Sasuke mendatangi Hinata yang masih terduduk lemas . Sorot matanya tajam bagaikan ingin menguliti Hinata hidup - hidup .
Tangannya terkepal erat , Sasuke menarik tangan Hinata dengan kasar . Menyuruh wanita itu untuk berdiri menghadapnya .
Plak !
Plak !
Dua kali tamparan Sasuke layangkan di pipi putih Hinata hingga menimbulkan bekas kemerahan . Lelaki itu bahkan tak perduli dengan kondisi Hinata yang lemah .
Emosi telah menguasai otaknya . Membuat lelaki itu bahkan tak bisa berpikir jernih .
"Apa yang kau lakukan , Hinata ?! Kau mengkhianati ku dengan bermain bersama lelaki lain ! Dimana harga dirimu hah ?! Kau benar - benar wanita murahan !"
Hinata hanya diam tak menjawab semua makian dari Sasuke . Bahkan hanya untuk menyangkal ia tak bisa karena kenyataannya memang seperti itu .
Wanita itu hanya menangis tanpa mengeluarkan suara . Dunianya hancur , semuanya hancur dalam sekejap mata .
Namun saat ini yang pasti , ia sangat mencintai Sasuke . Hinata bagaikan berdiri di ujung jurang yang dalam .
Hinata mulai mengangkat kepalanya , menatap penuh kebencian kepada Hikari , seseorang yang di panggilnya Mama ternyata bukanlah Ibu kandungnya . Wanita tua yang ternyata hanya memanfaatkan dirinya demi mencapai tujuannya sendiri .
Kenyataan jika Hinata bukan anak kandung Hikari semakin membuatnya hancur . Bukan hanya itu saja , kenyataan bahwa dirinya hanyalah seorang anak dari pelacur yang tak tau siapa Ayahnya , semakin menambah keterpurukan Hinata .
Sebegitu menyedihkan hidupnya , dari lahir ia hanya di jadikan alat pertukaran uang . Hinata menangis dalam diam , menyesali kejadian hari ini .
Andai saja ia tak mencari masalah dengan Sakura , andai saja tak ada rencana sialan ini . Namun semua itu hanya andai , kenyataan semuanya telah terjadi .
Bagaikan jatuh tertimpa batu besar . Bukan hanya satu kejadian , melainkan tiga kejadian sekaligus .
"Katakan padaku Mama , bahwa semuanya tidak benar ?! KATAKAN MAMA !" Bentak Hinata penuh amarah .
"Ya semuanya benar , kau bukan anak kandungku . Kau hanya anak dari wanita murahan yang terlahir karena Ibumu seorang pelacur ." Ucapan Hikari bagaikan tamparan keras untuk Hinata .
"Kenapa semua ini terjadi ?! Hiks hiks ." Tangisan itu tak bisa di tahan lagi . Hinata bersimpuh di depan Hikari ." Katakan Mama menyayangiku . Maka aku akan memaafkan Mama ." Air mata semakin deras tak mampu di tahan lagi .
"Ya , semua yang ada di pikiranmu benar . Aku hanya memanfaatkan mu demi mencapai tujuanku . Ya , aku hanya ingin menjadikanmu alat untuk balas dendam . Jika kau anakku , aku tak akan mendorongmu untuk melakukan semua ini . Karena aku tak pernah menyayangimu bodoh ." Ungkap Hikari bagaikan peluru yang menembus jantungnya .
"Kenapa Ma ? Bahkan aku sangat menyayangi Mama , aku rela melakukan apapun demi Mama , namun inikah yang harus aku terima ?!"
"Itu karena kau bodoh . Sama seperti Ibumu yang bodoh dan tak tau malu ." Sentak Hikari keras .
Hinata hancur , benar - benar hancur ." Jika aku tidak tau malu , Lalu apa sebutan untukmu Mama ?! Kau tidak berkaca pada dirimu sendiri ? Kau bahkan membunuh orang tua Sakura . Betapa iblisnya dirimu ." Hinata tertawa di tengah air mata yang mengalir deras .
"TUTUP MULUTMU , ANAK SIALAN !"
Ketika keduanya sedang sibuk berdebat dan memaki , tiba - tiba ponsel Sasuke berdering berulang kali .

KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Woman
Fiksi RemajaSeorang wanita yang di khianati oleh sang suami . Memiliki wanita kedua di hatinya . Membagi cinta dan kasih sayang . Akankah dua cinta dalam satu hati akan bertahan . Dendam , pengkhianatan dan air mata . Sakura lebih mengerikan dari yang di keta...