The second woman 29

2.7K 339 49
                                    

Sakura sudah berada di kantor , berkutat dengan laptop dan berkas - berkas lainnya . Wanita itu tak sama sekali mengeluh , seolah pekerjaan adalah dunia nya .
Melupakan permasalahan yang tengah terjadi dalam hidupnya , wanita itu bahkan tidak sadar ada yang mengetuk pintu .

"Nyonya !"

Mendengar ada yang memanggilnya , Sakura mengalihkan pandangan . Disana berdiri lelaki yang tak lain adalah Sasori .
Sakura tetap memasang wajah dingin seperti orang lain tau .

"Sejak kapan kau tidak sopan ? Ketuk pintu sebelum masuk ." Ucap Sakura tegas .

Sasori menunduk ." Saya sudah mengetuk pintu beberapa kali , namun tak ada jawaban ."

Sakura menyatukan alisnya , benarkah ?

"Ada apa ?"

Sakura melihat sebuket bunga mawar merah di tangan Sasori ." Ada kiriman untuk anda ."

"Buang saja , ambil memo yang terselip di sana ."

Sasori menurut , ia mengambil kertas kecil yang ada di dalam bunga tersebut .
Menyerahkannya pada Sakura lalu berlalu pergi .

Sakura mengambil kertas itu , ia hanya ingin tau siapa yang mengirim bunga .

'Tak perlu menyesal dengan semua yang telah terjadi , aku akan selalu mendukungmu .
Semoga harimu menyenangkan '

Hanya itu , namun Sakura bisa menebak siapa orang tersebut . Sakura meremas kertas tersebut dan melemparnya ke tempat sampah .

*****

Di sebuah bangunan yang menjulang tinggi , tertuliskan dengan jelas nama sebuah perusahaan , Sabaku Groups . Perusahaan yang menduduki peringkat ketiga setelah Aks Inc dan Uchiha Groups .

Di dalam ruangan mewah , berdiri seorang lelaki yang memilik tubuh tinggi tegap dan paras yang tampan , bahkan bisa di katakan sangat tampan .

Lelaki itu tak lain adalah Sabaku Gaara , pemilik Sabaku Groups yang terkenal tak mudah di dekati oleh wanita .

Lelaki itu mulai gencar mendekati Sakura setelah tau permasalahan rumah tangga wanita yang selalu ada di hatinya .
Bukan ingin merebut , ia hanya ingin memberi dukungan pada wanita yang masih menepati urutan pertama di hatinya .

Lelaki tampan dengan setuju pesona itu masih setia pada cinta pertamanya yaitu Sakura Haruno .

Kisah cinta keduaanya di mulai saat mereka duduk di bangku Senior High School , Namun sayang cinta tanpa kabar membuat keduanya terpisah dan tergantikan oleh sosok lain .

Gaara yang saat itu setia tanpa mau berkomunikasi , sedangkan Sakura yang realistis tentu saja ia tak mau menunggu sesuatu yang tanpa kepastian . Terlebih jarak dan waktu memisahkan keduanya cukup lama .

Sampai pada akhirnya hati Sakura berlabuh pada sosok lelaki yang kini menjadi suaminya .

Menyesal ? Tentu saja , namun waktu tak dapat di putar kembali .
Namun rasa yang di miliki Gaara pada sosok wanita itu masih sama saat pertama kali mereka bertemu .

*****

"Apalagi sekarang ?" Ucap Sakura yang melihat suaminya ingin mendekatinya .

"Aku merindukanmu , Sakura ."

"Tapi aku tidak , aku bahkan muak setiap hari melihat wajah mu ."

"Kau masih istriku !"

"Kau tidak perlu mengingatkan , aku masih sadar itu ."

Sasuke semakin berjalan mendekat , duduk di ranjang mendekati Sakura yang tengah bersandar pada kepala ranjang .

Sasuke sudah tidak tidur di kamar yang sama dengan Sakura , Sasuke tidur di samping kamar utama .
Biasanya Sasuke masuk ke kamar utama hanya jika ia sedang mengambil sesuatu yang masih berada di kamar ini .

Saat tangan Sasuke ingin membelai lembut wajah istrinya , langsung di tepis dengan kasar oleh Sakura . Bahkan Sakura langsung memalingkan wajahnya ke arah lain .

"Don't touch me !"

"Tapi aku merindukanmu . Aku hanya ingin memelukmu ."

"Ku bilang jangan menyentuhku sialan , apalagi dengan tubuh kotormu yang bekas kau pakai dengan wanita lain yang sama - sama menjijikkan ."

Plak !

Tanpa sadar Sasuke mendaratkan tangannya di pipi putih Sakura hingga meninggalkan bekas kemerahan .

Sakura tersenyum sinis menatap ke arah Sasuke yang sampai hati memukulnya , baru kali ini ia merasakannya . Api kemarahan langsung menguasai Sakura , matanya berkilat penuh amarah .

Dugh !

Sakura dengan cepat menghantam perut Sasuke hingga tersungkur ke lantai .
Sakura bangkit dan berjalan ke arah Sasuke yang masih terduduk di lantai .

Sasuke tertegun melihat Sakura yang saat ini berada di hadapannya , tangan yang tadi di gunakan memukul Sakura juga menjadi gemetar .
Ia bersalah telah melakukan ini , sungguh ia tak bermaksud melukai istrinya .

"Ternyata lelaki yang pernah menikahiku tak lebih dari lelaki pengecut yang berani mengangkat tangannya pada seorang perempuan ."

Plak !

Sakura mendaratkan tangannya ke rahang Sasuke hingga lelaki itu kembali tersungkur .
Pukulan yang di lakukan tangan Sakura tak main - main .

"Kau pikir aku akan diam saja saat kau berani melukai fisikku ?! Aku juga akan membalas dengan hal yang sama seperti yang kau lakukan ." Ucap Sakura dingin .

Sasuke bersimpuh di hadapan Sakura ." Maaf , aku tidak sengaja . Maafkan aku !"

"Aku akan membalas rasa sakitku dengan rasa sakit yang sama . Ini hanya luka fisik , namun hatiku ? Kau bahkan tak akan tau apa yang akan terjadi ."

Sakura berbalik dan berjalan menjauh dari Sasuke yang masih membeku di tempatnya .


"Jangan bermain - main dengan sebuah perasaan , karena rasa sakit itu lebih mengerikan dari sekedar luka fisik yang kau terima ."




















Tbc .
Jangan lupa tinggalkan jejak , vote dan komen 💚🌱
See u 🌱

The Second WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang