"Kamu adalah takdir ku dan aku adalah takdir mu."
Tidak ada satupun kejadian di dunia ini yang merupakan sebuah kebetulan, karena semua ini sudah menjadi skenario tuhan.
Sama dengan hal nya Sheila dan Devan yang menikah karena skenario tuhan.
"Sa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setiba nya di rumah, Sheila dan Devan langsung membersihkan badan nya. Saat keluar dari kamar mandi Sheila melihat Devan sedang bermain dengan ponsel nya.
"Kak," panggil Sheila.
Devan langsung menatap Sheila, "kenapa?" tanya Devan.
Sheila langsung duduk di samping Devan, "besok kan Shei di skors nih, masa Shei di rumah sendiri an si?" tanya Sheila.
Wajah Sheila saat ini terlihat tengah senang.
"Kok keliatan nya senang sih?" tanya Devan.
Sheila menahan senyum nya, "siapa yang senang sih," balas Sheila.
Devan menggeleng kan kepalanya ,"Hari ini kita tidur dirumah mama, jadi nya besok kamu di rumah mama aja," ujar Devan.
"Emm... Kak."
"Apa lagi?"
"Boleh nggak aku besok pergi?" tanya Sheila.
"Pergi kemana?" tanya Devan dengan kening berkerut.
"Ke mall," jawab Sheila antusias.
Devan mendengus mendengar nya, "sendiri an?" Sheila pun mengangguk, "Emang mau sama siapa?" tanya Sheila.
"Abis kakak pulang aja yah?" ucap Devan.
Sheila mengangguk, "Kakak itu sibuk, lagi pula besok jadwal Kakak di kantor kan?" tanya Sheila.
Devan pun mengangguk, "minta mama temanin aja?"
Sheila menggeleng, ngga bisa dibayangin kalau dia pergi bareng mama Rissa.
"Nggak deh, yang ada canggung duluan," ungkap Sheila.
"Canggung kenapa?"
"Shei kan nggak Deket sama mama Rissa," sambung Sheila.
Devan pun mencubit pipi Sheila pelan, "makanya deketin dong."
"Sheila pergi sendiri aja."
Devan pun pasrah, "ya udah itu terserah kamu."
Tiba tiba Sheila teringat akan kue nya, Sheila langsung berlari keluar.
Devan menatap Sheila aneh.
"KAK, KUE SHEI DIMANA?" tanya Sheila.
Devan pun langsung keluar menuju keberadaan Sheila.
"Di kulkas." Sheila langsung berjalan menuju kulkas dan membukanya.
Sheila tersenyum ketika melihat kotak kuenya.
"Mau diapain?" tanya Devan.
"Mau di buang, yah mau di makan lah," sindir Sheila.
Devan pun mengangguk, mereka duduk di kitchen bar.
Sheila membuka kotak kue nya dan melihat isi nya, dia pun tersenyum. Devan yang melihat ada tulisan pun langsung membacanya.
