Part 6

8.3K 667 289
                                    

Vote dan komen ya zeyeng

🌼Happy Reading🌼

_______________________

____________

Berdiri di balkon kamarnya, Hana memejamkan mata sejenak ketika hembusan angin malam menusuk kulitnya, meninggalkan sensasi sejuk.

Perlahan, Hana mengukir senyumnya ketika mengingat akhir-akhir ini ia mulai dekat dengan Rean. Rasa tidak percaya diri yang selama ini sering dirasanya, perlahan menghilang. Digantikan dengan sebuah harapan besar yang muncul dalam dirinya bahwa suatu saat nanti Reandra akan menjadi miliknya.

Ponsel di saku celananya yang tiba-tiba bergetar, membuat Hana membuka matanya. Dengan cepat, gadis itu segera mengambil benda pipih tersebut dan mengernyit heran ketika melihat sederet nomor tidak dikenal tertera di layar ponselnya.

Penasaran siapa yang meneleponnya malam-malam begini, Hana memilih langsung menggeser ikon hijau, lantas menempelkan ponselnya didekat telinga.

"Hallo."

"Sebenarnya, apa hubungan lo sama cowok tadi sore?"

"Marvel?" Nada terkejut terdengar jelas dari suara Hana ketika ia mengenali suara seeeorang diseberang teleponnya. Gadis itu cukup kaget dengan Marvel yang tiba-tiba meneleponnya. Dari mana Marvel tahu nomor teleponnya? Padahal, Hana sudah mengganti nomor teleponnya agar laki-laki itu tidak bisa menghubunginya lagi.

"Jawab, Hana!"

"Bukan urusan lo!"

"Reandra. Itu nama cowok yang bersama lo tadi sore, kan?"

Hana mendadak gelisah. Apalagi ketika mendengar nada suara Marvel yang seperti mempunyai rencana.

"Dari mana lo tahu?"

Sebuah tawa pelan terdengar dari seberang telepon, membuat Hana semakin dibuat tidak tenang.

"Gue masih mencintai lo, Hana. Dan gue akan bikin perhitungan sama cowok yang udah berani deketin lo."

Hana hendak membuka suaranya kembali, namun Marvel langsung mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Dengan cepat, gadis itu menelepon Marvel balik, tetapi nomor laki-laki itu langsung tidak aktif.

Berjalan mondar-mandir di atas balkonnya, Hana tidak tahu harus melakukan apa. Selama ini, ia cukup mengenal Marvel, laki-laki itu tidak akan pernah main-main dengan ucapannya. Dan sekarang, Hana sangat mengkhawatirkan Rean. Gadis itu takut, jika Marvel mempunyai niat jahat untuk mencelakai Rean.

Suara mesin mobil yang memasuki pekarangan rumahnya, mengalihkan perhatian Hana. Gadis itu menatap ke bawah sembari mengernyit heran ketika melihat dua mobil yang sangat dikenalnya datang secara bersamaan.

Tidak biasanya, kedua orang tuanya sudah pulang kerja padahal malam belum terlalu larut.

Melangkahkan kakinya menuju pintu kamar, Hana berniat menyambut kedatangan keduanya karena akhir-akhir ini gadis itu memang jarang bertemu atau pun mengobrol dengan kedua orang tuanya.

Akan tetapi, langkahnya terhenti di ambang pintu kamar yang baru terbuka sedikit ketika telinganya mendengar suara bernada tinggi dari Maudy--Mamanya. Lantas disusul suara sahutan dari Rangga--Papanya.

"Jelasin sama aku, siapa wanita tadi?!"

"Dia cuman rekan bisnis aku."

"Jangan bohong, Mas! Selama ini aku sering melihat kamu berdua dengan wanita itu! Ternyata, semua dugaan aku benar, kan?! Kamu selingkuh?!"

REANDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang