Liburan telah usai , saatnya kembali ke aktivitas utama . Sepulang Sakura dari liburan ia melihat dengan jelas bagaimana wajah lelaki yang masih berstatus suaminya itu mengeras , dan menahan amarah .
Namun Sakura tidak peduli , bahkan ia tidak mendengarkan setiap ucapan Sasuke .
Setiap Sasuke membuka suara ia memilih menghindar ."Aku di sini masih suamimu , Sakura . Hargai aku sebagai seorang lelaki ." Ucapan Sasuke menghentikan Sakura yang menjauh .
"Aku selalu menghormatimu selama ini , aku selalu ingat kodratku sebagai seorang istri , namun sekarang rasa hormatku sudah menghilang ketika kau saja tidak bisa menghormatiku sebagai istrimu , ibu dari anak - anakmu . Wanita yang menemanimu selama sepuluh tahun ." Balas Sakura dingin .
"Tapi aku masih suami mu saat ini ."
"Oh ?!" Jawab Sakura sambil menatap Sasuke sinis .
"Kalau begitu mari bercerai !" Kini ucapannya semakin dingin dan tajam . Tak berat ia harus mengatakan itu .Sasuke terdiam rahangnya mengetat , tangannya mengepal .
"Aku sudah pernah bilang kan , kau masih beruntung karena sampai saat ini aku masih menjadi istrimu . Jangan menuntut sesuatu hal yang tidak mungkin atau aku yang akan menceraikanmu . Itu hal mudah untukku ." Lagi - lagi Sasuke lupa bahwa Sakura istrinya bukan wanita yang sederhana .
Sakura berbicara dengan meremehkan , namun Sasuke memilih tak melanjutkan .
Sakura terlalu keras kepala . Meskipun Sasuke tidak menerima penceraian , bukan hal yang sulit untuk Sakura mewujudkannya .
Namun ia masih memilih bertahan karena suatu hal .Rasaku memang masih sama , namun semuanya sudah berubah , Sasuke .
Saat kau menyakitiku maka saat itu juga
Aku akan berhenti mencintaimu .
Cintaku masih sehat , aku masih memiliki logika yang berjalan untuk tak terus untuk bertahan pada hubungan yang kacau .
Berharaplah namun ku pastikan itu tak pernah terjadi . aku bukan wanita yang bisa memberikan kesempatan kedua , pengkhianata bagi sebagian orang hanya hal sepele namun tidak bagiku . Kau tidak bisa memegang komitmen yang sudah lama terbangun , bagaimana mungkin aku akan percaya lagi ? Kau sudah mematahkan kepercayaan dan menghancurkannya .*****
Di sebuah mall mewah di pusat kota . Tiga orang wanita tengah menghabiskan waktu bersama karena sudah lama tak keluar rumah .
Hinata bosan , ingin sekali ia menghabiskan uang Sasuke .
Namun bukan kesenangan yang ia dapatkan namun cibiran keras dari para wanita yang mengenalinya sebagai wanita kedua ."Lihatlah dia kan simpanan Sasuke , Wanita jalang !"
"Lihatlah penampilannya benar - benar wanita penggoda !"
"Ya ya , lihatlah dia tidak lebih cantik dari istrinya . Dasar rubah betina !"
"Dasar pengganggu."
"Mungkin Sasuke memang buta karena telah menikahi wanita tersebut ."
"Tidak akan ada kebahagian yang menyertai kehidupannya lihat saja ! Hasil mengambil sesuatu yang bukan miliknya pasti akan berakhir tragis !"
"Ya semoga , kami para wanita akan selalu mendukung istri sah , bukan pelakor berwajah polos !"
Dan masih banyak cibiran lainnya yang membuat Hinata kesal dan tak jadi melanjutkan jalan - jalan . Ia marah , kesal dan tidak terima dengan apa yang di ucapkan orang - orang tersebut .
Ini sudah lama dan Sasuke tidak bisa menangani berita ini . Siapa sebenarnya yang ingin menghancurkannya ?Kakashi yang mengikutinya hanya tersenyum sinis mendengarnya . Bolehkah ia bahagia ketika atasannya menderita ? Bahkan ia ingin merayakannya .
"Sialan ! Brengsek ! Kurang ajar !"umpat Hinata yang kesal .

KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Woman
Teen FictionSeorang wanita yang di khianati oleh sang suami . Memiliki wanita kedua di hatinya . Membagi cinta dan kasih sayang . Akankah dua cinta dalam satu hati akan bertahan . Dendam , pengkhianatan dan air mata . Sakura lebih mengerikan dari yang di keta...