Sudah memasuki hari kelima dan Sienna masih belum berbaikan dengan 6Days dan juga Kanaka. Para lelaki korban ambekan Sienna, ditambah Luka heran dengan sikap perempuan itu yang tidak seperti biasanya yang selalu gampang memaafkan kini menjadi susah sekali untuk dibujuk. Bukan hanya Kanaka yang berusaha mengambil hati Sienna selama di rumah, kelima cowok 6Days juga take kalah berjuang untuk bisa mendapatkan maaf dari Ratu mereka itu.
Semula Sienna kira mereka tak akan mudah menyerah setelah Sienna tidak membalas pesan dan panggilan dari mereka karena mereka memiliki 1000 cara untuk membujuk Sienna, seperti mendatangi kelasnya, duduk di meja yang sama saat makan siang, mencoba mendekati Sienna ketika berpapasan di jalan, atau sengaja mencari perhatian Sienna dengan mengupload foto mereka di story instagram, dan cara lainnya termasuk meminta bantuan massa mesin untuk membujuk Sienna. Namun sepertinya mereka sudah menyerah setelah semua usaha itu gagal karena Sienna yang menghindari mereka dengan 1001 cara.
Buktinya, sudah tidak ada lagi yang menunggu Sienna di depan kelas, bahkan Brian yang baru keluar dari kelas sebelah hanya melewatinya begitu saja setelah menoleh saat mata mereka bertemu. Memang di antara yang lainnya, Brian terkesan dingin dan tak peduli. Sienna berasumsi cowok itu masih marah padanya, mengingat di hari mereka bertengkar memang Brian yang terlihat paling emosi.
"Biarin aja dia tahu apa yang udah kita tahu. Mau tunggu dia cerita sampai kapan lagi? Justru makin lama makin banyak lagi yang disembunyiin dari kita kan?"
"Jujur aja, gue kecewa waktu tahu lo pacaran sama Luka dari mulut orang lain, bukan dari mulut lo sendiri."
"Tapi ya udah lah, kayaknya lo emang nggak bisa percaya sama kami ya? Bahkan hal seperti itu lo nggak mau cerita?"
"Lo lebih percaya sama Luka dari pada sama kami?"
Sienna hanya bisa menatap punggung Brian yang semakin menjauh setiap kali kalimat yang dia ucapkan hari itu terngiang di kepala Sienna. Sejujurnya Sienna tak mau begini, dia tak mau persahabatannya hancur lagi seperti saat SMA dulu. Melihat punggung Brian yang menjauh mengingatkannya dengan punggung teman-temannya dalam balutan seragam sekolah yang perlahan pergi meninggalkannya.
"Kalian sebenarnya sahabat gue atau bukan?"
Serentetan kalimat itu juga pernah keluar dari mulut Sienna beberapa tahun lalu untuk orang-orang yang sempat dianggapnya sebagai sahabat. Dan jawaban yang Sienna dapatkan saat itu adalah dia ditinggalkan dan posisinya sebagai vokalis di band itu digantikan dengan perempuan lain. Sienna tak ingin hal itu terjadi lagi. Jadi dia putuskan untuk mengejar Brian.
"Woi, monyet! Tungguin!" Sienna langsung melambatkan langkahnya ketika melihat Ava berlari lebih dulu ke arah Brian dan langsung merangkul cowok itu dengan sedikit menariknya. "Utang lo yang kemarin belum dibayar kan?"
"Dih, utang yang mana?"
"Hm, berani lupa?" Ava langsung memiting leher Brian dan membuatnya meringis kesakitan. "Gue hitung jadi dua kali lipat ya sama yang nanti."
Brian terbatuk dan kesulitan bernapas karena lengan Ava yang menekan lehernya, tangannya menepuk-nepuk lengan itu agar melepaskanya. "I—iya, iya! Oke! Lepasin, nyet!"
Ava tersenyum puas dan melepaskan lengannya dari leher Brian. "Nanti gue serius nggak papa ikut kalian?"
"Ya nggak papa lah, lonya mau kan?"
"Ya mau aja sih, tapi kan gue nggak enak sama Sienna." Ucap Ava yang langsung membuat Sienna yang semula berjalan di belakang mereka langas menghentikan langkahnya. "Kalian masih marahan, masa tiba-tiba gue gantiin posisi Sienna sih? Kalo dia makin ngambek gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adaptasi
Teen Fiction[vseulkook au] Hal seklise 'benci jadi cinta' tak akan pernah terjadi di antara Sienna dan Kanaka, mereka sendiri yang menjamin itu. Kebalikan dari Romeo dan Juliet yang saling mencintai namun tidak mendapat restu, mereka justru saling membenci namu...