The second woman 36

2.7K 355 30
                                    

Sudah satu minggu keadaan mansion tenang karena Sakura yang hampir tak pernah bertemu dengan Sasuke , walaupun keduanya tinggal di atap yang sama .
Sakura akhir - akhir ini selalu pulang larut dan tak pernah keluar kamar lagi dan paginya ia akan berangkat lebih awal sebelum Sasuke turun ke meja makan .

Baik Sakura dan anak - anak seolah punya dunianya sendiri . Mereka tak terlalu begitu peduli dengan apa yang dilakukan Sasuke atau Hikari . Sakura masih bisa memantau dengan jelas kegiatan apa saja yang tengah terjadi .

Hikari juga masih tetap tenang , wanita tua itu seolah tak memiliki rencana apapun lagin.
Tentu saja wanita tua itu pasti memikirkan anaknya yang sedang berada di rumah sakit jiwa .

Sakura yang semakin sibuk harus memantau keadaan dua perusahaan besar sekaligus .
Nama Sakura semakin meroket di telinga para pejabat dan pengusaha lainnya .
Pencapaiannya bukan hanya tentang Aks Inc namun juga tentang Uchiha Groups .
Dalam waktu kurang dari tiga hari saja wanita itu bisa membuat harga saham naik drastis .

"Pukul 2 anda akan rapat di Uchiha Groups , Nyonya ."

"Hn !"

"Berikan berkasnya ."

Sasori menyerahkan berkas pada Sakura , tentang kinerja para pegawai dan juga para tetinggi perusahaan . Evaluasi dan pantauan tentang keuangan perusahaan .
Sakura hanya mengangguk singkat setelah membaca berkas tersebut .

"Orang - orang bobrok masih saja di percaya , dasar bodoh !"

"Berangkat sekarang Nyonya ?!" Ucap Sasori sambil melirik jam tangan mahalnya .

"Hn!" Jawab Sakura sambil bangkit dan melangkah pergi meninggalkan Aks Inc .

Mobil mewah tersebut membelah jalanan dengan kecepatan tinggi , Sakura hanya diam tanpa ekspresi , matanya menatap lurus kedepan . Tak membutuhkan waktu lama , mobilnya terhenti di lobby perusahaan .
Karyawan wanita yang berpapasan denganya semakin kagum melihat paras dan otak yang dimilik Sakura . Tentang kabar yang di angkatnya Sakura menjadi Ceo tentu saja membuat mereka semakin memuja sosok Sakura , apa lagi yang di lihat orang lain adalah Sakura tak terpengaruh dengan berita perselingkuhan suaminya .
Ia tak menunjukan raut marah ataupun terluka . Bahkan tak ada celah bagi orang lain untuk mengomentari dirinya atau hidupnya .

Setelah sampai pada lantai yang menjadi tujuannya , Sakura melangkah dengan kepala yang di angkat dan juga wajah angkuh .

Dengan sekali dorongan , pintu ruangan rapat terbuka lebar . Jam sudah menunjukan pukul 2 kurang sepuluh menit namun masih banyak kursi yang belum terisi .
Sakura mendengus keras , membuat perhatian semua orang beralih menatapnya .

Melihat kehadiran Sakura mereka mulai berbisik . Mencelah bagaimana sikap wanita cantik yang angkuh dan juga diktator itu , mengomentari tentang kemampuannya yang katanya lebih buruk dari pemimpin sebelumnya . Namun bukan Sakura namanya jika ia terpengaruh . Berbeda dengan Sasori yang sudah mengeluarkan tatapan mematikan .


Jika di Aks Inc tidak ada yang berani meremehkan atau memandang sebelah mata karena di sana semua orang sering melihat bagaimana kekejaman Sakura saat ada yang berbuat curang dibelakangnya .

Mungkin disini semua orang juga pasti akan melihatnya .

Wanita cantik itu malah menyamankan duduknya , dengan punggung yang menyender dan jari yang mengetuk meja .

Jam dua lebih namun direktur utama , general manager dan juga direktur personalia tak kunjung tiba . Sakura mengetukkan jarinya semakin kuat , kenapa dia yang harus menunggu selama ini .

Tiga puluh menit berselang , Sakura sudah memulai rapat , ia muak jika harus menunggu lama lagi .
Pertama kali yang di bahas adalah kinerja para bawahan dari setiap devisi . Satu jam berlalu pintu ruangan kembali dibuka dengan sangat keras , masuklah orang yang sedari tadi di tunggu .
Sakura menatap mereka datar , ia masih melanjutkan penjelasannya .

The Second WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang