The second woman 59

4K 443 64
                                    

Sakura benar - benar memberikan tiga hadiah sekaligus dalam sekali waktu . Anggaplah ia jahat karena berbahagia di atas penderitaan orang lain . Namun siapa yang tau bahwa di dalam lubuk hatinya yang terdalam wanita itu sudah terluka , sangat dalam .

"Kau sudah melaksanakan perintahku , Kakashi ?" Tanya Sakura yang masih berdiri di ruang tamu .

Mansion ini benar - benar sepi seolah tak berpenghuni .

"Sudah Nyonya ." Sakura mengangguk , beralih menatap Ino yang ada di hadapannya .

"Terimakasih Ino , kau yang terbaik ." Tersenyum tipis hingga tak ada yang menyadari .

"Apapun untuk anda , Nyonya ." Jawab Ino sambil tersenyum . Namun perasaan wanita itu perubah buruk . Ia tak tau apalagi yang di rencanakan Sakura selanjutnya .

Ingin sekali ia bertanya namun ia memilih diam dan tak melakukan apapun .

"Bagaimana dengan anak - anak , Ayame ?"

"Semua sudah selesai , Nyonya . Anda tidak perlu khawatir ."

Sakura mengangguk tanda mengerti ." Ayo pergi !" Ucap Sakura melangkah keluar mansion utama di ikuti ketiga orang tersebut .

Ino berjalan menuju mobilnya sendiri . Sedangkan Sakura , Kakashi dan Ayame memasuki mobil lain .

Ino menatap nanar kepergian mobil Sakura yang sudah lebih dulu melesat . Wanita itu menghembuskan nafas sedikit kasar .

"Aku mohon apapun yang kau rencanakan , berjanjilah untuk tak menyakiti dirimu sendiri . Kau berhak bahagia Sakura ." Ucap Ino lirih .

Sedangkan di dalam mobil yang di tumpangi Sakura , suasana hening menyelimuti . Tak ada yang mengeluarkan suara . Kakashi dan Ayame hanya melirik sekilas melalui kaca mobil .

Mereka menyadari bahwa Sakura tak ubahnya hanya wanita lemah yang membutuhkan kekuatan . Namun wanita itu terlalu pandai bahkan sangat apik menyembunyikan perasaan dan luka dirinya .

Sakura menatap keluar kaca mobil dengan pandangan sendu .

Jika aku kembali , maka aku bukan lagi menjadi istrimu . Dan jika kita bertemu lagi maka kita hanya akan saling mengenal sebagai orang lain .

Malam yang sudah larut tak akan menghentikan keputusan Sakura . Pilihan yang di ambil ternyata juga menyakiti dirinya sendiri . Namun apa di kata , baginya seorang pecundang tak akan memiliki tempat lagi .

Penyesalan yang datang di akhir hanya karena keadaan yang tidak mendukung . Andai waktu itu tak datang , akankah penyesalan juga akan  hinggap di hati dan pikiran ? Jawabannya adalah TIDAK !



Manusia akan selalu menyesali perbuatannya jika takdir tak berjalan seperti apa yang di inginkan . Mereka akan menyesal saat apa yang mereka harapkan tak terwujud .




  

******



Kejutan yang seharusnya menjadi kabar duka dan kehancuran bagi Sakura malah berbalik pada dirinya sendiri . Gaun hitam itu menjadi saksi bahwa dirinya saat ini tengah berduka .
Mata Hinata bahkan sudah bengkak karena menangis semalaman penuh .

Seribu pertanyaan bersarang di kepala Hinata , tentang bagaimana racun itu bisa bersarang di tubuh anaknya . Kepalanya pening , tiba - tiba semuanya menjadi gelap , Hinata terjatuh di atas pusara anaknya .

Sasuke yang melihatnya langsung membawa Hinata kembali pulang ke mansion . Bahkan orang tua Sasuke tak datang di saat seperti ini . Orang tua yang seharusnya menguatkan anaknya malah berbalik dan bersikap tak peduli .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Second WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang