Boss Bitch or You Too?

945 46 9
                                    

Terinspirasi dari salah satu cerita di Asianfancfic.
Ini beda dari yang CEO kemarin ya gaes. Kalo lanjutan aku bakal ngasih judulnya yg sama kok yes

Rating : 21+ (Explicit)

Joy adalah perempuan unik yang berdiri teguh di perspektifnya sendiri tanpa peduli pendapat mana yang menjadi mayoritas di masyarakat.

Maka ketika hampir 90% pekerja di sekitarnya tersenyum riang atas ingatan bila esok adalah hari libur, Joy justru mempertahankan ekspresi masamnya.

Ini tidak seperti Ia menyalahkan mereka karena bebas bergembira sementara Ia harus berkeliling kesana - kemari mencetak file yang memang dipercayakan cuma pada beberapa manager divisi. Hanya saja rasanya begitu menyebalkan menyaksikan wajah - wajah bercahaya berlalu - lalang tepat di depan matanya seolah mengejeknya.

"Hey Joy, kau dipanggil Ms. Bae."

Tidak lagi.

Tidak saat laporan ketiganya dari lima belas data yang menumpuk di salah satu folder komputer mejanya masih belum sepenuhnya tercetak.

Bukan hanya Joy.

Semua orang yang mencari nafkah di perusahaan ini pun akan langsung merasakan keringat dingin begitu nama mereka disebut oleh si pemimpin.

Dan melihat bagaimana salah satu sudut bibir rekannya, Seulgi, terangkat membentuk seringai licik, Joy tahu bila perempuan monolid itu secara tak langsung tengah memberikan peringatan padanya.

"Oh, shit."

Hembusan nafas sebagai isyarat angkat tangan sepenuhnya, Joy merenggut kasar lembar kertas terakhir yang keluar dari mesin kotak di depannya. Beralih balik ke ruangan kerja pribadi khusus manager, Joy membanting hasil print–nya kemudian meraih map merah di tengah meja kaca nan sedikit berserakan miliknya; diam - diam merapalkan doa supaya Ia bisa keluar dari singgasana seorang Bae Joohyun dengan

selamat.

"Permisi, Ms. Bae."

Padahal lorong panjang nan terasa begitu mencekam serasa membakar punggung Joy, namun ketika Ia mendorong pintu kaca buram, seketika hawa dingin membuat giginya ingin sekali digertakkan.

"Masuk."

Joy sering mendengar gosip yang memperbincangkan penampilan menawan perempuan nan biasa dipanggil Irene tersebut.

Yeah, Joy tidak bisa berbohong pula.

Kemeja putih dengan 2 kancing pertama dibebaskan memperlihatkan kulit putih susu dari dada atasnya masih dilengkapi rok span hitam dan tanpa malu mempertontonkan betis ramping sedikit berotot.

Jas gelap pola garis, tersampir di punggung kursi kebesaran, memberikan kesan otoriter serta superior.

Kacamata frame hitam mahal bermerek, menggantung diatas tulang hidung dan meluncur semakin turun seiring gerakan tangan kurus diatas kertas berefek ke seluruh tubuh.

Rambut hitam legamnya jatuh lembut sampai bawah bahu digenapi telinga kiri nan

menjorok keluar dari persembunyian.

Tapi diatas segala keelokan wujud orisinil Irene, untuk kali ini, satu - satunya sensasi yang Joy rasakan adalah penat. Maka sambil menunjukkan ekspresi nan dipaksakan agar bisa tersenyum, Joy menyodorkan map merah yang sudah beberapa menit Ia cengkeram, ke depan Irene.

JoyReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang