22. Memories

994 173 12
                                    


Votment










Sudah hampir satu Minggu Eunwoo pergi dan tak ada perubahan dari setiap keseharian yang Lisa lakukan menyiapkan sarapan pagi juga menyiapkan sepasang kemeja yang ia gantung di lemari coklat kakanya.

Walau terlihat bodoh tapi Lisa suka melakukan hal gila itu tertidur di sofa menunggu ketukan yang lagi lagi takkan terdengar.

Dan kini merajut bukan lagi sekedar hobi tapi profesi nya. Lisa mewujudkan keinginan nya dulu yang sempat di tolak mentah mentah oleh Eunwoo yaitu menjual hasil rajutannya.

Tak di sangka sangka banyak orang yang berminat dengan karya nya itu walau tak banyak dan sedikit merasa kewalahan tapi karena kesibukan nya kini ia sedikit bisa melupakan rasa rindunya pada sang kakak.

Eunwoo sudah jarang menghubungi nya lagi bahkan pemuda itu bilang untuk sebulan kedepan atau lebih trainee sudah tak boleh memegang ponsel lagi dan itu berhasil membuat Lisa maupun Eunwoo frustasi hanya itu satu satu alat yang bisa meredam kerinduan mereka.

Karena Lisa sudah tidak bersekolah lagi gadis itu memutuskan untuk membuka usahanya sendiri yaitu merajut bukanlah hal mudah bagi orang yang tak bisa melihat seperti nya tapi dengan niat semua terasa lebih mudah.

Tapi gadis itu tak memberitahu mengenai kegiatan nya kini kepada Eunwoo Lisa takut Eunwoo akan marah dan pasti pemuda itu kan kembali memilih tak melanjutkan mimpinya.

Satu hal lagi Lisa juga bekerja paruh waktu di tempat Boyoung tak banyak yang gadis itu lakukan karena keterbatasan yang dia punya tapi Lisa selalu sempurna dalam mengerjakan tugasnya membuat siapapun merasa kalo dia tidak memiliki kekurangan.

•••

Ketika Eunwoo merasa lelah dan ingin menyerah ia selalu membayangkan senyum manis sang adik tawa kecil juga tingkah manjanya.

Sebelum pergi ia sempat mencetak foto Lisa ukurannya pun tak terlalu besar hanya foto tiga kali empat yang ia beri pelekat juga sampul agar fotonya tidak rusak.

Dalam foto itu Lisa tersenyum manis dengan cookies coklat yang ia buat musim panas tahun lalu dan baju merah marun yang Eunwoo beli dari hasil kerja lemburnya selama satu bulan.

Ia benar benar tak percaya bisa secandu ini dengan gadis berponi itu tak percaya bahwa ia akan sangat menyayangi nya melebihi apapun termasuk dirinya sendiri.

Tak banyak foto yang Eunwoo cetak karena ponsel yang tak memadai juga harga satu foto yang mahal kala itu tapi sekarang ia benar benar menyesal karena mengabaikan setiap moment yang ia lakukan bersama Lisa.

Menyimpannya dalam memory kecil di kepalanya nampaknya itu sangat cukup hanya membayangkan seakan nyata yakin bahwa Lisa ada di setiap langkah juga di hatinya.

"Kau memikirkan nya lagi?" Tanya Moonbin menepuk pundak Eunwoo.

"Tak ada yang bisa ku lakukan selain mengenangnya untuk saat ini." Meninggalkan Moonbin memilih untuk membersihkan badannya sebelum terlelap karena latihan yang sejak pagi tadi yang membuat badannya lengket.

"Satu hal yang ku sesali karena pernah mengabaikan nya dan kini tak ada hal yang bisa ku kenang mengenai dirinya." Tutur Moonbin sendu di barengi setetes air mata yang jatuh begitu saja.

For Lisa
Balong leutik,19:06pm

For Lisa [ ✓ ] | EunlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang