The second Woman 4

2.8K 286 23
                                    

Tengah malam , Sakura mendengar suara pintu kamar terbuka . Menampilkan suaminya yang terlihat berantakan . Ia tetap setia berada di atas ranjang pura - pura memejamkan mata .

Sasuke mendekati ranjang Sakura dan mencium keningnya .

"Maafkan aku sayang , aku ada pertemuan penting hingga larut malam ." Ucanya penuh dengan kebohongan .

Sakura mendengar kemudian membuka matanya perlahan , melihat Sasuke yang masih duduk di sampingnya .

"Kau baru pulang ? Jam berapa ini ?" Tanya Sakura dengan suara serak khas bangun tidur .

"Jam tiga , Maafkan aku . Apa kau menungguku ?"

Sakura langsung terduduk , menatap Sasuke dalam . Ada kerinduan yang terpancar dari sorot matanya .

"Bersihkan dirimu , kau sudah makan ? " Tanya Sakura setelah berdiam cukup lama .

"Hmm ." Gumam Sasuke , meninggalkan Sakura kemudian masuk ke dalam kamar mandi .

Di heningnya kamar mewah itu , Sakura merasakan perasaan yang berkecambuk . Marah , sedih , kecewa . Sasuke nya telah berubah , tapi Sakura tetap mencintai Sasuke seperti pertama kali mereka berjumpa .
Hanya tuhan yang tau apa yang tengah di pikirkan seorang Sakura . Ia terlalu pandai menutupi segalanya .

Tak lama pintu kamar mandi terbuka , Sasuke keluar dengan piyama tidur dan langsung menghampiri Sakura . Memeluk istrinya dengan sayang .

"Berbaringlah sayang , punggungmu akan sakit kalau begitu ." Ucapnya .

Sakura menurut ia merebahkan tubuhnya disamping Sasuke .

"Sasu !"

"Hmm ."

"Kau sedang mengadakan proyek apa hingga mengadakan pertemuan sampai hampir pagi begini ?" Tanya Sakura yang tengah memeluk Sasuke . Menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik suaminya . Menghirup aroma tubuh Sasuke yang sangat dirindukan .

Tangan Sasuke membelai lembut punggungvL Sakura , matanya terpejam rapat . "Itu proyek penting sayang , jangan memikirkan itu . Tidurlah ."

"Sepenting apa hingga kau mengabaikan aku dan anak - anak ?"

"Tidurlah Sakura . Kita bicarakan besok ." Ucap Sasuke masih setia dengan kebisuan .

Sasuke memanggil Sakura dengan nama , itu artinya ia sedang tidak ingin bicara atau menjelaskan apapun .

"Jawab dulu Sasuke . Aku hanya ingin tau ." Sakura tetap menunggu jawaban Sasuke .

"Besok akan ku jelaskan . Tidak sekarang , aku lelah ." Jawabnya dingin , sedingin hati Sakura saat ini .

"Aku hanya ingin tau , apa salahnya ?"

"Tidakkah kau mengerti Sakura , suamimu ini lelah dan kau terus mendesak dengan pertanyaan yang tidak penting begini ?"Sasuke berunjung dingin , bahkan sangat dingin , matanya langsung terbuka lebar , rahangnya mengeras .

"Ada apa denganmu ? Kenapa kau harus marah ?" Sakura juga tidak ingin kalah . Ia membalas ucapan suaminya tak kalah dingin .

"Mengertilah , kau sangat cerewet ."

"Aku seperti ini karena aku mencintaimu kalau aku tidak mencintaimu , aku tidak akan peduli apapun yang kau lakukan . Aku mengkhawatirkan keadaanmu ." Ucap Sakura dengan tegas . Matanya mulai berembun menahan air mata yang hampir lolos .

"Baiklah . Maafkan aku . Mulai saat ini terserah apapun yang akan kau lakukan . Aku akan berusaha tidak peduli ." Sambung Sakura lagi dengan raut wajah penuh kekecewaan .
Ia segera bangun dan turun dari ranjang .

The Second WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang