Votment.
"Latihan lebih keras lagi! Besok kita akan mulai melakukan perekaman, evaluasi mengenai lagu juga koreografi nya!" Ucap Ji-yong dengan nada khasnya itu.
Latihan semakin hari semakin sulit saingan semakin ketat di antara para trainee semuanya terlihat sangat melelahkan sekarang waktu istirahat yang singkat tak ada lagi saat saat mengobrol bersama trainee lain semuanya sibuk dengan impian masing masing.
Eunwoo yang tidak memiliki bakat menari juga menyanyi merasa sedikit kesusahan tapi lambat laun jika dia terus belajar semuanya nampak mudah ia bahkan bisa mengungguli trainee lain yang memang sudah memiliki basic menari sebelumnya.
"Aku penasaran siapa di antara kita yang akan di debut kan nantinya, aku berharap aku adalah salah satunya dari mereka." Ucap salah satu trainee dengan raut Sendu di wajahnya.
"Eunwoo-ya kau memiliki banyak peningkatan sekarang tarian mu sangat hebat kau tau?!" Tanya Moonbin antusias sembari merangkul pundak Eunwoo.
"Hem, kau pun begitu." Jawab Eunwoo seadanya.
•••
"Ahjuma hari ini aku akan mengantarkan beberapa pesanan jadi aku akan bekerja hingga siang nanti, tapi ingat gajihku jangan kau potong!!" Tutur Lisa seraya menyunggingkan senyum smrik di wajahnya.
"Aegyo, kau ini masalah uang saja cepat sekali!!" Ledek Boyoung membuat Lisa terkekeh.
"Kapan kakak mu itu akan segera kembali?" Tanya Boyoung seketika membuat Lisa menghentikan kegiatannya.
"Entahlah, dia bilang aku harus menunggunya kita doakan yang terbaik saja semoga semua waktu juga kerja kerasnya takkan sia sia."
Kini Lisa sudah menerima semuanya dia tak lagi banyak menangis di malam hari juga rindu yang tak kunjung ada obatnya kini ia perlahan mulai memahami semua dia percaya semua akan indah pada waktunya apapun itu tersenyum adalah salah satu cara terbaik menyembunyikan lukanya saat ini.
"Aku menyesal karena memperbolehkan nya untuk pergi hari itu tapi aku akan lebih menyesal jika harus menahannya disini bersamaku." Ujar Lisa dengan senyum manis yang senantiasa selalu terukir di wajah cantiknya.
"Kau tak perlu menyesali apa yang sudah terjadi karena Tuhan sudah merancangnya dengan sebaik dan seindah mungkin."
•••
"Kondisinya semakin menurun kanker hati yang di derita sudah menaiki stadium 3A dan obat obatan yang di berikan sama sekali tak membantu, melihat bagaimana kondisinya saat ini tak memungkinkan untuk melakukan kemoterapi kami hanya akan menambah dosis obat nya saja."
Ucapan dokter yang baru saja ia temui benar benar menampar perasaannya saat ini tak banyak yang bisa Jisoo dan Seokjin lakukan sebagai orang tua terus berdoa mencoba Tampak baik baik saja dihadapan putrinya yang kondisinya kian melemah semangat tak henti hentinya selalu Jisoo berikan kasih sayang segalanya untuk Yerin.
Bibir pucat itu tergerak sedikit hanya untuk menyambut pagi yang tak menarik untuknya sama sekali seutas senyum yang tak lagi dapat ia ukir sungguh hari harinya begitu melelahkan.
Terbaring di atas ranjang rumah sakit yang sama sekali tak membuatnya nyaman tangisan malam sang ibu yang begitu pilu menusuk pendengaran nya pundak bergetar sang ayah yang selalu mencoba untuk tegap dan memeluknya erat.
"Jangan sekarang Tuhan... Jebal~" lirih Yerin yang seketika merasakan sakit yang begitu di ulu hatinya, sakit yang sungguh tak dapat dibayangkan menjalar hingga membuat dadanya sesak.
"Yerin-ah jangan tutup matamu eoh, Seokjin cepat panggil kan dokter!!!" Teriak Jisoo mereka lupa bahwa ada tombol darurat dekat ranjang Yerin.
Jisoo begitu kalut ketika tangan putihnya hendak membuka knop pintu tarikan berat nafas sang anak begitu terdengar jelas itu adalah titik terlemahnya saat ini melihat bagaimana Yerin begitu merasa kesakitan.
For Lisa
Balong leutik, 19:34pm
KAMU SEDANG MEMBACA
For Lisa [ ✓ ] | Eunlisa
FanfictionLalisa Kim, seorang gadis yang tak seberuntung teman teman sepermainan-nya, tapi tunggu gadis itu hanya memiliki saru orang teman saja. Lisa kecil selalu bertanya mengapa semua orang menatapnya jijik seakan ia semacam virus yang harus segera dimusna...