Votment
"Lisa-ya, sampai kapan kau akan terus seperti ini?" Sejak kejadian itu Lisa menjadi sosok yang berbeda gadis itu tak seceria dulu senyum manisnya hilang, tawa renyah itu tenggelam dalam lautan kesedihan, manik hazelnya tak lagi berbinar seperti biasa tatapannya semakin kosong, hal itu membuat Eunwoo semakin frustasi dan merasa sedih.
"... Kau merindukanya bukan? Lalu kenapa kau melakukan hal itu, kau bilang walau hanya sekali kau ingin mendekapnya, walau hany--" pintu itu terbuka menampakkan sosok Lisa yang amat kacau bulir air mata yang tertahan masih menggenang di pelupuk mata itu bibirnya bergetar tubuh kurusnya luruh menyusup dekapan hangat Eunwoo.
"Aku sangat merindukannya Oppa tapi aku tak bisa, aku menginginkan nya aku ingin kasih sayangnya, rasanya begitu sakit, kau tahu?" Masih dalam dekapan sang kakak gadis itu menangis pilu tangan mungilnya mencengkeram kuat kaos yang di gunakan Eunwoo air matanya luruh. tak usah menjelaskannya semua orang tahu rasanya sangat sakit.
Setelah sekian lama bergelut dalam kesedihan untuk beberapa saat gadis itu tak bergeming dalam pelukan hangat kakanya, Lisa lelah seharusnya hidupnya akan baik baik saja setelah Eunwoo kembali tapi... Ketika ia mendengar dan merasakan hangatnya dekapan sang ibu juga lirihan merdunya yang bahkan tak pernah ia dengar, hatinya hancur ingin sekali Lisa membalas pelukan itu tapi mengapa dinding tebal tak terlihat seakan menjadi penghalang.
Lisa tertidur dalam tangisnya gadis itu merasa lelah kesehatannya pun kian menurun ia demam kepalanya terasa berat itu lah yang Lisa rasakan saat ini, tapi ingat... Lisa masih memiliki seorang malaikat yang akan menjaganya dengan sepenuh hati, sang kakak masih disini merawatnya dengan penuh kasih sayang.
Diam diam Eunwoo merencanakan sesuatu ia tak bisa tinggal diam mengenai kondisi adiknya saat ini demamnya tak kunjung turun, tubuh kurus itu semakin melemah walau Lisa mengatakan bahwa ia tak rindu itu semua hanyalah kebohongan semata nyatanya Lisa butuh sosok Jisoo dalam hidupnya.
"Tunggu dan lihat eoh,"
•••
"Lisa sakit?!!" Itu Jisoo, terlihat sekali dari raut wajahnya ada kekhawatiran disana, tak ada ketenangan setelah kepergiannya saat itu Lisa yang tak bisa menerima dan memaafkannya juga penyesalan yang selalu menghantui di setiap harinya.
"Aku bukan lagi Eunwoo yang bisa menjaganya lebih dari itu, Lisa membutuhkan mu seberapapun ia menolak tapi dalam hati kecilnya ia rindu dekapan hangat itu, Nyonya datanglah lagi."
Setelah berbincang cukup lama pemuda itu memutuskan untuk pergi ia tak tega jika meninggalkan Lisa terlalu lama di tambah gadis itu yang kini sedang sakit. Eunwoo harus kembali pada kegiatan nya menjadi seorang Idol jatah cutinya telah berkahir Minggu depan, bagaimana bisa ia pergi jika keadaan Lisa belum bisa membaik sepenuhnya.•••
Sebuah mobil hitam mewah terparkir di pekarangan rumahnya pemuda itu mengkerutkan keningnya untuk sesaat sebelum melenggangkan kakinya pergi dan tak ambil pusing, masalah yang ia hadapi nyatanya lebih memusingkan dari pada mengurusi hal lain.
Klek.
Setelah menekan pin sebagai akses masuk pemuda itu menaruh mantel juga sepatu yang ia gunakan tak lupa syal topi dan kacamata hitamnya tak disangka untuk berpergian dengan jarak yang tak terlalu jauh ia harus mengenakan pakaian yang begitu rumitnya.
Eunwoo melenggangkan kakinya tepat ke arah sang adik kini yang masih terbaring matanya tertutup sempurna dengan lingkaran hitam bibir kering memecah belah wajahnya pucat, Eunwoo tak kuasa melihat bagaimana tersiksa Lisa saat ini, hilang semua tawa senyum dan nada nada menggemaskan yang menyambut paginya.
"Lisa-ya palli ireona." Tubuh mungil nya terguncang namun tak ada respon dari sang empu yang masih memejamkan matanya melihat ada yang tidak beres Eunwoo sedikit mengguncang lebih keras lagi namun tetap rasa panik mulai memenuhi pikirannya, Lisanya tak bergeming sama sekali.
Brakk!!
"Apa yang terjadi?!!"
For Lisa
Balong leutik, 20:25
KAMU SEDANG MEMBACA
For Lisa [ ✓ ] | Eunlisa
FanfictionLalisa Kim, seorang gadis yang tak seberuntung teman teman sepermainan-nya, tapi tunggu gadis itu hanya memiliki saru orang teman saja. Lisa kecil selalu bertanya mengapa semua orang menatapnya jijik seakan ia semacam virus yang harus segera dimusna...