27. Reminiscing

925 168 3
                                    


Votment.






Ayunan tua yang tampak sudah sangat lapuk termakan usia juga karat yang mengotori rantai panjang tersalur lewat celah besi yang di kaitkan dengan sebuah skrup di kedua sisinya.

Walau tua dan lapuk bahkan tak layak pakai lagi karena dudukan besi yang sudah tak kokoh  juga beberapa pasang skrup yang sudah lepas hilang entah kemana.

Tapi kenangan yang ada di  ayunan tua ini takkan terhapus maupun tergantikan oleh apapun tak ada permainan favorit yang Lisa sukai selain ayunan taman yang satu ini.

Kembali pada lima belas tahun lalu, gadis dengan rambut keriting kupluk merah yang menutupi sebagian penglihatan nya tampak gemas memegang pinggiran rantai ayunan sebagai pegangannya.

Ayunan dua pasang kaki yang saling susul menyusul juga tawa nyaring dari mulut mungil dengan sepuluh gigi putih menghiasi mulut indah itu.

Tarikan juga uluran sang kakak selalu mengisi kebosanannya di akhir pekan walau hanya di akhir pekan tapi Lisa merasa senang segenggam cotton candy berwarna pink memenuhi mulutnya.

Permen kapas yang tak seberapa tapi Lisa, dia sangat menghargai setiap hal yang Eunwoo berikan untuk nya tak peduli itu layak atau tidak sekalipun kakaknya itu memberi Lisa racun ia akan tetap memakannya walaupun itu barang terjelek di dunia dan Lisa harus menahan malu karena itu dia tak peduli karena hanya satu yang paling berharga untuknya. Yaitu sosok tampan di hadapannya kini.

Gadis itu menarik nafasnya panjang udara yang masuk memang terasa sangat dingin tapi bukan itu yang ia rasakan saat ini sebuah kehangatan juga tawa dan suara yang mengalun indah di telinganya.

Bagaimana Eunwoo meneriakinya agar tidak berlarian juga suara Eunwoo yang melarangnya untuk tak terlalu banyak memakan cotton candy yang ia beli juga keluhan Eunwoo yang merasa tangannya sudah kebas terus menarik ulur ayunan dan Lisa tak bisa membiarkan ayunan itu terhenti.

Tak sadar pipinya sudah di basahi air mata yang mengalir perlahan tapi percayalah ia benar benar merindukan sosok pemuda itu, pemuda yang tak pernah merasa bosan, pemuda yang tak pernah marah, pemuda yang selalu memeluknya, pemuda sempurna dan satu satunya Lelaki yang Lisa cintai di dunia ini.

Tiba tiba saja butiran salju perlahan mulai turun bukannya pergi Lisa malah merasa senang di tempatnya kini, berdiri menengadahkan kepalanya ke arah langit merasakan butiran salju yang Mengenai wajahnya.

"OPPA BERI AKU SEBUAH PELUKAN!!!" Berteriak di tengah badai salju memang terlihat gila tapi dengan begitu Lisa berharap angin akan menyampaikan pesannya ini.

•••

"Badai kembali datang aku akan memelukmu Lisa." Mengambil sebuah foto mengusap wajah yang tercetak jelas di dalamnya lalu mendekap foto kecil itu dengan rasa rindu yang memenuhi hari harinya.

For Lisa
Balong leutik, 20:03pm

For Lisa [ ✓ ] | EunlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang