The second woman 11

2.4K 267 28
                                    

Bahkan semua orang sampai geleng - geleng kepala melihat tingkah Sakura yang sudah aktif Kesana kemari . Bayangkan saja , orang yang baru beberapa hari berbaring lemah dan bukannya istirahat malah sudah sibuk sendiri .

Bahkan Sasuke pun sempat heran melihat kondisi Sakura yang menurutnya sangat kuat untuk ukuran seseorang yang baru saja melahirkan .
Ia sudah melangkah kesana kemari tanpa bantuan dan tanpa merasakan apapun .

Setelah selesai dengan makan malam , mereka semua berkumpul diruang keluarga .
Hanya untuk sekedar bercengkrama dengan keluarga kecilnya .

"Sarada , Daisuke sudah selesai mengerjakan tugas sekolah ya ?" Beginilah Sakura , sebagai seorang ibu ia selalu bertanya tentang hal - hal kecil pada anaknya .

"Sudah Mom ." Jawab Sarada tegas .

"Aku juga sudah Mom , tadi di bantu Kak Sara ." Jawab Daisuke .

Sedangkan Ken yang berada di pangkuan Sakura sudah tertidur sedari tadi , bayi kecil itu selalu tertidur dengan nyaman saat berada di dekapan Sakura .

Kehangatan yang tercipta dari keluarga ini mengingatkan Sakura tentang kedua orang tua nya dalam benaknya Sakura selalu mengingatkan mungkin , entah kapan , anak - anaknya akan merasakan apa yang pernah ia rasakan dulu . Tapi ia selalu berharap pada tuhan , semoga jangan sampai keluarganya tercerai berai . Ia tidak ingin anaknya mengalami hal sama seperti dirinya . Itu sungguh menyakitkan .

Lamunan Sakura buyar , saat Sasuke menyentuh bahunya lembut . Sakura menoleh , menatap Sasuke yang juga menatapnya .

"Ada apa ?"

"Ini sudah larut , anak - anak harus segera tidur ." Jawab Sasuke mengingatkan . "Kamu juga harus banyak istirahat , kondisi tubuh mu belum sepenuhnya pulih ."

"Iya ." Jawab Sakura sambil sedikit tersenyum ." Anak - anak ayo kembali ke kamar , ini sudah waktunya tidur . Besok kalian masih harus sekolah ." Ajak Sakura pada Sarada dan Daisuke yang asik dengan flim yang di putar .

Tanpa menunggu jawaban , Sasuke langsung mematikan TV dihadapannya . Kemudian beralih menatap kedua anaknya . Kedua anak itu mengerti tanpa protes , Sarada dan Daisuke langsung berdiri dan beranjak ke kamar .

"Selamat malam sayangku , mimpi indah ya ." Ucap Sasuke , memberi kecupan jarak jauh pada anaknya yang sudah melenggang pergi .

"Malam Mom , Dad ." Teriak keduanya .

"Aku akan membawa Ken ke kamarnya dulu ."
Sakura beranjak meninggalkan Sasuke setelah pamit pada suaminya .

Meninggalkan Sasuke yang masih diam di tempat . Sasuke masih memikirkan mimpinya ,
Beginilah kalau ia jarang tidur siang , sekali ia tidur siang ia langsung bermimpi buruk .

Ucapan Sakura sangat mengganggu pikiran Sasuke .

Ya , yang diketahui Sasuke adalah ia bermimpi tentang ucapan Sakura yang saat itu berbisik padanya . Padahal itu nyata , Sakura yang berbicara . Namun Sasuke menganggap itu adalah mimpi semata .

Sebelum menuju kamar , Sasuke berbelok menuju ruang kerjanya . Mansion di jam malam seperti ini sudah tidak banyak pelayan yang berlalu lalang .

Sesampainya diruang kerja ia duduk di sofa setelah mengambil ponsel yang di simpan di laci . Ia terlihat sedang mengetik sesuatu di layar tipis tersebut .

Tak lama ponselnya berdering . Sasuke langsung mengangkatnya .

Tersambung ....

"Halo sayang , dimana ? Aku merindukanmu ." Suara manja wanita .

Ya , wanita yang tengah menghubungi Sasuke adalah Hinata , istri keduanya .

"Maaf aku tidak bisa mengunjungimu , aku masih sibuk ! Dimana Hima ?"

"Ini sudah larut , Hima tentu saja telah tidur ."
Jawab Hinata ." Kau tidak merindukanku , Hm ?" Suaranya mendesah . Seolah menantang Sasuke untuk datang menemuinya .

"Aku akan mengunjungimu besok , sekarang tidurlah , aku akan kembali ke kamar , aku tidak ingin Sakura berpikir buruk ."

"Ck ! Kau ini lelaki . Dengan istrimu saja kau takut . Lalu bagaimana jika ia tau kau sudah menikahiku ." Ucapnya diiringi tawa ringan .
Namun respon Sasuke malah sebaliknya
Bukannya ikut tertawa , ia malah semakin khawatir .

"Diamlah , aku tutup dulu . Aku mencintaimu ." Ucap Sasuke .

"Aku lebih mencintaimu ."

Panggilan terputus ....

Sasuke , Sasuke ! Jika kau masih khawatir tentang istrimu , untuk apa kau menduakannya ?
Hubunganmu dengan Hinata bukan hanya sekedar sepasang kekasih , lebih dari itu kau sampai memiliki anak dengannya .

Semoga jika Sakura tau kau masih dapat selamat dari amarahnya .

"Dari mana Sasuke ?" Tanya Sakura , melihat Sasuke baru memasuki kamarnya .

"Aku lupa ada sesuatu yang harus aku cek , aku keruang kerja sebentar , tapi sudah selesai ." Jawab Sasuke mendekati Sakura .

"Kalau kau ada sesuatu , katakan saja . Kau terlihat menyimpan begitu banyak beban ." Sakura balas memeluk Sasuke . Ia sangat mencintai lelaki ini .

"Tidak apa - apa , itu hanya urusan perusahaan ." Jawab Sasuke semakin mengeratkan pelukannya ." Oh ya , besok Mama , Papa akan berkunjung ." Lanjut Sasuke , ia lupa bahwa orang tuanya akan berkunjung kemari , ingin menemui Sakura dan menjenguk cucunya .

"Kau besok libur ?"

"Tidak , aku banyak urusan yang harus di selesaikan ." Jawaban Sasuke sukses membuat Sakura berubah sinis .

"Ya sudah , ayo istirahat kalau begitu ." Sakura melepaskan pelukannya , kemudian mulai berbaring mencari posisi nyaman .

Menghiraukan Sasuke yang menatapnya aneh .

"Selamat malam istriku , aku mencintaimu ."

"Pastikan yang kau cintai hanya aku seorang , Sasuke !" Jawab Sakura sambil tersenyum menatap manik mata suaminya . Dapat ia lihat , saat mendengar jawabannya . Sasuke menegang ." Dan pastikan hanya akulah wanita yang menjadi istrimu ." Lanjut Sakura dalam hati sebelum menutup mata . Menyudahi adegan saling pandang yang terjadi .







Tbc .
Jangan lupa tinggalkan jejak , vote dan komen 💚

The Second WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang