Tengah malam , Sakura mendengar suara pintu kamar terbuka . Menampilkan suaminya yang terlihat berantakan . Ia tetap setia berada di atas ranjang pura - pura memejamkan mata .
Sasuke mendekati ranjang Sakura dan mencium keningnya .
"Maafkan aku sayang , aku ada pertemuan penting hingga larut malam ." Ucanya penuh dengan kebohongan .
Sakura mendengar kemudian membuka matanya perlahan , melihat Sasuke yang masih duduk di sampingnya .
"Kau baru pulang ? Jam berapa ini ?" Tanya Sakura dengan suara serak khas bangun tidur .
"Jam tiga , Maafkan aku . Apa kau menungguku ?"
Sakura langsung terduduk , menatap Sasuke dalam . Ada kerinduan yang terpancar dari sorot matanya .
"Bersihkan dirimu , kau sudah makan ? " Tanya Sakura setelah berdiam cukup lama .
"Hmm ." Gumam Sasuke , meninggalkan Sakura kemudian masuk ke dalam kamar mandi .
Di heningnya kamar mewah itu , Sakura merasakan perasaan yang berkecambuk . Marah , sedih , kecewa . Sasuke nya telah berubah , tapi Sakura tetap mencintai Sasuke seperti pertama kali mereka berjumpa .
Hanya tuhan yang tau apa yang tengah di pikirkan seorang Sakura . Ia terlalu pandai menutupi segalanya .Tak lama pintu kamar mandi terbuka , Sasuke keluar dengan piyama tidur dan langsung menghampiri Sakura . Memeluk istrinya dengan sayang .
"Berbaringlah sayang , punggungmu akan sakit kalau begitu ." Ucapnya .
Sakura menurut ia merebahkan tubuhnya disamping Sasuke .
"Sasu !"
"Hmm ."
"Kau sedang mengadakan proyek apa hingga mengadakan pertemuan sampai hampir pagi begini ?" Tanya Sakura yang tengah memeluk Sasuke . Menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik suaminya . Menghirup aroma tubuh Sasuke yang sangat dirindukan .
Tangan Sasuke membelai lembut punggungvL Sakura , matanya terpejam rapat . "Itu proyek penting sayang , jangan memikirkan itu . Tidurlah ."
"Sepenting apa hingga kau mengabaikan aku dan anak - anak ?"
"Tidurlah Sakura . Kita bicarakan besok ." Ucap Sasuke masih setia dengan kebisuan .
Sasuke memanggil Sakura dengan nama , itu artinya ia sedang tidak ingin bicara atau menjelaskan apapun .
"Jawab dulu Sasuke . Aku hanya ingin tau ." Sakura tetap menunggu jawaban Sasuke .
"Besok akan ku jelaskan . Tidak sekarang , aku lelah ." Jawabnya dingin , sedingin hati Sakura saat ini .
"Aku hanya ingin tau , apa salahnya ?"
"Tidakkah kau mengerti Sakura , suamimu ini lelah dan kau terus mendesak dengan pertanyaan yang tidak penting begini ?"Sasuke berunjung dingin , bahkan sangat dingin , matanya langsung terbuka lebar , rahangnya mengeras .
"Ada apa denganmu ? Kenapa kau harus marah ?" Sakura juga tidak ingin kalah . Ia membalas ucapan suaminya tak kalah dingin .
"Mengertilah , kau sangat cerewet ."
"Aku seperti ini karena aku mencintaimu kalau aku tidak mencintaimu , aku tidak akan peduli apapun yang kau lakukan . Aku mengkhawatirkan keadaanmu ." Ucap Sakura dengan tegas . Matanya mulai berembun menahan air mata yang hampir lolos .
"Baiklah . Maafkan aku . Mulai saat ini terserah apapun yang akan kau lakukan . Aku akan berusaha tidak peduli ." Sambung Sakura lagi dengan raut wajah penuh kekecewaan .
Ia segera bangun dan turun dari ranjang .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Woman
Ficção AdolescenteSeorang wanita yang di khianati oleh sang suami . Memiliki wanita kedua di hatinya . Membagi cinta dan kasih sayang . Akankah dua cinta dalam satu hati akan bertahan . Dendam , pengkhianatan dan air mata . Sakura lebih mengerikan dari yang di keta...