-Dua puluh dua-

56 8 0
                                    

"Aaaaa tolonggg!!!!" Teriak vinka ketakutan saat masuk dan tiba-tiba pintu terkunci rapat.

Di ruangan ini gelap gulita. Tidak ada penerangan sama sekali. Vinka hanya terduduk lemas sambil memegangi lutut dan bersembunyi di balik nya.

"Hiks.... Tolong....." Vinka menangis sejadi-jadinya. Tubuh nya gemetar. Terlintas bayangan kevin di dalam benak nya, membuat vinka benar-benar menyesal.

"Hiks... Seharusnya aku... Hiks tadi enggak kabur hiks... Dari kevin.." Tangis vinka semakin pecah.

Diri nya menyesal telah berbuat seenak nya kepada kevin. Sikap nya yang sangat berlebihan membuat ia terjerumus ke dalam lubang persesatan.

"Kevin.... Tolong aku....." Vinka sudah menangis di ruangan ini selama 30 menit lamanya.

Pikiran negative nya mulai berterbangan di otak vinka. Entah sampai kapan ia akan disini. Vinka tidak mau membusuk di ruangan ini selamanya.

"Kevin.... Tolong....." Suara vinka mulai meraung-raung. Kepala nya pusing. Membuat kesadaran nya diambang batas.

Dan akhirnya terjatuh lemas tak berdaya di sebuah ruangan gelap gulita yang terkunci rapat.

Adakah orang yang bisa menyelamatkan vinka?

>>>>>>

Brak!

Dobrakan pintu yang keras membuat beberapa pengunjung melirik ke arah suara itu berasal.

"Vinka?!" Teriak kevin lalu segera masuk ke dalam. Diikuti beberapa pegawai yang ada di mall besar tersebut.

Tanpa pikir panjang, kevin segera menggendong tubuh mungil vinka yang sudah pingsan tanpa alasan yang jelas. Lalu melangkah ke tempat pengobatan yang berada di dekat mall ini.

Semua perhatian pengunjung mulai terganggu dengan sebuah artis menggendong wanita yang tidak diketahui indentitas nya.

"Itu kevin alatas bukan sih?" Bisik seseorang wanita remaja kepada teman sebaya nya.

"Ih iya! Itu kevin! Aku mau minta foto ahh~"

Semua berhamburan ke arah kevin. Dengan tegas, kevin segera menerobos wanita maupun lelaki yang hendak menggangu jalan nya.

Kevin hanya memikirkan keadaan vinka sekarang. Tidak lebih dari itu.

Sebagian orang memotret hasil foto yang memperlihatkan kevin sedang menggendong vinka dengan amat cemas.

Sebagian lagi malah sibuk minta foto, minta tanda tangan atupun minta semua hal yang tidak bisa kevin turuti sekarang.

"Minggir" Ucap kevin dingin saat ada seorang wanita yang tidak tahu malu nya meghalau jalan kevin.

Wanita itu tersenyum malu-malu, lalu mengatakan bahwa dirinya ingin sekali foto bersama kevin.

"Lo ga liat gue lagi sibuk?" Kevin melirik vinka lalu kembali mengalihkan kepada perempuan itu yang sudah tersenyum kecut ala orang yang sedang marah bercampur malu.

"Tapi ak----"

"Minggir atau gue tabrak" Kevin mengatakn dengan sungguh-sungguh. Jika manusia yang ada didepannya ini tidak pergi. Ia akan menabrak nya sampai mati. Terdengar menyeramkan, tapi itulah kevin. Jika sudah menyaut hal yang amat penting, ia berani bertindak bodoh.

Wanita itu segera minggir. Tak lupa dengan cibiran nya.

"Alah! Mentang-mentang artis sombong amat! Nyesel gue ngefans sama lo" Umpat si gadis lalu pergi dengan kesal.

Hanya Sebatas PenggemarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang