The second woman 24

2.8K 314 66
                                    


"KELUAR KAU ANAK SIALAN !"

Suara menggelegar itu terdengar penuh emosi ,
Sakura berjalan menuju sumber suara . Disana , berdiri dua orang parubaya yang tak lain adalah mertuanya .
Terlihat sekali wajah kedua orang tersebut merah padam , apalagi wajah Fugaku Uchiha yang sudah berkilat api dari manik matanya ,
Pancaran kemarahan jelas sekali terlihat .
Sakura memilih untuk diam di tempat .

"HEI CHIYO ! CEPAT PANGGIL SASUKE KEMARI !"

"Baik tuan !"

Tak lama Sakura melihat Sasuke berjalan dengan langkah lebar menuju kedua orang tuanya , di ikuti Chiyo di belakang .
Namun kepala pelayan itu memilih undur diri ketika melihat Fugaku memberi kode mengkibaskan tangannya .

Seolah tak bersalah , Sasuke langsung duduk di sofa , mengidahkan Fugaku dan Mikoto yang masih berdiri menatap tajam .

"Ada apa Papa ?" Pertanyaan yang terdengar konyol di kedua telinga orang tersebut .

Fugaku langsung mendekati Sasuke dan meraih ujung baju Sasuke dan mencengkramnya kuat , namun di detik berikutnya terdengar pukulan yang cukup nyaring .

Duak !

Duak !

Jedug !

Buak !

Buak !

Brak !

Fugaku langsung memberikan bogeman tepat di rahang Sasuke dengan sangat kuat ,
Tak lupa lelaki parubaya itu melempar tubuh Sasuke yang babak belur tepat mengenai meja kaca yang langsung saja pecah .
Sedangkan Mikoto hanya terisak di tempatnya , tak membela atau melerai seorang Ayah yang menghajar anaknya sendiri .

Sasuke paham , sangat paham dengan apa yang di lakukan kedua orang tua nya .
Karena ia tau mereka sangat menyayangi Sakura dengan tulus .

"Aku bahkan malu mengakuimu sebagai anakku lagi , kau sungguh mengecewakan Sasuke !" Ucap Fugaku dengan suara serak . Ia terduduk lemas di lantai usai memberi pelajaran anaknya .
Malu , itulah yang ia rasakan saat ini !

"Maafkan aku , Papa !" Lirih Sasuke sambil mengusap wajahnya kasar , tak memperdulikan luka yang ada di wajahnya .
Jangan tanya seberapa kuat pukulan Fugaku , ia adalah mantan pelatih bela diri . Meskipun sudah berumur namun kekuatannya sama sekali tidak mengendur , apalagi saat ia sedang emosi . Jika ia tak memikirkan menantunya mungkin Fugaku akan menghajar Sasuke sampai mati .

"Setan apa yang merasukimu hingga kau bisa berbuat seperti itu , Hah ?! Kau menyakiti menantuku , dan cucuku !" Teriak Fugaku kembali tersulut emosi .

Tentu saja sebagai orang tua , ia merasa gagal mendidik Sasuke . Hati orang tua mana yang tak terluka ketika melihat anaknya melakukan kesalahan yang di sengaja .

Sasuke mencoba bangkit , ia tak bisa melihat wajah kedua orang tuanya sendu . Ia mendekati Mikoto .
"Maaf ."

Namun respon yang di berikan Mikoto di luar dugaan , wanita itu dengan cepat melayangkan tangannya pada putra semata wayangnya .

Plak !

Seolah tak merasa iba akan kondisi Sasuke yang sudah tak berdaya , wanita itu bahkan memandang Sasuke dengan sorot mata kebencian . Namun begitu air mata tak kuasa di bendung , Mikoto bahkan ingin melayangkan pukulannya lagi .

"Kenapa kau tega berbuat seperti ini ?!"

"Ini sebuah kesalahan , Mama !"

"Persetanan ! Lalu bagaimana dengan keluargamu Hah ?!"

The Second WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang