1. insiden tak terduga

291 10 0
                                    

Seorang Wanita berusia 40 an datang dari arah pintu masuk membuat kegiatan sarapan Lelaki berusia 40 an pun berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang Wanita berusia 40 an datang dari arah pintu masuk membuat kegiatan sarapan Lelaki berusia 40 an pun berhenti. Lelaki itu menatap tajam kearah wanita di depannya. Walaupun sudah tua muka mereka masih cantik dan tampan.

Suara kursi berdecit keras, lelaki itu menatap benci kearah wanita di depannya, "Semalaman gak pulang, abis nge jalang kamu yah?" sindir Xabiru kepada wanita di depan nya yang tak lain adalah istrinya, Vania Keisya.

Wanita di depan Xabiru menatapa Xabiru tak kalah tajam, "Bukan urusan kamu," sinis Vania.

Saat akan berjalan menuju kamarnya, pergerakan Vania terhenti kala Xabiru mencengkram lengan Vania cukup kuat.

"Lupa kesepakatan?" sindir Xabiru.

Vania hanya diam menatap lurus, mana bisa Vania lupakan soal kesepakatan itu.

Xabiru menoleh kearah istrinya itu, lalu lelaki itu mencengkram dagu Vania dengan kuat, "LUPA?!"bentak Xabiru.

Kalau kalian kira Vania akan menangis, kalian salah perkiraan karena Vania langsung menepis tangan Xabiru, menatap bengis kearah Xabiru.

"NGGAK, AKU JUGA PENGEN HIDUP BEBAS XABIRU. BUKAN DI KEKANG DENGAN KESEPAKATAN BODOH KAMU!!" sambung Vania dengan nada keras.

Plak!

Tak suka mendengar bentakan dari istrinya, Xabiru langsung menampar pipi istri nya itu dengan keras, "Jangan berani melawan!" tegas Xabiru.

Vania mengepalkan tangannya, "Kamu berubah Xabiru!"

Xabiru langsung mencengkram lengan Vania, lalu terkekeh sinis.

"Yang mulai semua ini siapa?" Xabiru menatap Vania penuh kebencian.

Vania ingin melepas cengkraman Xabiru, "Aku berkali kali jelasin ke ka-"

"MANA ADA MALING YANG MAU NGAKU!" bentak Xabiru. Lelaki itu langsung berjalan keluar dengan penuh emosi di dadanya. Meninggalkan Vania dengan rasa sesak nya.

Persekian detik, Vania berjalan dengan wajah datarnya ke kamarnya.

Dilain tempat seorang wanita muda yang memperhatikan kedua orang tuanya yang sedang baku hantam dari lantai 2. Bukan pemandangan yang asing lagi bagi wanita itu.

"Sudah jadi makanan gue tiap hari," kekeh Sheila.

Sheila menuruni anak tangga dengan senyuman yang terukir. Dia berjalan menuju dapur lalu mengambil segelas susu vanila kesukaannya.

Pagi ini perempuan dengan name tag Sheila Athaya akan pergi ke sekolahnya menggunakan seragam putih abu abunya. Dia berjalan ke halaman rumahnya dimana tempat dia meletakkan mobil Ferarri keluaran terbarunya. Gadis itu selalu mendapat apa pun yang dia minta, tetapi dia tidak pernah menerima kasih sayang. Semua kasih sayang yang pernah papa dan mamanya berikan musnah sejak 7 tahun yang lalu.

Akulah Takdir muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang