42. TAK TERDUGA

360 60 0
                                    

Bunga yang mekar dalam kesulitan adalah bunga yang paling langka dan paling indah.

“BU Luna.”

Luna berdeham. Wanita itu sedang menyandarkan diri pada sandaran jok dan memejamkan mata. Berharap mereka segera sampai ke tempat tujuan.

“Bu Luna sama Bu Haira kayaknya udah akrab banget gitu,” ujar Mbak Kim.

“Haira temen SMA saya.”

Mba Kim manggut-manggut mengerti. “Bu, non Beryl sekarang gimana? Dia gak pa-pa kan, Bu?”

“Beryl gak pa-pa. Dia cuma korban kesalahpahaman aja,” ujar Luna. Haris yang sedang fokus mengemudi melirik sekilas ke arah istrinya. Digenggamnya tangan kanan wanita itu. Luna tersenyum dan membuka mata.

“Memang siapa yang culik dia, Bu?”

“Saya juga gak tau.”

Luna menghela napas pelan dan menatap perempuan muda di jok belakang. Siapa lagi kalau bukan Mbak Kim. “Mbak.”

“Ya, Bu?” sahut Mbak Kim.

“Saya tau siapa kamu.”

Kening Mbak Kim mengerut.

Kedua sudut bibir Luna dan Haris melengkung ke atas. “Kami tau kalau kamu kaki tangan seseorang.”

✿✿✿

Beryl masih terdiam menatap cowok di hadapannya lekat-lekat. Rasanya sulit sekali membaca maksud cowok itu sebenarnya. Apa maksudnya? Apa tujuannya? Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa ia masih belum mengerti apa-apa?

“Gue akan kasih apapun yang lo mau.”

“Apapun itu.”

“Kecuali kebebasan.”

“Mau lo apa sih, Kak?” ceplos Beryl kesal.

“Lo.”

Beryl menempelkan kening ke atas meja. Kepalanya berdenyut sakit. Bicara dengan cowok-cowok aneh rasanya memang aneh. Bisa-bisa membuatnya pusing tujuh turunan, delapan tanjakan, sembilan tikungan, sepuluh perempatan.

“Dasar cowok aneh,” gumamnya.

Saadan terkekeh.

“Kalau lo jadi pacar gue, kan lo bisa temenin gue tinggal di sini. Gue juga bisa sekalian jaga lo. Kita sama-sama tinggal sendirian. Jadi, kenapa kita gak bareng aja, hm? Toh, gak akan ada yang rugi.”

“Heol!

“Gue tau, lo akan tolak tawaran ini mentah-mentah. Kan lo udah kasih hati lo ke orang lain.” Saadan menyobek sebuah kertas dan memberikannya pada Beryl. “Tulis jawaban clue dari sudut pandang lo. Kalau lo nurut, lo bisa segera pulang dan ketemu dia,” titahnya.

Beryl menurut saja. Sudah malas melayangkan protes. Toh, ending protesnya juga sama saja. Ia mengamati satu demi satu stickynotes yang telah Saadan urutkan di depan mereka. Namun, hanya ada kertas clue dari yang pertama hingga ke-8.

Clue sembilan tadi udah gue kasih ke lo.”

Beryl segera merogoh saku bajunya. Tapi, sepertinya kertas tadi telah jatuh entah di mana. Mungkin saat ia berlari.

“Apa gak ada lagi clue sembilannya?”

Saadan menggeleng.

Beryl menghela napas. Ya sudah lah, biar saja. Dengan kesulitan dirinya pun mulai menuliskan jawaban ke kertas, urut dari clue pertama hingga seterusnya. Tolong jangan lupakan tentang tangannya yang masih diperban.

ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ

(*) 118 tabel = Periodic table
(^) 26 huruf = ISO basic latin alphabet

Clue 1
Hidrogen = 1
(*) H
(^) A

Clue 2
30° sebelum tengah hari = 11
(*) Na
(^) K

Clue 3
Lollypop + 10 = 18
(*) Ar
(^) R

Clue 4
Hilangkan satu bagian terakhir
XXI = XX
(*) Ca
(^) T

Clue 5
Hari bertukar rasa = tanggal 14
(*) Si
(^) N

Clue 6
Mengawali 25 yang lain = Huruf
pertama dalam alphabet
(^) A

Clue 7
Mewakili untaian spiral kembar
dari DNA manusia = makna angka 11
(*) Na
(^) K

Clue 8
48 bulan + 15 tahun = 19 tahun
(*) K
(^) S

Clue 9
. . .

ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ ㅡ

Saadan melirik kertas jawaban Beryl. Cowok itu hanya tersenyum tipis. Ia kira Beryl akan menulis jawaban dalam bentuk semacam essay, tapi ternyata ia salah.

“Ya udah, kosongin aja. Anggap itu kertas ujian matematika lo yang gak bisa lo temuin jawabannya,” ujar Saadan melihat kebimbangan Beryl tentang clue terakhir.

“Apa arti nama-nama bunga di awal clue itu?” tanya Beryl penasaran.

Saadan mengambil kertas jawaban Beryl dan memberi gadis itu tiga amplop surat. “Gue rasa lo bisa berasumsi sendiri.”

Beryl berdecak. “Tapi di surat yang kedua lo bilang lo akan jawab semua pertanyaan gue yang lain.”

“Rangkai huruf pertamanya.”

“A-H-I-Y-T-O-E-U.”

Beryl terdiam. Sedetik kemudian ia mulai membolak-balik urutan huruf-huruf itu.

“I hate you, Ber.”

To be continued...

<3
alfyixx

Celandine ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang