23. tempat berpulang

35 0 0
                                    

Karena jam sudah menunjukkan jam 12 siang, saat ini mereka sedang makan disebuah rumah makan persis disamping rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena jam sudah menunjukkan jam 12 siang, saat ini mereka sedang makan disebuah rumah makan persis disamping rumah sakit. Setelah makan mereka  tak langsung pergi melainkan bercerita terlebih dahulu.

"Eh, kencur. Serius deh waktu awal ketemu gue ini kayak nggak asing sama muka lu," ungkap Adit memang benar adanya Adit seperti mengenal Sheila.

Sheila  berdecak. "Gue murid lo," ujar Sheila.

"Murid?" Tanya Adit.

"Lo serius ada om ini di sekolah kita?" Tanya Celine

"Gue bukan om om deh," ujar Adit dengan raut wajah kesal nya.

"Ck, SMP, om nggak ingat apa siapa yang manggil om, Pak Vani?" Tanya Sheila.

"Van— Anj. Jan bilang Lo tata?" Tanya Adit.

Sheila berdecih. "Iye," ujar Sheila.

"Wah, nggak nyangka lu bocah sengklek yang tukang ngerjain guru itu kan?" Tanya Adit. Lorenzo yang mendengar nya pun tertawa keras dia sama sekali tak bisa menahan nya sehingga semua pandangan menuju ke arah Lorenzo. Namun, satu hal yang membuat Devan tak menyukai nya arah pandangan Lorenzo itu tepat kemata Sheila.

Sheila tersenyum. "Masih ingat Lo?" Tanya Sheila lalu ia terkekeh bersama Lorenzo.

"Sumpah gue ingat, Lo nge bully pak Vani, terus Lo nyuruh semua murid buat manggil pak Adit dengan sebutan pak Vani," ujar Lorenzo lalu laki laki itu tertawa.

Sheila tertawa bahkan dia sudah memukul seseorang disampingnya siapa lagi kalau bukan Celine.

"Wah, parah Lo berdua. Karma ngetawain guru."

"Lo pernah ngajar Dit?" Tanya Arka.

Adit mengangguk. "Gue ngajar di daerah Bandung dan tepat nya di sekolah si 2 kencur ini," ujar Adit.

"Wah?? Serius Lo jadi guru. Murid Lo aja tau muka Lo ini muka muka bullyable banget, hahahahah."

Adit mengerucutkan bibir nya, lalu dia memandang Sheila. "kalau Lo tau gue guru Lo, ngapa Lo kayak nggak kenal sama gue?" Tanya Adit.

"Sengaja, gue rasa Lo nggak kenal gue. Jadi nya gue nggak kenal Lo," ujar Sheila.

Tiba tiba Devan menyenggol lengan Sheila. "Gitu gitu dia guru kamu Shei, hormatin guru itu baru pelajaran yang masuk di otak berkah," nasehat Devan.

Sheila  mengumpati Devan dalam hati. "Gimana mau di hormatin, ni guru kerjaan nya nyari masalah mulu."

"Lo lupa siapa yang nyari masalah dulu?" Tanya Lorenzo.

"Ya... Gue sih, tapi tetap aja ni guru juga salah dong," Sheila tak terima disalahkan.

"Bego Lo la,"

"Eh, tapi gue penasaran kenapa Sheila manggil Adit dengan sebutan Vania dan Sheila dengan sebutan Tata," tanya Nathan.

"Sebenarnya bukan tata tapi Ata, kalau pak Adit karena namanya Aditya Delvanio jadi yang diambil namanya yang Vani," ucap Lorenzo.

Akulah Takdir muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang