Votment
Sudah hampir satu Minggu Lisa tidak mendengar teriakkan dari sahabat nya itu, selama satu Minggu ini Yerin tidak datang ke sekolah entah apa alasannya Lisa juga tidak tahu. Hari harinya terasa hampa tidak ada lagi tawa dan suara hangat di setiap jam istirahat.Selain Eunwoo, Yerin lah yang selalu mengerti keadaan Lisa mereka berteman mungkin belum terlalu lama tapi waktu tak menentukan seberapa dekat mereka saat ini, Lisa rindu itu saja.
Hari harinya kini sudah tidak berwarna lagi tak ada teman mengobrol bahkan mata pelajaran yang sangat Lisa sukai sudah tidak membuat mood nya baik lagi, yang Lisa mau saat ini hanyalah sosok Yerin, seorang gadis dengan teriakan supernya itu.
"Ssaem, bolehkah aku bertanya?" Tanya Lisa dalam.
"Tentu saja." Tersenyum manis ke arah gadis berponi itu.
"Kemana Yerin? Aku tak mendengar suaranya hampir seminggu ini?"
"Dia ada urusan keluarga yang sangat mendesak karena itu dia tidak datang ke sekolah."
"Ah baiklah aku permisi."
Dengan langkah gontai Lisa berjalan menuju mejanya dan memulai kembali kegiatan yang baru saja terhenti itu.
"Aku merindukanmu yerin–ah~" gumam Lisa lembut.
Bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu tapi Lisa masih betah dengan posisinya sekarang, tertunduk lesu sembari memakan dua helai roti dan satu kotak susu coklat nya.
Biasanya jika jam istirahat seperti ini Yerin akan menarik Lisa menuju taman sekolah yang tidak jauh dari kelas mereka, mengobrol, bersenda gurau itu sudah menjadi candu untuk Lisa karena kecanduannya itu Lisa jadi sulit untuk tidak terus mengingat nya.
Mentari sudah mulai meredup kan sinarnya dan kembali ke peraduan di tengah jenuh menunggu Eunwoo yang tak kunjung datang Lisa bersenandung kecil sambil menghentakkan kakinya pelan menghasilkan sebuah ketukan yang senada.
Tanpa Lisa sadari dari kejauhan ada sepasang mata yang memandangnya sendu dengan kedua manik mata sayu dan deru nafas yang memburu.
"Lisa–ya apa kau juga merindukan ku? Aku sangat merindukanmu hingga rasanya aku hampir gila." Gumam Yerin di atas kursi rodanya yang berjarak tak jauh dari tempat Lisa menunggu.
"Noona sebaiknya kita kembali, udara sudah mulai mendingin itu tak baik untukmu." Ajak salah satu maid yang kala itu bersama Yerin.
"Jinja? Aku tak merasa dingin sama sekali, kurasa aku selalu merasa hangat ketika dekat dengan Lisa. Huft~ baiklah kajja kita kembali."
Yerin menghembuskan nafasnya kasar dengan kursi roda yang mulai perlahan berganti arah, dirinya masih ingin melihat gadis berponi itu namun jika sore ini kondisinya kembali memburuk, ia akan semakin sulit untuk bertemu Lisa.
"Lisa–ya mianhae kau menunggu oppa terlalu lama?" Tanya Eunwoo khawatir.
"Aniya kajja kita pulang udara sudah semakin dingin." Ajak Lisa.
Eunwoo yang melihat bibir Lisa mulai membiru pun segera menggendong Lisa di punggungnya dengan langkah terburu buru dan nafas tersengal Eunwoo mencoba lebih cepat untuk sampai di kediaman mereka.
Bukan tanpa alasan Eunwoo melakukannya, tapi semenjak kejadian malam itu Lisa sedikit memiliki masalah dengan udara dingin tubuhnya akan mulai menggigil, nafas memburu, dan bibir yang membiru itu lah yang sangat Eunwoo takuti kejadian kelam itu tak boleh terulang lagi.
Walau menurut Eunwoo udara tak begitu menusuk tapi berbeda dengan sang adik keadaan nya sudah mulai tak baik baik saja.
"Bertahan sedikit lagi eoh lihatlah pintu rumah kita sudah di depan mata." Teriak Eunwoo meyakinkan Lisa.
"Aku baik baik saja berjalan lah perlahan Oppa, kau akan terjatuh nanti~" lirih Lisa perlahan tepat di telinga pria tampan itu.
"Geurae kau harus baik baik saja!" Tegas Eunwoo yang kembali menambah kecepatan kakinya.
Setelah sampai Eunwoo segara membaringkan tubuh Lisa menutup semua celah di rumah itu, membuat kan secangkir teh yang dirasa cukup untuk menghangatkan tubuh adiknya.
Lisa yang merasakan bahwa kini Eunwoo sedang di Landa kekhawatiran pun mencoba menenangkan sang kakak.
"Berhentilah menatap ku seperti itu aku tau aku cantik." Ledek Lisa namun itu sama sekali tak membuat perasaan Eunwoo menghangat.
"Maaf~ maaf telah membuat mu seperti ini~" lirih Eunwoo lemah
"Haruskah aku marah pada diriku sendiri karena membuat mu khawatir Oppa!!" Tegas Lisa yang tak ingin membuat Eunwoo merasa bersalah.
Mendengar penuturan Lisa Eunwoo segera menarik tubuh mungil itu kedalam dekapannya.
"Ini terasa lebih hangat." Gumam Lisa dalam dekapan sang kakak.
For Lisa
Balong leutik, 6:13am« sudah di revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
For Lisa [ ✓ ] | Eunlisa
FanfictionLalisa Kim, seorang gadis yang tak seberuntung teman teman sepermainan-nya, tapi tunggu gadis itu hanya memiliki saru orang teman saja. Lisa kecil selalu bertanya mengapa semua orang menatapnya jijik seakan ia semacam virus yang harus segera dimusna...