Votment.
Setelah membuntuti gadis itu hampir satu Minggu lamanya membuat Jungkook paham apa arti kehidupan yang sesungguhnya, selama ini ia hanya berjalan lurus tanpa mau menoleh ia hanya mengangkat kepalanya tanpa mau menunduk, menikmati apa yang harus ia nikmati.
Pemuda itu sudah memutuskan takkan lagi menjadi seorang penguntit ia akan menjadi seseorang yang Lisa butuhkan Jungkook sadar ia tertarik dengan paras juga senyuman manis itu,tingkah konyol juga suara indah yang mengalun dari bibir manis gadis berparas Barbie.
Tok tok tok
Sekiranya begitulah Suara pintu yang sudah beberapa kali Jungkook ketuk namun tuan rumah belum juga membukakan pintu untuknya.
Lisa yang sedang asyik dengan kegiatannya mendengus kesal karena suara brutal dari arah luar padahal sudah jelas jelas ada sebuah bel disana, dasar manusia aneh.
Krek
"Hai..." Jungkook melambaikan kedua tangannya seraya tersenyum simpul walau ia tahu Lisa tak bisa melihat senyuman memabukkan ini.
"Kau!! Bagaimana bisa-- hmpt" sarkas Lisa namun belum sempat melanjutkan kalimatnya mulut gadis itu sudah di tutup dengan telapak tangan Jungkook yang hampir menutupi semua bagian wajahnya.
"Awkh." Lisa menggigit tangan Jungkook sehingga menimbulkan bekas di sana, usahanya tak sia sia Pemuda itu terkecoh dan langsung melepas sumpelan nya itu.
"Eh tunggu tunggu aku kesini hanya ingin memastikan apa kau baik baik saja atau tidak, aku merasa bersalah telah meninggalkan mu kemarin di taman." Ujar Jungkook buru buru sebelum pintu di hadapannya ini tertutup rapat.
"Heol, aku tak membutuhkan nya, lagi pula aku sudah biasa di tinggalkan itu adalah hal yang lumrah dan aku sudah memiliki seorang kekasih untuk menghindari ke salah pahaman sebaiknya kau pergi dari sini."
Lisa tak berbohong mengenai kekasih yang ia maksud nyatanya gadis itu merasa begitu Eunwoo pemuda yang sering ia panggil dengan embel-embel Oppa bisa menjelma menjadi apa saja seringkali Eunwoo bersikap layaknya seorang kakak, kekasih , orang tua, teman dan sahabat pake komplit pokoknya.
"Begitukah tapi sayangnya aku tak percaya kau pasti hany--"
"Lisa-ya..."
Deg.
Di detik selanjutnya gadis itu merasakan sebuah getaran yang amat kuat entah apa yang membuatnya menitihkan air mata tapi suara itu benar benar terasa nyata apa ia sedang bermimpi Lisa sudah biasa mengalaminya tapi kali ini...
Eunwoo berlari kecil tak lupa dengan air mata yang menetes dari pelupuk matanya ia rindu sungguh, tangan kekarnya memeluk tubuh mungil itu erat menghirup aroma tubuh Lisa yang begitu membuatnya candu mengangkat nya sedikit mengudara dengan suara tangis membuncah.
Hingga mereka lupa masih ada seorang pemuda yang menatap kehangatan itu dengan hati berdesir ngilu, ya Jungkook akui ia iri.
•••
Setelah Lisa berhasil mengusir Jungkook ia kembali menunjukkan kerinduannya kepada Eunwoo ia masih betah dengan posisinya saat ini memeluk erat tubuh kekar kakanya dengan tangis yang tak henti sejak dua jam yang lalu.
"Hei, sudahlah jangan menangis Oppa pulang bukan untuk membuat mu bersedih." Ujar Eunwoo menangkup wajah mungil Lisa menghapus jejak air mata yang masih tersisa di wajah gadis kecilnya.
"Apa kau tak merindukan ku Oppa?"
Jika nyatanya kalimat itu yang keluar, Eunwoo sangat tak terima ia bahkan rela bergelayut dengan malam sunyi hanya untuk mendekap foto Lisa yang sudah sangat lecek karena seringnya kegiatan yang ia lakukan itu.
Eunwoo tersiksa hampir setiap malam kerinduan juga kekhawatiran yang ada membuat ia membenci keputusannya sendiri.
Kerinduan ini begitu menyiksa sehingga untuk kembali pulang pun, Eunwoo bertekad takkan ada lagi air mata Kesedihan ia ingin melihat Lisanya tersenyum tidak hancur seperti saat ini, ia benci mata sembab itu ia benci lirihan memohon itu.
"Kau tau Oppa hampir mati karena nyatanya kerinduan yang Oppa rasakan belum mereda sama sekali tak ada obat yang bisa menyembuhkan nya, apa ada sebuah kata selain rindu untuk menggambarkan bagaimana hari yang Oppa lewati tanpa senyum juga wajah mungil ini?"
Eunwoo menatap wajah menunduk Lisa Lamat Lamat sungguh ia tak sanggup bagaimana bisa ia secandu ini dengan Lisa yang bahkan tak memiliki hubungan apapun denganya.
"Lisa, kini Oppa akan mewujudkan semua impian yang sempat tertunda itu. Tinggal di rumah yang lebih layak dari ini, makan tiga kali sehari, lemari pendingin yang penuh dengan berbagai macam camilan, kini Oppa bisa mewujudkan nya dan satu hal Oppa akan berjuang lebih keras lagi untuk mendapatkan kedua cahaya dari matamu, kau ingin melihat bagaimana indahnya tujuh warna pelangi bukan kau ju--"
Lisa menutup mulut Eunwoo dengan Isak pilu yang semakin menjadi bagaimana bisa? Eunwoo adalah orang asing yang datang di kehidupan nya beberapa tahun lalu memberikan sebuah cahaya yang amat terang melebihi apapun ke--dunianya.
Tapi lihat bagaimana pemuda itu rela menguras waktu berharga nya demi gadis kecil yang membebani seperti dirinya, semua yang pemuda itu lakukan semata mata hanya untuk dirinya.
Aneh bukan, Ketika semua orang menganggap Lisa benalu termasuk orang tuanya tapi Eunwoo malah memungut gadis ini dan merawatnya dengan sepenuh hati.
"Tolong jangan berjuang lebih keras lagi hanya untuk diriku Oppa, aku hanya ingin kau tetap disini bersama ku, mari buat lembaran baru tanpa air mata aku janji takkan menangis atau meminta hal yang akan membuat mu susah, aku janji."
Jari kelingking mungil itu teracung bergetar kuat dengan Isak tangis namun Eunwoo segera menenggelamkannya.
"Tidak, buat permintaan sebanyak yang kau mau karena Oppa akan berusaha mewujudkannya." Cecar Eunwoo mengeratkan pelukannya.
For Lisa
Balong leutik, 21:06pm
KAMU SEDANG MEMBACA
For Lisa [ ✓ ] | Eunlisa
FanfictionLalisa Kim, seorang gadis yang tak seberuntung teman teman sepermainan-nya, tapi tunggu gadis itu hanya memiliki saru orang teman saja. Lisa kecil selalu bertanya mengapa semua orang menatapnya jijik seakan ia semacam virus yang harus segera dimusna...