Adaptasi #16

585 122 155
                                    

Tidak ada istilah bangun siang di dalam kamus seorang Kanaka Rustafian, bahkan di saat weekend atau tanggal merah sekalipun Kanaka akan bangun saat matahari masih malu-malu menampakkan wujudnya. Alarm di ponsel Kanaka sudah tersetting secara permanen untuk membangunkannya pukul enam, dan cowok itu akan langsung terbangun tanpa sekalipun menekan tombol snooze pada layar ponselnya.

Hal pertama yang Kanaka lakukan adalah mencuci muka dan menggosok gigi, kemudian menuju dapur untuk membasahi kerongkongannya dengan segelas air putih. Sepasang matanya mengamati ruang tengah yang berantakan setelah ditinggal oleh para manusia laknat yang tidak ada inisiatif untuk membereskan kekacuan yang mereka perbuat setelah malam tadi bermain truth or dare dengan mesin lie detector sampai larut.

Bayangan yang terjadi tadi malam terputar kembali di kepala Kanaka.

"Jadi Mawapres atau Presma?" Itu adalah pertanyaan yang diajukan oleh Jeje saat tiba giliran Kanaka yang meletakkan tangannya di alat pendeteksi kebohongan yang dibawa oleh Dino.

"Mawapres." Jawab Kanaka dengan santai dan beberapa detik kemudian mesin itu berbunyi 'ding dong' yang mengartikan bahwa dia mengatakan yang sebenarnya.

"Bego! Mending jadi Presidennya lah dari pada wakilnya!" Kata Sienna.

"Mawapres bukan wakil presma, bego, tapi mahasiswa berprestasi!" Dino menoyor kepala Sienna. "Udah ngotot, salah pula."

"Okay, next!" Raka tiba-tiba menarik tangan Brian yang duduk di sebelah Kanaka untuk meletakkannya pada alat itu. "Giliran lo yang nanya, Ka."

"Memangnya lo mau tahu apa dari gue?" Tanya Brian pada Kanaka dengan muka songongnya karena dia merasa Kanaka tak akan menanyakan hal yang macam-macam mengingat mereka tidak begitu dekat.

"Sekarang, di ruangan ini.." Kanaka mendongakkan kepalanya untuk menatap Brian yang ekspresinya langsung pias begitu mendengar suara Kanaka yang terdengar serius. "..ada orang yang lo suka?"

"Ow-ow!!!" Kehebohan langsung memenuhi seisi ruangan. Yang paling menikmati pertanyaan itu adalah tiga cowok 6Days yang tersisa karena mereka yang paling tahu apa jawabannya.

Brian yang terkejut, refleks menoleh pada Sienna dan secara tidak sengaja memberikan jawaban pada Kanaka lewat caranya menatap cewek itu.

"Jawab dong!" Seru Sienna yang bersemangat karena hanya dia di tongkrongan mereka yang tidak tahu siapa perempuan yang disukai Brian. "Atau mau minum coca cola with bumbu pringles and pasta sauce?"

Bima langsung mendorong sebuah gelas yang berisikan minuman sebagai hukuman atau dare untuk orang-orang yang menolak untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.

"Ck, iya, gue jawab!" Brian membenarkan posisi tangannya setelah berdebat singkat di dalam kepalanya.

Brian menarik napasnya dan membuat seisi ruangan menjadi sunyi, kemudian dia menjawab.

"Ada."

'Ding dong!'

Suara itu mengundang reaksi yang beragam. Luka, Bima, dan Wendy sontak memasang senyum penuh arti untuk menggoda Brian dan Ava karena mereka berpikir bahwa orang yang disukai Brian adalah Ava, reaksi yang diberikan tiga cowok 6Days adalah tertawa dengan puas, Ava dan Kanaka memasang muka datar, dan Sienna bingung sendiri memikirkan siapa yang sebenarnya disukai oleh Brian di dalam ruangan ini. Mungkinkah itu Wendy? Karena Brian bilang bukan Ava yang dia sukai.

"Oke, gue lagi." Ava langsung mengambil alih alat itu, kemudian menatap Brian. "Buru tanya."

Brian tersenyum jahil. "Oke, gantiin Sienna di 6Days atau pacaran sama gue?"

AdaptasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang