilingi komplek rumah nya lalu mengantarkan pesanan roti untuk tetangga nya.

Seusai mengelilingi komplek rumah, ia beristirahat sejenak untuk berteduh karena matahari mulai naik diatas awan.

Sekarang, roti nya sudah habis 7 bungkus. Itu pertanda bahwa dagangan nya akan ludes pada akhirnya.

"Fyuhhh, semoga aja riyan ga kesini lagi." Ucap vinka pelan seraya duduk di trotoar beralaskan kain lap.

Perlu di garis bawahi. Sudah beberapa hari ini Riyan, laki-laki yang pernah menabrak gerobak milik vinka, terus saja mengikuti nya dari belakang. Bahkan pernah suatu hari ia ikut menemani vinka berjualan dengan berjalan kaki.

Vinka sih fine-fine aja, tapi ia agak merasa risih, pasalnya riyan itu masih orang baru yang belum terlalu kenal kepada vinka.

Biasanya Riyan akan mulai mengikuti vinka dari jam 13.00 sampai jam 15.00 terus sudah itu ia akan pergi entah kemana.

Hanya Sebatas PenggemarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang