10. perkelahian

55 5 0
                                    

Hampir 2 jam Sheila menangis, tiba tiba perut Sheila lapar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir 2 jam Sheila menangis, tiba tiba perut Sheila lapar.

"Ck! lagi pengen mellow mellow, ni perut malah pengen di isi lagi," sebal Sheila lalu menghapus jejak air matanya. Sheila berjalan mengambil hp nya yang ia lempar di kursi. Dia mencari aplikasi gojek. Lalu ia memesan satu bungkus nasi dengan lauk ayam penyet.

Dengan buru buru Sheila mengambil uang yang ia letak kan di laci meja nya. Tiba tiba bel rumah berbunyi, Sheila langsung cepat cepat membuka pintu kamar nya, Sheila di kaget kan dengan kehadiran seseorang yang duduk di lantai.

Sama dengan Sheila, Devan pun sempat terkaget. Karena laki laki itu tertidur di depan pintu. Tak menghiraukan tatapan memelas Devan, Sheila langsung berjalan untuk membuka pintu nya.

Sheila kembali dengan keadaan menenteng satu plastik berisi makanan, Sheila sempat tersentak ketika melihat wajah Devan yang sangat Pucak dan berantakan.

"Shei." Devan memegang lengan Sheila tetapi gadis itu langsung menepis nya.

Tanpa memperdulikan Devan, Sheila berjalan begitu saja.

Bruk!

Sheila membulatkan mulut nya ketika melihat Devan tiba tiba terbaring tak sadarkan diri, Sheila langsung mendekati Devan.

"Kak... Kak... WOI," teriak Sheila.

Nyusahin banget sih - kesal Sheila dalam hati.

Sheila langsung keluar meminta bantuan pada warga.

1 jam kemudian

"Makasih yah bang, udah nolongin kakak saya," ucap Sheila berterima kasih kepada orang yang sudah membantu nya untuk membawa Devan ke rumah sakit.

Laki laki itu tersenyum, "sama sama. Lagipula sesama manusia harus saling tolong menolong juga kan." Kedua nya terkekeh.

"Apa masih ada yang perlu dibantu? Kalau sudah tidak saya pamit pulang," sambung lelaki itu.

Sheila mengangguk, setelah kepergian lelaki itu, tiba tiba dokter keluar dari ruangan Devan.

"Pasien pingsan karena mengalami panik yang berlebihan, sehingga jantung nya terasa sesak bahkan sampai pingsan seperti ini," ucap dokter.

Sheila hanya mengangguk, "penyakit itu nggak papa dok?" tanya Sheila.

"Jika terus menerus terjadi mungkin bakal ada hal yang lebih parah lagi," balas dokter.

Sheila hanya mengangguk, "kira kira kapan yah, bisa di bawa pulang?" tanya Sheila.

"Mungking sekitar 1 jam, setelah infus nya habis," ucap Dokter lalu dokter itu pamit.

Sheila hanya menghela nafas, "pake acara sakit segala," kesal Sheila.

Sheila memasuki ruangan Devan, terlihat Devan yang terbaring dengan mata yang tertutup membuat Sheila iba. Sheila duduk di samping brankar milik Devan. Tiba tiba mata Devan terbuka perlahan, membuat hati Sheila sedikit lega. Devan menatap mata Sheila, air mata meluncur dari pelupuk mata Devan.

Akulah Takdir muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang