Saat ini Sakura sudah berada di ruangannya .
Ia tengah menghubungi seseorang yang entah itu siapa tidak ada yang tau .Terkait penyerangan yang terjadi beberapa waktu lalu , wanita itu sudah tau siap dalangnya . Siapa lagi jika bukan wanita tua yang licik , Hikari Hyuga .
Tak akan ada yang tau seberapa luas sepak terjang seorang Sakura . Bahkan untuk suaminya sendiri .
Wanita itu terlalu banyak menyimpan rahasia , tak ada satu orang yang bisa menebak jalan pikirnya .
Tak ada yang tau bagaimana sesungguhnya seorang Sakura Haruno , wanita berparas cantik dengan segala kelebihannya itu bak malaikat yang kapanpun bisa menjelma menjadi iblis pencabut nyawa .
Begitupun dengan Sasuke dan dua rubah betina .
Ia bisa saja langsung menghancurkan mereka semua tanpa sisa , namun ia tak mau melakukannya . Ia memilih mengikuti permainan , membalas secara perlahan hingga mereka tak akan bisa lupa dan akan terus mengingat namanya .
Sakura bukan wanita yang akan melalukan apapun dengan emosi yang mengebu .
Dia lebih memilih menggunakan otaknya dari pada emosi .
Tak lama pintu di ketuk dan masuklah Karin dengan membawa bunga mawar seperti sebelumnya .
"Ada paket untuk anda "
Tanpa menoleh Sakura langsung berucap ." Buang saja ! Berikan saja memo itu ."
Karin menurut , seperti kemarin lagi bunga yang cantik itu harus masuk ke dalam tong sampah .
Lupakan apa yang membuatmu terluka ,
Berjuanglah untuk meraih kebahagian .Semoga harimu menyenangkan !
Sakura membaca memo itu dengan datar dan langsung membuangnya ke tempat sampah .
Ia tak butuh rasa kasihan dari siapapun ."Sasori masuklah !" Panggil Sakura .
"Iya Nyonya ."
"Kau urus semuanya . Aku tidak ingin dalam rapat besok terjadi kesalahan ."
"Saya mengerti ."
Setelah Sasori pergi , Sakura merebahkan dirinya di sofa . Hari ini pekerjaanya lumayan banyak dan sungguh menguras pikiran .
Sakura memejamkan matanya sejenak .
Tiga puluh menit kemudian datanglah seseorang yang di tunggu .
Dua orang yang sangat menyayanginya itu tak lain adalah mertuanya , Fugaku dan Mikoto .
Keduanya datang dengan maksud tertentu ."Apakabar Mama , Papa ?" Sakura bangun , memeluk mertuanya bergantian .
Mikoto tersenyum hangat , membalas pelukan menantunya dengan erat . Bahkan saat dirimu terluka kau masih bertahan .
"Bagaimana kabarmu ?" Mikoto bertanya balik .
"Aku akan selalu baik - baik saja , Mama ."
Sakura beralih memeluk Fugaku ayah mertuanya .
"Papa sehat ? Jangan lupa jaga kondisi tubuh Papa ." Sakura mengingatkan .
"Putriku !" Lelaki itu sangat menyayangi Sakura melihat anaknya menyakiti wanita sebaik ini tentu saja itu juga menyakiti mereka juga sebagai orang tua .
"Kenapa Papa dan Mama tidak datang ke mansion saja ?"
"Papa dan Mama ingin bicara sesuatu Sakura ."
*****
Sakura tersenyum penuh kemenangan , hari ini ia benar - benar senang .
Sakura memilih meninggalkan kantor dan pulang untuk menemui anak - anaknya .
Tanpa harus meminta , mertuanya dengan sukarela memberikan haknya untuk cucunya .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Woman
Genç KurguSeorang wanita yang di khianati oleh sang suami . Memiliki wanita kedua di hatinya . Membagi cinta dan kasih sayang . Akankah dua cinta dalam satu hati akan bertahan . Dendam , pengkhianatan dan air mata . Sakura lebih mengerikan dari yang di keta...