Tambah cinta

295 14 0
                                    


“Wajah mu tampak jauh lebih berseri bukan karena skincare mahal mu. Namun, karena kamu memaafkan cinta pertamamu”
-Dika-

Tak ada kebahagian yang paling ku rasa bahagia selain melihat mu tidur dengan tenang tampah harus bergeluk dengan masa lalu mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak ada kebahagian yang paling ku rasa bahagia selain melihat mu tidur dengan tenang tampah harus bergeluk dengan masa lalu mu. raut wajah mu begitu berseri tepancar walau pun kamu tidur.

“Mas apaan sih liat-liat mulu” saat kamu membuka mata dan melihatku tak berkedip melihat mu, kamu bersuara dengan malu-malu.

“Kamu cantik” ucapku.

Kamu memungungiku dan ku tahu kamu pasti lagi tersenyum lalu muka mu merah padam dengan ucapan yang ku lontarkan. “Ta, aku serius” sambil memelukmu dari belakang.

Dan kamu hanya diam.

Lalu aku beranjak pergi, “Mau kemana?” tanya mu sebelum aku hilang di balik pintu.

“Masak mie lapar” jawabku dan kamu berdiri berlalu di depan ku. Buat ku tersenyum menatap pungung mu.

“Mas, duduk dimeja makan” perintah mu.

Hingga beberapa menit masakan pun siap, namun cuman di depanku hidangan itu tersedia membuatku sedikit kebingungan “Kamu tidak makan, Ta?”

“Masih kenyang, Mas” dan aku suapin kediriku lalu kedirimu hingga akhirnya tak lama nasi di piring ku tandas tak tersisa. Membuat kita kembali ke dalam kamar dengan kamu yang duduk di sofa sambil membaca novel dan aku yang menonton siaran televisi.

“Makasih, Mas” tiba-tiba kamu bersuara dan kualihkan penglihatanku kekamu.

“Untuk?” tanyaku yang sedikit bingung dengan kamu tiba-tiba berterima kasih.

“Semuanya” Dan aku semakin bingung namun ternyata kamu masih melanjutkan kalimat mu yang ambigu bagiku “Kamu mengubah semuanya, Mama juga sudah cerita banyak tentang Papa yang aku dulu tak mau tahu kini aku mau tahu. ini semua berkat mu Mas”

Aku rasa kamu orang yang susah sekalih berterima kasih dan pada akhirnya kamu dengan lugas mengucapkan itu kepada ku. Senyum di bibirku semakin berkembang karena kalimat panjang mu. “Sini Ta” panggilku memukul sisi bagian kosong yang ada disampingku dan kamu berjalan lalu naik dikasur bersamaku. Aku memeluk mu dan kamu membalasnya.

“Aku juga terima kasih ta”
“Untuk?” tanyamu juga yang bingung tentunya.

“Untuk semuanya, karena kehadiran mu membawah warna dalam hidupku” ucapku lalu mencium kepalamu.

“Ku pikir kalo Mas tahu keluarga ku, Mas juga akan pergi meninggalkan ku lalu mencaciku dan menganggap buah jatuh tak jauh dari pohonnya” suaranya getir seolah menahan luka.

Lalu aku tersenyum lembut mengusap rambutmu dan mendaratkan kembali ciuman di kepalamu “Ini tuh isinya negatif thinking mulu yah”

“Yah kan ngga gitu juga sih Mas” lalu dia cemberut dan aku tertawa terbahak-bahak menyaksikan tingkah kamu yang kekanakan. Lalu ku daratkan ciuman lembutku pada bibir manyung.

mu memangut dengan lembut lantas kamu tak balas “Ko tak di balas?” tanyaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mu memangut dengan lembut lantas kamu tak balas “Ko tak di balas?” tanyaku.

“Malas ah” jawabmu dengan ketus dan ku gelitikin kamu lalu meminta maaf. Malam ini kita menyatuhkan tujuan kita dan perbedaan itu sudah tak ada lagi di antara kita... berterima kasih dengan takdir mungkin satu yang harus ku lakukan.

_.___..___.._..._....._..._._._._.__.____..._.
Pada akhirnya memaafkan tdak ada salahnya bukan?
Yah lagi-lagi itu semua tergantung dari kalian. Kalian sudah bisa memilih dan tahu bahwa setiap pilihan ada konsekuesinya. It's okay kalo kali ini kalian tdak baik-baik saja. Tapi, besok usaha kan baik-baik berpihak pada kalian.

Hmm semangat🥰

Sebuah Trauma (Terbit) Tidak LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang