23. Lonely

971 178 2
                                    



Votment












Karena tak tahan dengan penderitaan anaknya Seokjin memilih untuk membawa Yerin ke Singapura banyak dokter yang merekomendasikan negara itu sebagai salah satu upaya untuk menyembuhkan putrinya.

Walau sempat mendapat penolakan dari Yerin tapi akhirnya gadis itu pasrah akan keputusan sang ayah karena tak banyak yang bisa ia lakukan dengan kondisi yang semakin melemah juga tangis sang ibu yang tak pernah henti membuat Yerin frustasi sendiri.

Hari ini adalah hari terakhir Yerin berada di Seoul kota yang memiliki banyak kenangan indah juga menyakitkan dimana semuanya dimulai pertemanan juga rasa sakitnya.

Sebelum pergi Yerin memutuskan untuk bertemu Lisa selama ini Yerin hanya melihat gadis berponi itu dari kejauhan tak berani menyapa karena kondisi nya yang tak memungkinkan.

Dan untuk hari ini ia akan memberanikan diri mengetuk pintu itu perlahan hingga sebuah suara yang menyuruh untuk menunggu menggema saat itu.

Ya, itu adalah suara Lisa sebuah suara yang membuatnya selalu tersenyum sebuah suara yang akan Yerin rindukan nantinya.

"Nuguya--" belum sempat melanjutkan kalimatnya sebuah tangan memeluknya erat tangan kurus juga dekapan ini Lisa tau betul ini adalah sahabatnya.

"Yerin-ah kau kemari?" Tanya Lisa antusias tanpa menunggu ia langsung menarik tubuh kurus itu masuk kedalam rumahnya.

Mereka berbincang pun tak lama karena jadwal keberangkatannya akan segera tiba Yerin benar benar menyayangkan itu Lisa juga nampak sangat kecewa.

"Pakailah, jika nanti kau merindukan ku pakai selimut ini dan rasakan kehangatannya anggap ini adalah sebuah pelukan dariku." Ucap Lisa menyerahkan sebuah selimut rajut yang ia buat sendiri hampir tiga bulan lamanya.

"Aniya, kau membuatnya dengan susah payah dan aku--"

"Ambil atau aku akan marah padamu!!"

"Ah baiklah nona Lisa." Canda Yerin yang membuat keduanya tertawa.

•••

Sebelum pesawat lepas landas dia menyempatkan diri untuk mendengarkan sebuah alunan suara yang indah juga sangat menggemaskan.

Sedari tadi ketika ia mengobrol dengan Lisa Yerin memilih untuk merekam semuanya suara Lisa juga tawanya mungkin itu akan meredakan sedikit rasa rindunya.

Menyimpan ponsel juga melepas kedua earphone yang menyumbat telinganya mengeluarkan sebuah selimut merah dengan rajutan rapi tak lupa aroma khas Lisa yang kental disana.

Mendekapnya sesaat sebelum ia kembali menangis entah kenapa rasanya begitu berat Yerin tak tahu apa dia akan sembuh atau segera mati yang jelas ia berharap sebelum dia pergi Yerin akan memastikan jika Lisa sudah mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya.

•••

"Tak apa aku masih memiliki ahjuma yang bisa mendengar ocehan ku ini." Lisa merasa kecewa pada dirinya sendiri karena perlahan demi perlahan orang orang yang dia sayang akhirnya meninggalkan nya juga.

For Lisa
Balong leutik,20:35pm

For Lisa [ ✓ ] | EunlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang