24. Call

968 171 7
                                    



Votment












Jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan Lisa masih berkutat pada jarum juga benang rajutnya entah mimpi apa dia semalam tiba tiba pagi tadi banyak yang memesan hasil karyanya ini.

Rasa senang juga bahagia yang gadis itu rasakan tak pernah berhenti tersenyum selagi mengerjakan semua pesanan yang sudah ia sanggupi mulai dari selimut sarung tangan juga kaos kaki.

Dan kini genap sudah tiga bulan Eunwoo meninggalkan nya bukan hanya Eunwoo tapi Yerin juga merasa kesepian tentu saja tapi Lisa bersyukur karena satu langkah yang ia buat semua orang bisa bahagia dan juga tersenyum.

Kring! Kring! Kring!

Tak ada yang lebih membahagiakan selain suara nyaring dari benda pipih yang tersimpan rapi di meja nakas putihnya panggilan yang selalu Lisa tunggu.

"Oppa!!" Suara itu begitu nyaring di telinganya namun sangat menyayat bagi seorang Eunwoo tak terasa sudah tiga bulan lamanya pemuda itu tak pernah mendengar suara yang begitu ia rindukan.

Tak mampu untuk berkata hanya mendengar kan semua ocehan gadis berponi itu hampir tiga puluh menit Eunwoo mendengar kan semua yang Lisa katakan tanpa mau menyela dan beginilah sakitnya menahan rindu.

Hingga beberapa saat gadis itu tak lagi mengoceh mereka berdua sama sama terdiam Lisa rindu dengan deru nafas kakanya hembusan juga setiap kata yang keluar dari mulut pemuda itu.

"Lisa-ya~" suara indah itu mengalun perlahan hingga menyentuh hatinya yang bisa gadis itu lakukan hanya terdiam dengan air mata yang membasahi pipi chubby nya.

"Oppa tak punya banyak waktu jadi dengarkan eoh, Lisa-ya. sebenarnya banyak yang ingin Oppa katakan tapi rasanya lidah ini mendadak kelu jadi untuk saat ini jaga dirimu baik baik selagi Oppa tak ada kau sudah berjanji akan hal itu--" tak ada kata semuanya lenyap hanya tangisan dalam diam yang mewakili perasaan keduanya.

"Aku akan baik baik saja dan aku akan menunggumu seberapa lama pun itu jangan pernah berniat untuk menyerah karena kau tak sendiri." Tutur Lisa menyembunyikan kesedihannya dia tahu kini Eunwoo juga sedang menangis disana Isakan itu begitu jelas menusuk hatinya.

"Eoh kau harus menunggu Oppa karena kau satu satunya alasan Oppa bertahan hingga titik ini Lisa." Gumam Eunwoo dalam hatinya karena mulut sudah tak mampu lagi untuk berbicara jadi hati ini lah yang akan mewakili nya.

•••

Entah mengapa sambungan itu tiba tiba saja terputus rasa rindu yang belum terbayar juga rasa kecewa, tak ada kata perpisahan yang mengakhiri sambungan telepon itu.

"Eunwoo-ya kajja kita sudah terlalu lama berada di luar jika sampai ada staf yang melihat bisa habis kita." Bisik Moonbin tak jauh dari tempatnya kini berdiri.

Bukan hal mudah untuk keluar malam malam sebagai seorang yang masih trainee jadi Eunwoo memilih mengendap dan keluar diam diam bersama Moonbin.

Mencari telepon umum terdekat tanpa mengenakan alas kaki juga hanya kaos putih tipis yang membalut tubuh kurus keduanya.

Tak ada persiapan ide gila itu muncul begitu saja dari kepala Eunwoo tapi untungnya Moonbin selalu ada untuk mendukung langkahnya.

Terkadang pemuda itu menjadi musuh dan saingannya dalam mendapatkan vote juga poin tapi terkadang juga dia menjadi teman juga sahabat yang paling mengerti Eunwoo di dorm.

Masih banyak orang baik di dunia jika kau tidak menemukannya maka jadilah salah satunya.

For Lisa
Balong leutik,20:51pm

For Lisa [ ✓ ] | EunlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang