Devan mengendarai mobil nya dengan kecepatan tidak normal. Yang ada pada pikiran Devan hanyalah Sheila.
Setiba nya di kediaman nya, Devan langsung melihat tiga mobil yang telah parkir di depan halaman rumah nya.
"Lama banget Lo," celetuk Adit.
Devan tak membalas ucapan Adit, dia langsung membuka pintu nya sedikit kencang. Ketiga teman nya mengikuti Devan dari belakang.
Devan langsung berlari ke arah kamar nya. Di kamar itu terdapat sebuah monitor.
"Lo mau maen game Van?" Tanya Adit bingung.
Tiba tiba kepala nya ditimpuk oleh Nathan, "Jangan bercanda Lo!" Seru Nathan.
"Maap gengs."
Devan dan arka tak memperdulikan ucapan ucapan Nathan dan Adit. Ia tak maksud Devan karena pada hari dimana ia disuruh menjaga Sheila, Devan membeli sebuah kalung permata yang di tengah nya terdapat pelacak yang hanya bisa disambungkan dengan sebuah komputer.
Devan melacak keberadaan Sheila, dia sedikit asing dengan tempat ini.
"Pelabuhan ***?" Gumam Devan.
Nathan dan Adit mendekat ke arah Devandan Arka.
"Lo ngelacak Van?" Tanya Adit terkejut.
Devan hanya mengangguk, "Lo pada tau ini dimana?"
"Gue kayak gak asing."
Semua nya langsung menatap Nathan, "Ini pelabuhan ilegal."
"Kita kesana."
Devan ditahan oleh Arka, "Lo gak usah gila. Jangan gegabah, kita juga butuh persiapan kesana."
Devan pun berfikir sebentar, mengangguk menandakan setuju.
"Oke."
"Hubungin mertua Lo," ujar arka.
Devan pun mulai mengangguk dan melakukan hal yang di suruh oleh Arka.
***
Sheila terbangun di sebuah ruangan yang terlihat samar samar. Kepala nya sangat pusing.
"Halo..." Panggil seseorang.
Sheila membuka mata nya, lalu menatap lelaki di depan nya yang tengah berjongkok.
"LEPAS!" Teriak Sheila.
Sheila memberontak Agar tali nya bisa terlepas, nyata nya tali ini sangat kuat.
"Sudah siap siap?" Tanya Alendra.
"LEPASIN SAYA!"
Alendra tertawa, "Wajah mu dan ibu mu sangat mirip. Kamu mirip dengan nya saat muda."
Alendra membelai pipi Sheila, Sheila berusaha menatap ke arah lain.
Andra pun berdiri, "Siapkan semua nya dan bawa dia," suruh Andra kepada para pengawal nya.
Jantung Sheila berdetak dengan kencang, tali nya sangat menyakitkan.
Kakkk... Devann... Kakak dimana??
Sheila ditarik paksa oleh beberapa pengawal ke dalam sebuah mobil.
Langit mulai gelap, mata Sheila di tutup oleh kain bahkan mulut nya di lakban agar gadis itu tak banyak memberontak.
Sesampai nya di suatu tempat yang Sheila tak tau, ia ditarik secara paksa. Sheila terus menahan pergerakan nya. Namun, kekuatan lelaki memang lebih kuat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akulah Takdir mu
Romance"Kamu adalah takdir ku dan aku adalah takdir mu." Tidak ada satupun kejadian di dunia ini yang merupakan sebuah kebetulan, karena semua ini sudah menjadi skenario tuhan. Sama dengan hal nya Sheila dan Devan yang menikah karena skenario tuhan. "Sa...