Manusia itu sama-sama menyebalkan. Sayangnya, sama-sama tidak tahu diri.
HARI minggu yang tidak cerah ini Beryl mengisi waktu luangnya seorang diri. Menonton film horor di bioskop adalah pilihannya kali ini. Sendirian. Kedua sahabatnya sedang ada acara dan kebetulan kursi penonton di sebelah kanan dan kirinya pun juga kosong.Sama seperti hatinya.
Kosong.
Beryl menyipitkan mata bersamaan saat teriakan para penonton lain mulai mendominasi gedung. Sosok hantu menyeramkan di film itu muncul. Gadis itu merutuki dirinya sendiri yang sebenarnya 'tidak suka' apapun yang berbau horor.
Lebih tepatnya takut.
Tangannya sampai tidak sadar terus bergerak memasukkan popcorn ke dalam mulutnya. Sampai jari-jari tangan kanannya merasa sudah tak mendapatkan apapun.
Beryl menunduk.
Cup popcorn di pangkuannya telah kosong, popcorn-nya telah habis. Sesaat Beryl terdiam, dahinya mengernyit ketika jemari lentiknya menyentuh sesuatu di bagian bawah cup. Ada sebuah stickynote berwarna putih polos dengan tulisan yang sama seperti sebelum-sebelumnya. Beryl menoleh ke sebelahnya dan membulatkan mata terkejut.
Kursi di sebelah kanan dan kirinya kosong.
Satu detik.
Beryl TERKEJUT.
Dua detik.
Beryl masih dalam keterkejutannya.
Tiga detik.
Masih terkejut.
Empat detik.
AH, IYA!
Beryl baru ingat kalau di sebelah kanan dan kirinya sejak tadi memang kosong. Gadis itu menghela napas lega. Beryl bodoh, makinya dalam hati.
Bodoh sekali.
Beryl terdiam, lantas bagaimana bisa kertas seperti ini bisa ada di makanannya. Ia mengingat-ingat kejadian sebelum masuk ke dalam gedung bioskop. Film horor dan teriakan-teriakan di sekitar sudah tak dihiraukannya lagi.
Ia mulai menerawang.
Pertama ia datang ke bioskop XXI, mengantre untuk membeli tiket lalu membeli minuman soda dan membeli popcorn. Penjual popcorn memberikan se-cup besar popcorn untuknya dan ia membayarnya. Tiba-tiba ponselnya berdering, ada seseorang yang meneleponnya. Ia menjauh dari kedai popcorn.
Setelah selesai, ia masuk ke dalam gedung bioskop yang masih terang. Film belum dimulai. Sesaat setelah duduk ia baru ingat, popcornnya tertinggal. Beryl kembali ke kedai popcorn dan mengambilnya. Untung saja popcornnya 'terlihat' masih utuh.
Syukurlah.
Beryl kembali dari 'penerawangannya.' Berarti kemungkinan penerror ini menempelkan kertas saat popcornnya tertinggal tadi. Atau justru sebelum peristiwa 'kelupaan' itu terjadi?
Beryl menoleh ke sekitar, tidak ada orang-orang yang terlihat mencurigakan. Ia memfokuskan diri membaca tulisan di kertas itu.
________________________
For you, Baby Breath
Yew Flower
"Hilangkan satu bagian
terakhir tempatmu
sekarang dan sisakan dua
bagian di depannya."
-XXI________________________
Beryl membalik secarik kertas kecil itu, ada tulisan lagi di sana.________________________
"Ingin bertemu denganku?
Aku ada di dekatmu.
Aku berbeda.
Kuingatkan,
jangan mencoba mencari
atau aku akan pergi."________________________
Beryl terus menatap sekitarnya dengan gelisah. Sampai matanya menangkap saat ada dua orang ber-hoodie hitam keluar dari gedung bioskop. Beryl menatap kembali kertas di tangannya.
'Aku berbeda'
Beryl melirik ke kanan dan kirinya, kursi kosong. Jangan-jangan penerror ini duduk di antara kedua kursi itu? Dan mereka tak terlihat?
Beryl mulai berpikiran yang tidak-tidak. Mana bisa seperti itu? Dugaan macam apa itu!? Gadis itu menggeleng kuat-kuat. Sekalinya menonton film horor ia jadi parnoan. Ah, Beryl sudah tak mau menonton film seperti itu lagi.
Ia beralih mengamati sekitar. Entah kebetulan atau bagaimana semua orang yang ia lihat di dalam bioskop berpakaian serba warna cerah, tak ada yang berpakaian gelap. Beryl kembali menatap ke arah pintu keluar. Tanpa ba-bi-bu Beryl segera berlari ke sana, ke arah pintu keluar. Meninggalkan film yang belum menuju ending-nya. Beberapa orang di sana melihat Beryl aneh, kemudian mulai kembali fokus dengan layar lebar di depan mereka.
Beryl celingak-celinguk di depan pintu keluar, gelisah. Napasnya memburu karena berlari. Tapi sayangnya dua orang tadi sudah tak ada, entah kemana perginya mereka.
Menyebalkan!
Kalau dari penglihatan Beryl, dua orang tadi adalah perempuan dan laki-laki. Itu jika ia lihat dari postur tubuh mereka. Tetapi sayang sekali sepertinya Beryl salah mengartikan maksud tulisan itu.
Sedangkan di dalam gedung bioskop, seseorang ber-hoodie maroon diam-diam tersenyum.
Mungkin
seringaian, lebih tepatnya.
To be continued...
Luv ya <3,
KAMU SEDANG MEMBACA
Celandine ✓
Fiksi Remaja[Riddle × Teenfiction] Sejak hari terjadinya 'insiden kecil' di kantin saat itu, Beryl mendapat banyak teror aneh. Kertas clue yang selalu muncul tiba-tiba, bahkan di tempat yang tak terduga. Beberapa kali benda-benda aneh juga dikirim padanya. 'Pe...