The second woman 32

2.8K 329 24
                                    

Saat ini Sakura sudah berada di ruangannya .
Ia tengah menghubungi seseorang yang entah itu siapa tidak ada yang tau .

Terkait penyerangan yang terjadi beberapa waktu lalu , wanita itu sudah tau siap dalangnya . Siapa lagi jika bukan wanita tua yang licik , Hikari Hyuga .

Tak akan ada yang tau seberapa luas sepak terjang seorang Sakura . Bahkan untuk suaminya sendiri .

Wanita itu terlalu banyak menyimpan rahasia , tak ada satu orang yang bisa menebak jalan pikirnya .

Tak ada yang tau bagaimana sesungguhnya seorang Sakura Haruno , wanita berparas cantik dengan segala kelebihannya itu bak malaikat yang kapanpun bisa menjelma menjadi iblis pencabut nyawa .

Begitupun dengan Sasuke dan dua rubah betina .

Ia bisa saja langsung menghancurkan mereka semua tanpa sisa , namun ia tak mau melakukannya . Ia memilih mengikuti permainan , membalas secara perlahan hingga mereka tak akan bisa lupa dan akan terus mengingat namanya .

Sakura bukan wanita yang akan melalukan apapun dengan emosi yang mengebu .

Dia lebih memilih menggunakan otaknya dari pada emosi .

Tak lama pintu di ketuk dan masuklah Karin dengan membawa bunga mawar seperti sebelumnya .

"Ada paket untuk anda "

Tanpa menoleh Sakura langsung berucap ." Buang saja ! Berikan saja memo itu ."

Karin menurut , seperti kemarin lagi bunga yang cantik itu harus masuk ke dalam tong sampah .

Lupakan apa yang membuatmu terluka ,
Berjuanglah untuk meraih kebahagian .

Semoga harimu menyenangkan !

Sakura membaca memo itu dengan datar dan langsung membuangnya ke tempat sampah .
Ia tak butuh rasa kasihan dari siapapun .

"Sasori masuklah !" Panggil Sakura .

"Iya Nyonya ."

"Kau urus semuanya . Aku tidak ingin dalam rapat besok terjadi kesalahan ."

"Saya mengerti ."

Setelah Sasori pergi , Sakura merebahkan dirinya di sofa . Hari ini pekerjaanya lumayan banyak dan sungguh menguras pikiran .
Sakura memejamkan matanya sejenak .
Tiga puluh menit kemudian datanglah seseorang yang di tunggu .
Dua orang yang sangat menyayanginya itu tak lain adalah mertuanya , Fugaku dan Mikoto .
Keduanya datang dengan maksud tertentu .

"Apakabar Mama , Papa ?" Sakura bangun , memeluk mertuanya bergantian .

Mikoto tersenyum hangat , membalas pelukan menantunya dengan erat . Bahkan saat dirimu terluka kau masih bertahan .

"Bagaimana kabarmu ?" Mikoto bertanya balik .

"Aku akan selalu baik - baik saja , Mama ."

Sakura beralih memeluk Fugaku ayah mertuanya .

"Papa sehat ? Jangan lupa jaga kondisi tubuh Papa ." Sakura mengingatkan .

"Putriku !" Lelaki itu sangat menyayangi Sakura melihat anaknya menyakiti wanita sebaik ini tentu saja itu juga menyakiti mereka juga sebagai orang tua .

"Kenapa Papa dan Mama tidak datang ke mansion saja ?"

"Papa dan Mama ingin bicara sesuatu Sakura ."

*****

Sakura tersenyum penuh kemenangan , hari ini ia benar - benar senang .
Sakura memilih meninggalkan kantor dan pulang untuk menemui anak - anaknya .
Tanpa harus meminta , mertuanya dengan sukarela memberikan haknya untuk cucunya .

The Second WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang