-Empat belas-

68 11 0
                                    

Happy reading readers!

                              ~•~

Semua orang sudah menyelesaikan ritual makannya di meja. Keempat nya kembali merasakan nuansa hening. Sampai pada akhirnya, gerald mengakat bicara yang terbilang agak serius dari pembicaraan mereka saat makan tadi.

"Daddy mau bicara serius dengan kamu!." Ujar gerald tegas menunjuk ke arah kevin.

Kevin mengehela nafas pelan lalu mengangguki nya.

Semua orang mendengar kan baik-baik perkataan apa yang akan dilontarkan oleh gerald terutama kevin.

"Daddy mau kamu besok pergi ke Amerika. Daddy mau me update kamu untuk bisa menyanyi di luar negri." Tegas gerald sekali lagi yang sukses membuat semuanya terkejut.

Kevin menatap sang ayah dengan tatapan datar. Dia benar-benar merasa sangat MUAK!

"Daddy! Dad beneran aja?! Masa mau ngirim kevin untuk pergi kesana sih!!." Ucap Riyan jengkel dengan perkataan ayah nya.

Ya! Riyan adalah kakak kandung dari kevin alatas.

"Daddy udah pertimbangkan masalah ini dengan baik-baik. Dan daddy memutuskan untuk segera mengirim kevin untuk pergi kesana. Bukan kah itu ide yang bagus? Dengan itu kevin bisa lebih memperluas karier nya." Jawab gerald santai.

Brakk

Suara gebrakan meja membuat gerald, susi dan riyan sontak kaget bukan main. Mereka melihat kevin dengan tatapan penuh amarah yang memuncak, membuat siapa saja yang melihat nya pasti sudah berlari terbirit-birit sangking mengerikan.

"SAYA TIDAK MAU!." Teriak kevin kepada gerald dengan mengepalkan tangan.

"KAMU TIDAK USAH MEMBANTAH KEVIN! DADDY SUDAH MEREKRUT LABEL LAGU UNTUK KAMU!." Balas gerald dengan berteriak tak mau mengalah.

Situasi kembali runyam saat mereka sudah saling berkelahi seperti ini. Susi hanya bisa menenangkan suaminya yang tidak bisa mengontrol emosi. Sedangkan Riyan menenangkan kevin supaya tidak kelewat batas. Bagaimanapun, gerald adalah ayah mereka.

"Dad, sudah dad...." Ucap susi seraya memeluk tangan gerald dari samping.

"SAYA LEBIH BAIK PERGI DARI SINI DARIPADA MENURUTI SEMUA KEINGINAN ANDA! SAYA SUDAH BENAR-BENAR MUAK. ANDA PIKIR SAYA BAHAGIA DENGAN CARA SEPERTI INI? SEKARANG SAYA AKAN MENGAKHIRI INI SEMUA. SAYA TIDAK MAU LAGI DIJADIKAN PELAMPIASAN ANDA KARENA ANDA TIDAK BISA MENJADI APA YANG ANDA INGIN KAN!!!!." Kevin membentak ayah nya sendiri. Dari dua tahun yang lalu, ia sudah menuruti semua apa yang dikatakan gerald. Bahkan harapan nya putus saat ingin mengejar cita-cita yang ia inginkan dari kecil. Semua nya direnggut paksa oleh gerald yang berlabel ayah kandung nya sendiri. Semua hidup kevin, gerald yang menentukan. Kevin hanya disuruh untuk menuruti semua apa yang gerald ingin kan. Tanpa peduli perasaan kevin  benar-benar sakit sekarang.

"KAMU!------." Ucapan gerald terhenti saat kevin segera pergi meninggalkan mereka bertiga di ruang makan.

"Kevin!." Ujar susi mengejar kevin menuju kamar.

Riyan dan gerald hanya mematung di ruang makan. Gerald yang masih diselimuti amarah memilih diam saja sedangkan riyan belum bisa mencerna akan kondisinya.

Di lain tempat, kevin langsung membuka lemari nya dengan cara kasar lalu mengambil semua baju-baju yang ia punya.

Kevin menaruh semua baju di dalam koper besar. Lalu segera pergi dari kamar nya.

Susi yang di luar kamar pun tersentak, karena sang putri membawa koper besar yang isinya adalah baju-baju.

"Kevin! Kamu mau kemana nak." Ucap susi dengan mata berkaca-kaca.

Hanya Sebatas PenggemarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang