The second woman 6

2.5K 287 13
                                    

"Kau jagalah Nyonya sebentar , aku akan ke kantor karna ada rapat penting ."

"Baik tuan ."

Dan setelah mencium kening istrinya , Sasuke melangkah meninggalkan ruangan Sakura .
Ada perasaan tidak rela meninggalkan istrinya untuk rapat , tapi ini sedikit penting jadi Sasuke tak bisa meninggalkan rapat begitu saja .

Lagi , ia juga ingin membagi kebahagiaan dengan para bawahannya .

Tak lama ia sampai di perusahaan , ia memasuki perusahaan dengan wajah datar tanpa ekspresi apapun .

Para karyawan yang melihat hanya menunduk sopan . Tak ada yang berani bermain - main dengan seorang Uchiha Sasuke . Lelaki dingin yang dikenal arogan dan tak kenal belas kasih terhadap orang yang bermain - main dengan nya .

"Kumpulkan semua orang di ballroom dalam waktu sepuluh menit dari sekarang ." Perintahnya tegas pada Kabuto .

"Baik !"

Kabuto langsung pergi menjalankan perintah , tak lama Sasuke ikut keluar dari ruangan menuju ballroom . Dapat di lihat , ballroom ini telah ramai oleh ratusan karyawan yang sudah berkumpul dan berbaris rapih .

Sasuke langsung berdiri diatas panggung .
Seketika suasana menjadi hening .

"Kalian tau apa hal yang ingin saya sampaikan ?"

Tak ada yang menyahut . Semua orang diam dengan penuh tanya . Menyimak dengan seksama ucapan yang akan di sampaikan .

"Hari ini adalah hari kelahiran putra ketiga saya . Semua karyawan akan mendapatkan bonus . Dan saya juga meminta doanya untuk istri saya yang masih belum sadar diri , terimakasih !"

Prok prok prok !

Riuh tepuk tangan dan ucapan selamat kelahiran putra ketiga .

Tak lupa juga doa tulus untuk kesembuhan Nyonya Uchiha .

Selalu seperti ini , baik Sasuke maupun Sakura selalu membagi kebahagian pada orang di sekitarnya . Walaupun terkesan sombong tapi pasangan suami istri miliarder ini adalah panutan bagi pemilik usaha lain .

Sasuke melangkah dengan tegas ke arah ruang rapat , di ikuti Kabuto yang berjalan di belakangnya .

"Selamat untuk kelahiran putra anda tuan ."

"Terimakasih ."Jawabnya dengan senyum tipis sekali . Ia menarik nafas dan menghembuskan dengan perlahan .

"Baik , kita mulai saja sekarang . Waktu hanya tiga puluh menit ."Singkat , padat dan jelas . Tegas berwibawa .

"Bagaimana kalau dua perusahan besar Uchiha Group dan juga Aks Inc di jadikan satu ? Itu sesuatu yang luar biasa , dan saya yakin akan menjadi terkuat dan tak terkalahkan ." Ucap salah satu dewan direksi memberikan saran .

"Tidak !" Tegas Sasuke . Memang ada benar nya . Tapi ia tak ingin semua itu .

"Aks Inc adalah milik istriku , warisan dari keluarganya . Milkinya adalah miliknya , milikku adalah miliknya , Uchiha Group dan Aks Inc sudah cukup merajai bisnis masing - masing . Harta istriku adalah milikknya , bukan bagianku ikut campur dalam urusan itu ."

Dan mengalirlah rencana - rencana untuk dapat melebarkan sayap Uchiha Group ke arah yang lebih luas lagi .

"Akan saya pikirkan , Kabuto . Noted semua rencana ?"

" Beres tuan ."

" Baik ."

Rapat selesai . Ia memelih kembali ke ruangan untuk mendatangani beberapa berkas .

Tiba - tiba ia merasan getaran ponselnya , berharap itu adalah kabar dari ayame . Nyatanya Hinata yang tengah menghubunginya .

Tersambung ....

The Second WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang