19.00
Devan - Sheila, Arka - Rere, Nathan - Aisyah dan 2 jomblo sedang berjalan di jalan Malioboro.
Devan dan Sheila saling bergandengan, menikmati angin angin yang menerpa wajah mereka, mendengar penyanyi.
"Nggak nyangka, enak banget disini," ujar Sheila kepada Devan.
"Kamu senang?" Sheila pun lantas mengangguk antusias.
Tak tahan melihat keimutan istri nya ini membuat pipi Sheila dicubit oleh Devan.
"Kak, pengen kesanaaa," ajak Sheila sambil menarik Devan ke tempat yang banyak pernak pernik nya.
Sheila melihat lihat pernak pernik yang dijual di kaki lima ini, mata nya berbinar.
Sheila mengambil satu buah gelang. "Bisa request kata kata di gelang?"
"Bisa neng."
Sheila mengambil satu buah gelang lagi.
"Bentar ya, mas."
"Tangan kakak sini." Devan pun nurut pada Sheila.
"Nah pas kok," Sheila sudah mencoba gelang itu pada tangan Devan.
Sheila memberikan 2 buah gelang itu kepada penjual. "yang satu Mr. Mahatma yang satu lagi Mrs. Mahatma."
Penjual pun mengangguk, ia mulai mengukir di sebuah gelang yang terbuat dari bahan kayu itu, setelah selesai ia memberikan barang itu kepada Sheila.
"Berapa mas?" Tanya Sheila.
"Nem ewu neng." Sheila mengerutkan kening nya.
"Nggak ngerti," geleng Sheila kepada Devan.
Devan tertawa lalu, mengacak puncak rambut Sheila. "Katanya enam ribu,"
Sheila pun akhirnya mengangguk. "bayar dong."
Devan mengeluarkan dompet nya lalu membayar penjual.
"Matur nuwun," ujar Devan kepada Penjual.
"Sugeng rawuh," balas Penjual itu.
"Hebat juga kakak bahasa Jawa nya,"
Devan hanya tersenyum menanggapi ucapan gadis itu.
Lalu Devan dan Sheila berjalan meninggalkan tempat. Tiba tiba ponsel Devan berdering, Tertera nama Adit.
"Siapa kak?" Tanya Sheila.
"Adit." Devan pun langsung menyambungkan nomor nya dengan Adit.
"Kenap-"
"Lo dimana sih?"
"Gue lagi sama Sheila,"
"Cepetan kesini, Lo pada kagak laper apa?"
"Kalian dimana?"
"Lo lurus aja deh, nanti ada tempat makan kaki lima itu."
"Oke."
Devan menutup ponsel nya, "Kita ke tempat mereka sekarang."
Sheila pun mengangguk, lalu Devan menggenggam tangan Sheila.
"Woy," teriak seseorang membuat Devan dan Sheila fokus kesana.
"Itu om adit," Ucap Sheila. Devan mengangguk lalu kedua nya berjalan, tetapi-
"Excusme," panggil seseorang.
Devan dan Sheila langsung menatap 2 lelaki turis di hadapan nya.
"Can I get a photo with your sister?" Ujar seorang turis kepada Devan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akulah Takdir mu
Romance"Kamu adalah takdir ku dan aku adalah takdir mu." Tidak ada satupun kejadian di dunia ini yang merupakan sebuah kebetulan, karena semua ini sudah menjadi skenario tuhan. Sama dengan hal nya Sheila dan Devan yang menikah karena skenario tuhan. "Sa...