Part 67

136 21 22
                                    

Apa yang terasa di kepalanya, di dada dan kakinya..?
Risna merasa sekujur tubuhnya sakit dan lemah. Matanya terbuka perlahan, kepalanya sakit berdenyut-denyut Yaa Allah... kenapa ia tak mati saja menyusul Wahyu..? Air matanya meleleh...

Ingatannya bergulir sepenggal demi sepenggal namun rasanya seperti putran roll film yang sedang kejar tayang berputar-putar di kepalanya.

Di hotel, saat tiga pria potongan ala tentara berjalan mendekati mobilnya, Wahyu tanpa pikir panjang langsung tancap gas.

"Tante... ada apa..?"

Saat itu Hafla bertanya ketika mobil yang mereka tumpangi sudah mulai dikejar oleh tiga orang tadi.

Tapi Risna tak menjawab pertanyaan bocah itu. Ia tegang dan panik. Kepalanya berkali-kali menoleh ke belakang.

"Mereka naik motor, ya?" tanya Wahyu pada Risna saat itu.

"Iya, Yu."

Wahyu akhirnya mengambil keputusan untuk masuk kembali ke jalan tol agar bisa menghindar.

Namun ternyata tanpa mereka duga di dalam jalan tol justru sudah banyak mobil polisi yang sedang mencari mereka. Wahyu menambah kecepatan mobilnya.

"Kamu lihat kan akibatnya kalau bertindak tanpa pikir panjang, Ris?"

Dalam keadaan genting begitu, Wahyu masih saja sempat mengomel sambil menginjak gas dalam-dalam.

"Nggak usah nyalah-nyalahin deh, Yu. Kalau kamu nggak mau, kenapa juga ikut aku ke Jakarta?" sahut Risna kesal.

"Kan kamu yang ngajak! Tempo hari kan kamu bilang ke Jakarta cuma pingin tahu Ersha itu seperti apa? Kenapa malah main culik anak orang begini?" teriak Wahyu keras.

Risna melengos.

"Emangnya mau kamu bawa kemana Afa? Mau tinggal dimana dia? Di rumahmu? Di rumah Tasya? Nggak mikir apa kalau udah pasti mereka akan mencurigai kamu?"

"Udah deh, Yu! Nggak usah banyak omong! Fokus aja nyetir! Di belakang tambah banyak yang ngejar kita!" tukas Risna panik.

Wahyu menatap spion sekilas, sejak tadi suara-suara di belakang mobilnya terdengar memintanya untuk menepi, tapi ia tak mau. Wahyu tak mau sampai tertangkap.

Tak lama kemudian Wahyu dan Risna melihat mobil TNI-AD melewati mobilnya dan memandu di depan seolah menyuruhnya menurunkan kecepatan. Mobil polisi juga salah satu ada yang memepetnya di sebelah kanan.

"Yu... di depan ada jalan putar balik mobil patroli tol. Kita putar balik!"

Risna segera memberi komando. Wahyu agak kurang yakin sebenarnya, tapi mereka tak punya pilihan.

Di depan sana sudah nampak brikade mobil menutup jalan tol agar ia menghentikan laju mobilnya.

"Rem sekarang!" teriak Risna.

Wahyu mengerem kuat-kuat. Beberapa mobil polisi dan aparat dibelakangnya berusaha mengerem juga dan membanting stir agar tak menabrak mobil Avanza hitamnya.

Saat itulah mobil Wahyu memutar balik sambil menabrak pembatas jalan berupa rantai dan segitiga berwarna oranye.

"Tante.. ada apa? Afa takut..."

Risna menatap Hafla yang ketakutan. Wajah anak itu pucat dan gemetaran, ia tak tega. Sekuat tenaga Risna berusaha tersenyum.

"Tenang ya, Sayang... nggak papa... kita hanya lagi main balap mobil, kok!" Jawabnya sambil tertawa.

Tapi kemudian tawanya lenyap mendengar Wahyu menjerit keras. Risna melihat mobil yang ditumpanginya menghantam keras molen yang sedang mengecor jalan tol.

Lillaah..!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang