The second woman 10

2.7K 274 29
                                    

Saat ini Sakura tengah berada di dalam ruang kerja bersama dengan Sasori , tepat perkiraan dalam waktu dua jam Sasori sudah tiba di mansion .

Sasori pun sempat heran , Sakura baru saja pulang dan langsung saja memanggilnya . Tentu ini bukan hal yang sederhana .

"Ada apa Nyonya ?"

"Bagaimana kabar wanita tua itu ?"

"Tidak ada masalah Nyonya , wanita itu tidak melakukan apapun . Tidak ada pergerakan di sana , sepertinya mereka belum mempunyai rencana apapun ."

"Tetap awasi aja , aku tak ingin kau lengah ."

"Saya mengerti ."

"Apa yang di lakukan wanita kedua itu ?"

Sakura menyebut wanita kedua tanpa amarah sama sekali , apakah ia tau tentang penghianatan Sasuke ? Tentu saja , tidak ada informasi yang ia tidak ketahui .

"Ia mendesak tuan untuk membeli mansion ,
Sepertinya ia sudah tidak sabar menikmati hidup mewah ."

"Kau benar , Sasori . Sepertinya dia sudah tidak sabar berpura - pura ."

Tawa Sakura menggema di seluruh ruangan , namun lebih menyeramkan dari pada Sakura diam dengan tatapan tajam .

"Ada masalah apa dengan perusahaan Sasuke ?
Dia terlalu banyak berpikir akhir - akhir ini ."

"Sepertinya ada yang serius , saya akan mencari tau Nyonya ."

Hening !


"Aku merindukan Kakek , Sasori ." Ucap Sakura tiba - tiba .

"Tuan besar pasti akan sangat bangga melihat anda menjadi wanita yang tangguh seperti sekarang , Nyonya ."

"Tapi karena itu , aku harus kehilangan kedua orang tuaku , Sasori .

Lirih Sakura , mengingat kedua orang tua nya telah berkumpul di surga .
Walaupun nada suaranya rendah tapi terdapat jelas kobaran api di manik matanya .

Kebencian yang amat sangat terlihat di manik mata indah wanita cantik tersebut .

Dulu ibunya , sekarang anaknya .
Ada ya didikkan ibu yang mengajarkan anaknya untuk merebut milik orang lain .
Kalian tunggu saja , akan aku balas lunas sakit hati yang ku rasakan selama ini . Batin hati Sakura . Tangannya mengepal kuat , penuh kenyakinan .

"Inilah alasan tuan besar mempercayai ini semuanya untuk anda , tuan besar yakin dengan kemampuan anda ." Sasori berucap sungguh - sungguh .

"Entah aku harus menyalahkan Mama , Papa atau wanita tua itu , ini semua hanya karena nama Haruno ." Sakura menunduk . Menatap kosong kearah bawah .

"Saya sangat yakin bahwa sebelum kematian tuan Haruno , beliau sudah tau tentang kebusukan wanita tua itu , Nyonya ."

"Jika dia memang tau , biarlah rasa bersalah di bawa hingga dia bisa meminta maaf pada Mama dan Kakek di surga ."






Setelah berbicara panjang lebar dengan Sasori ,
Sakura berniat kembali ke kamarnya .
Namun sebelum ia mencapai lift , seorang pelayan datang menghampirinya dan mengatakan bahwa belum ada seorang pun yang turun untuk makan siang .

Dilirik nya jam , pukul dua siang .
Kemana Sasuke , kemana dia tidak makan siang bersama anak - anak .

Menghiraukan pelayan yang masih menunduk , Sakura pergi menuju kamarnya .
Ternyata sang suami tengah terlelap di atas ranjang . Tumben sekali , jarang sekali Sasuke tidur siang begini .

Dengan pelan , ia duduk di samping lelaki yang berstatus suaminya .

Tangan Sakura terulur , membelai rahang tegas dan hidung mancung milik Sasuke .
Dengan sangat pelan ia memberikan kecupan di seluruh wajah suaminya .

"Jangan bermain - main dengan sebuah perasaan , Sasuke ! Sakit hati itu lebih mengerikan dari pada sekedar luka yang terlihat ." Bisik Sakura di telinga Sasuke .

Langkah kakinya membawa ia menuju kamar anak - anak . Ternyata anak - anak juga masih tertidur . Sakura tidak ingin mengganggu , ia takut membuat suami dan anaknya sakit kepala karena tidur yang hanya sebentar .
Ia memilih berjalan menuju kamar bayi nya .

"Nyonya ."

"Ken tidak rewel ?" Tanya Sakura ketika melihat bayi kecilnya terlelap .

"Tidak Nyonya , tuan muda kecil sangat pengertian ."

"Pergilah , aku yang akan menjaga Ken ." Sakura memerintahkan Ayema , namun yang di sebut hanya bergeming ." Makanlah dulu , setelah itu baru kemari lagi ." Lanjut Sakura .

Ayame tersenyum , kemudian menunduk sebelum keluar dari kamar . Sakura memang baik , walaupun di luar sana orang memiliki penilaian lain .

Perhatian Sakura hanya di tunjukan pada orang - orang terdekat .
Bagi orang - orang kepercayaan keluarga Haruno , Sakura adalah malaikat yang kapan saja bisa berubah menjadi malaikat maut apabila ada yang mencoba bermain - main dengannya .

Benar - benar mengerikan , Haruno Sakura memang sosok wanita yang sangat misterius .












Tbc .
Jangan lupa tinggalkan jejak . Vote dan komen 💚

The Second WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang