16. Say

1K 188 3
                                    



Votment






"Lisa-ya!!!" Teriak Yerin walau dalam keadaan yang amat lemah dan suara seraknya.

"Yerin-ah itu kah kau? Aku Sangat merindukan mu bagaimana liburan mu pasti sangat menyenangkan bukan?!!" Tanya Lisa antusias namun tidak dengan Yerin ia hanya membalas nya dengan senyum tipis juga tatapan sendu dari kedua manik matanya.

"Itu sangat menyenangkan sehingga aku tak sanggup untuk menceritakan nya." Jawab Yerin merangkul pundak kurus Lisa.

"Sepertinya diet mu berhasil, kau sangat ringan Sekarang."

"Haruskah aku bersyukur pada Tuhan karena kau tak bisa melihat ku sekarang, aku benar benar merasa bodoh bagaimana bisa aku berjanji akan menjaga mu bahkan untuk membuka mata pun rasanya aku sudah sangat bersyukur, mianhae Lisa-ya." Lirih Yerin dalam hatinya sembari terus menatap wajah Lisa.

"Lisa-ya!"

"Hm wae?"

"Apa hal pertama yang ingin kau lihat jika seandainya Tuhan memberikan mu kesempatan." Tanya Yerin memecah keheningan diantara keduanya

"Dahulu aku sangat ingin melihat Oppa dia selalu menyombongkan wajah Tampannya itu tapi bukan karena itu aku ingin melihatnya, dia bagaikan malaikat untuk ku dia segalanya tapi sekarang aku tak ingin melihatnya lagi, aku tak ingin melihat air matanya aku tak ingin melihat dia bersedih cukup dengan merasakan tanpa perlu melihatnya, itu semakin membuat ku terluka."

"Dia pasti bangga memiliki adik seperti mu."

"Aku lebih bangga memiliki kakak sepertinya. Lalu bagaimana dengan mu?"

"Aku... Tidak ada yang spesial dari hidupku, aku bahagia untuk hari ini kemarin dan setiap waktu yang ku habiskan, itu saja."

"Apa yang kau katakan, kau mendadak jadi puitis setelah berlibur apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dari ku?"

Mendengar itu Yerin menundukkan kepalanya saat itu juga Yerin ingin menyuarakan rasa di hatinya dia ingin memeluk Lisa erat sembari mengatakan ketakutan dalam hatinya tapi lagi lagi ia tak mampu terlalu sakit sehingga menangis dalam diam itu adalah satu satunya obat saat ini.

"Yerin-ah."

"Mwo?" Mengusap air matanya kemudian beralih menatap gadis berponi yang sedang terduduk di samping nya itu.

Tanpa aba aba tubuh kurus Lisa mendekap hangat tubuh yang lebih kurus darinya itu mengatakan hal manis yang membuat Yerin semakin ingin menangis di buatnya hingga tak sadar beberapa air mata lolos begitu saja.

"Biarkan aku menjadi sahabat yang berguna untuk mu Yerin-ah." Gumam Lisa yang langsung membuat tubuh Yerin menegang apakah sahabatnya ini cenayang?

"Katakanlah." Sambung Lisa lagi.

"Aku... "

For Lisa
Balong leutik,7:50am

• Sudah di revisi

For Lisa [ ✓ ] | EunlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang