The second woman 49

3.1K 409 75
                                    

Hinata terbangun di pagi hari dengan tubuhnya yang terasa begitu kaku . Ia tengah berada di mansion saat ini , lebih tepatnya di kamarnya . Hinata mengerutkan kening saat rasa pusing terasa sangat menusuk kepalanya .

Ia termenung , pikirannya kembali mengingat kejadian semalam saat ia pergi dengan seorang lelaki tampan yang ditemuinya di Club .
Namun setelah masuk kedalam kamar Hinata tak mengingat apapun lagi . Semakin berusaha mengingat , kepalanya terasa akan meledak .
Jadi Hinata memilih menyerah , namun mengingat tubuhnya yang seperti remuk .
Hinata jadi penasaran dengan percintaan panasnya dengan lelaki tersebut .

Dengan masih mengenakan pakaian yang sama semalam , Hinata melangkah turun dari ranjang . Seketika itu juga ia menyadari bahwa pangkal pahanya terasa nyeri dan perih .

Sedikit tertatih akhirnya Hinata sampai di lantai dasar . Hikari menatap Hinata nyalang ,
Ia tau Ibunya akan memarahinya habis - habisan karena kelakuannya .

"Apa yang kau lakukan Hinata ?" Geram Hikari dengan suara tertahan .

"Apa ? Aku hanya menyalurkan hasrat yang tertunda yang tak bisa di berikan Sasuke ." Jawab Hinata mengaku .

Bukan tidak bisa melainkan Sasuke sudah tidak pernah menemui Hinata lagi beberapa hari ini . Pertemuan keduanya selalu berunjung pertengkaran itulah sebabnya Sasuke memilih tak menemui wanita ini .

Apalagi lelaki itu tengah di pusingkan dengan sikap Sakura yang jelas mengusik , maka bisa di pastikan Hinata bukan prioritasnya .

"Berhentilah bertingkah bodoh , Hinata ."

"Sudahlah Mama . Sasuke tidak akan tau , suamiku itu sibuk mengurusi istri sialannya itu ." Jawab Hinata malas . Mengingat Sasuke yang sekarang berubah membuat Hinata semakin membenci Sakura yang telah merebut semua perhatian Sasuke untuknya .

Ia mencintai Sasuke , permainan yang ia lalukan membuat hatinya terperangkap dalam jerat permainannya sendiri . Tentu saja segala yang di lakukan Sasuke meluluh lantahkan hati Hinata . Dalam hati wanita itu ia tak ingin kehilangan Sasuke . Baginya sex adalah kebutuhan tak ada hubungannya dengan cinta . Cintanya hanya untuk Sasuke dan ia tak ingin kehilangan lelaki yang sudah menjadi suaminya selama enam tahun ini .

"Bersihkan dirimu dan temui Sasuke di kantornya . Uang Mama sudah habis ."

Hinata berdecak kesal , namun ia tetap menuruti perintah Ibunya .




****

"Sasuke , aku sedang berbicara padamu !"

Sasuke menarik nafas lemah , ia sedang sangat lelah saat ini , pekerjaan perusahaanya sedang sangat menumpuk walaupun ia bukan lagi pemimpin tertinggi disini , ditambah lagi dengan kejadian akhir pekan di mansion yang kurang enak membuatnya merasakan kepalanya akan benar - benar meledak .

"Lain kali saja Hinata . aku benar - benar lelah hari ini , aku akan datang saat ada waktu . Pulanglah !"

Di sofa tempat Hinata duduk , wanita itu menatap dengan terluka dan kecewa pada Sasuke yang mengusirnya secara halus .
Hinata memilih mendekat ke arah Sasuke dengan memandang sendu .

"Kenapa kau seperti ini , Sasuke ? Kau berjanji tidak akan menyakitiku , namun kau malah mengabaikan ku . Kenapa kau berubah , katakan apa kesalahanku ?" Tanya Hinata dengan suara bergetar .
Kau bilang ini menyakitkan , lalu bagaimana dengan Sakura yang kalian curangi dari belakang ?

Cih ! Kau memang rubah betina Hinata . Tidakkah kau ingat semalam kau sudah bersenang - senang dengan lelaki lain ? Dan sekarang kau berlagak seperti wanita yang tersakiti . Dasar belut licin !

The Second WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang