15. jealous?

59 5 0
                                    

Kedua nya saat ini sedang berada di atas tempat tidur dengan punggung Devan yang menyandar di penyangga kasur dan Sheila yang duduk di paha Devan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua nya saat ini sedang berada di atas tempat tidur dengan punggung Devan yang menyandar di penyangga kasur dan Sheila yang duduk di paha Devan. Sheila mulai tenang tidak seperti tadi. Devan selalu ada disamping Sheila. Bahkan setiap Devan bergerak sedikit, Sheila akan merengek.

Sudah 5 jam keduanya berada pada posisi ini setelah kejadian tadi. Devan melepas pelukannya pada Sheila.

"Kak..." rengek Sheila pada Devan.

"Udah yah? Paha kakak udah sakit ini," pinta Devan dengan memelas. Sheila pun kasihan dengan suami nya ini lantas pindah menjadi duduk di samping Devan. Devan kembali memeriksa luka Sheila.

"Masih sakit?" Tanya Devan.

"Sedikit," jawab Sheila. Devan pun mengangguk, tiba tiba suara ketukan pintu terdengar.

Pintu terbuka lebar menunjukkan Rissa datang membawa nampan yang di atas nya terdapat makan siang.

"Ini mama bawain ke atas makanan nya," ujar Rissa lalu meletakkan di atas nakas.

"Papa kemana, ma?"

"Balik ke kantor," balas Rissa.

Devan hanya mengangguk.

Rissa pun pamit meninggalkan keduanya, setelah Rissa pergi, Devan langsung mengambil piring yang isinya terdapat nasi dan beserta lauk nya.

"Makan yah," ujar Devan sembari mengangkat sendok nya.

Sheila menutup mulut nya rapat lalu menggeleng. Sheila saat ini sedang tidak nafsu makan.

"Shei, makan yah?" Pinta devan.

"Ngga-" saat Sheila membuka mulutnya Devan langsung memasukkan makanannya kedalam mulut Sheila.

Sheila semakin tak selera memakan nya, dengan terpaksa Sheila langsung mengunyah dengan perlahan.

Saat Devan akan menyendokkan lagi, Sheila pun langsung menghalang mulut nya dengan tangan agar makanan itu tak masuk ke mulutnya.

"Shei, turutin kakak." Sheila terus menggelengkan.

Devan pun yang merasa semua nya sia sia, Devan lamgsung meletak piring nya keatas nakas dan berjalan menjauhi Sheila.

"Mau kemana?" Tanya Sheila pelan.

"Nyari istri baru, istri lama nggak mau nurut, soalnya," ucap Devan asal asal.

Sheila pun tak mempedulikan ucapan Devan dan langsung beranjak dari kasur nya. Sheila mengambil ponsel nya yang terletak di atas nakas. Devan pun melotot melihat Sheila, gadis itu seperti tak mempermasalahkan bahwa dia mempunyai istri baru.

"Shei, kakak cari istri baru lho ini!" Seru Devan.

Sheila menatap Devan dengan pandangan datar.

Akulah Takdir muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang