34. The Past '²'

926 134 2
                                    


Votment.



"Apa semuanya sudah berakhir?" Pikirnya, Jisoo masih enggan untuk membuka matanya ia takut apa ada kehidupan yang lebih berat setelah ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, ia tau ini jalan yang salah tapi jika harus menjalani nya gadis itu tak mampu bukankah untuk berjuang kita juga memerlukan seorang teman?

"Jisoo-ya buka matamu aku tau kau sedang berbohong kan?" Suara itu suara yang sempat ia rindukan suara yang sempat membuatnya kecewa apa benar itu suara yang sama,suara dari laki laki yang begitu berarti dalam hidupnya senyumannya genggaman tangannya kehangatan itu Jisoo tau betul ini adalah kekasihnya.

Perlahan mata itu terbuka yang kini ia lihat hanya sebuah dinding putih juga wajah seseorang yang ia rindukan, Doyoung tersenyum manis kearahnya dengan pelupuk yang kini dipenuhi air mata wajahnya nampak sangat berantakan punggung kekar itu bergetar  hebat berusaha tersenyum namun Jisoo yakin ada sesuatu yang terjadi.

"Doyoung-ah aku takut." Tanpa aba aba Lelaki itu memeluk erat tubuh lemah kekasihnya sangat erat namun hangat inilah yang jisoo butuhkan ia tak ingin berjuang sendirian tapi... Jika dia selamat apa bayi yang ada di dalam kandungannya pun begitu?

"Bagaimana dengan bayinya?" Tanya Jisoo meleraikan pelukan hangat keduanya.

"Dia masih bersama dengan kita, tapi... Kau mempercayaiku kan?" Itu Doyoung dengan pertanyaan yang membuat Jisoo bingung.

"Itu tergantung, Doyoung-ah ini bukan hanya tentang kita tapi anak yang saat ini ada di dalam perut ku kau takkan meninggalkan kami kan?" Manik itu menatap intens dengan raut memohon layaknya seorang ibu Jisoo memilih menempatkan dirinya sebagai seorang ibu bukan sebagai seorang kekasih.

"Mianhae tap—"

"Jangan mengatakannya jika itu adalah hal yang menyakitkan aku hanya ingin dia lahir dengan kau sebagai ayah dan aku ibunya aku ingin mempertahankan ini semua!!" Ucap Jisoo memotong sembari mengusap sayang perut yang masih terlihat datar itu.

"Maka percayalah padaku, kau tau ini sangat sulit ini tak mudah bagi kita bagaimana jika orang tua ku tahu dan—"

"Apa kau sempat berfikir di saat akan melakukannya?" Lagi lagi Jisoo memotong dengan pertanyaan mengintrogasi yang membuat Lelaki itu terpojok.

"Tak bisakah kau mengerti!!!" Ya. Doyoung sadar telah membentak wanita yang sangat ia cintai ini tapi apalah dayanya dia masih ingin menikmati hal yang seharusnya ia nikmati saat ini bersenang senang masa remaja mimpi juga masa depannya ia tak mungkin meninggalkan itu semua dengan memiliki sebuah keluarga.

"Kau akan meninggalkan ku. Ani,maksud ku kau akan meninggalkan kami?" Gumaman itu terdengar jelas dengan suara bergetar dilihatnya kini gadis itu tengah menangis kepala yang menunduk juga tangan yang terkepal kuat.

"Mianhae, tapi aku tak bisa."

"Doyoung-ah jebal."

For Lisa.
Balong leutik, 9:36am

» flashback part #2 «

For Lisa [ ✓ ] | EunlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang